- Cleonara : Part 19 -

8.2K 745 120
                                    

HAPPY READING 📖

***

"Ngapain?" tanya Leona ketus.

"Nggak, biar deket aja," balas Arsen santai.

Leona tak menanggapi lagi. Dirinya sudah terlampau lapar, kali ini.

Ia menusuk salah satu baksonya dengan garpu yang ia pegang, lalu mengangkat baksonya dari mangkok dan ia bersiap menyuapkan baksonya ke mulutnya.

Namun, lagi-lagi Arsen berulah. Bakso milik Leona, yang seharusnya menjadi suapan pertamanya, Arsen alihkan ke dalam mulut Arsen.

"Ini pedes banget, Ratu. Ganti ganti! No, pesen lagi!"

"Pedes dari mananya?! Ini tuh belom berasa!" sentak Leona tak terima.

Arsen tetap tak peduli. Ia tetap memerintah Tiano untuk memesankan satu bakso lagi untuk Leona.

"Ini, biar gue yang makan," ucap Arsen seraya menarik mangkok bakso yang berada di hadapan Leona menuju hadapannya.

Seisi kantin melongo, melihat tingkah laku seorang Arsenio Negifora Arthayasa.

Bagaimana tidak, Arsen yang dikenal dingin, tiba-tiba menjadi 'manusia aneh' sekarang.

"Besok-besok, nggak perlu makan ginian lagi!" perintah Arsen di sela kunyahannya.

"Hm," dehem Leona.

"Good girl," puji Arsen disertai senyuman.

"Gid gil," cibir Leona kesal. Setelahnya, ia berdiri menuju tempat duduk Freya.

"Minggir! Gue mau di sini!" ucap Leona penuh penekanan.

Mungkin, jika saat ini yang berada di tempat duduk Freya saat ini adalah Nisya, Olivia, atau Helisa, mereka akan mundur. Tapi, kali ini Freya, bukan mereka semua. Sudah jelas, Freya tak akan mundur begitu saja.

"Tempat duduk lo kenapa?" tanya Freya seolah tak tahu alasan Leona pindah tempat duduk.

"Ada setan!" balas Leona lantang.

"Sen, lo dikatain setan!" adu Freya pada Arsen.

Arsen hanya diam, menikmati bakso sapi milik Leona.

"Buruan, anjing!"

"Apa?" tanya Freya.

"Minggir!" sentak Leona.

"Jangan galak-galak, dong, Kanjeng. Rakyat jelatamu ini takut," celetuk Bara dengan disertai tawa kecil.

"Cih," decih Leona.

Bakso Leona datang. Membuat Arsen berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Leona.

Tanpa basa-basi, Arsen mengangkat tubuh Leona seperti mengangkat karung beras, dan membawa Leona menuju rooftop.

Arsen mengkode Tiano untuk membawakan bakso Leona ke rooftop.

Seluruh manusia penghuni kantin, memberikan jalan untuk keduanya.

***

Kriiing!

Kriiing!

Kriiing!

Bel pulang sekolah berbunyi. Menandakan bahwa seluruh murid, diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

CLEONARA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang