.
.
.
🐣
.
.
.
..
.
.
.Suara para pemburu berita terdengar saling tumpah tindih meminta objek buruan mereka untuk menoleh kearah lensa kamera yang mereka pegang.
Pengusaha, politikus hingga selebritis berjalan melewati karpet merah. Dari unjung kepala sampai kaki, semua yang menempel pada tubuh orang-orang itu menjeritkan kata 'mahal'. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukan siapa diantara mereka yang lebih unggul. Tipikal orang atas yang menilai semua hal dari harta yang mereka punya.
Cuaca malam yang dingin tidak mereka pedulikan. Bagi para wartawan, cuaca apapun itu asal mereka masih bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup, mereka akan melakukan pekerjaan dengan semangat. Sedangkan bagi para kaum atas, cuaca sedingin apapun mereka tidak akan merasakannya karena tempat pesta yang hangat.
"Apa dia tidak akan masuk melalui pintu utama?" Bisikan para pemburu berita semakin terdengar.
Orang yang menjadi tokoh utama malam itu belum juga terlihat batang hidungnya. Padahal tinggal beberapa menit lagi sebelum acara inti dimulai. Menit dengan cepat berlalu dan bisikan para pemburu berita semakin kencang terdengar. Yang ada dipikiran mereka saat ini hanyalah satu, kali ini pun mereka gagal mendapatkan foto sang tokoh utama.
Sedangkan tokoh utama yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para wartawan, sedang berdiri mamandang langit malam dari ruangannya. Setelan serba hitam yang dipakainya terlihat sangat cocok ia kenakan, ditambah dengan jam tangan mahal yang menjadi pemanis dipergelangan tangan kirinya. Membat penampilannya malam itu terlihat sangat sempurna.
"Asami-sama. Sudah waktunya untuk turun." Honda Ayame, sang sekertaris memberitahu.
Keitaro menghela nafas kecil sebelum kemudian berbalik menuju tempat pesta pembukaan dilaksanakan. Sekertaris dan kedua pengawal pribadinya mengikuti dari belakang.
Suasana yang tadi ramai berubah hening begitu pemandu acara memberitahukan kedatangan Keitaro.
Semua mata yang memandangnya, Keitaro abaikan. Dia hanya ingin acara ini bisa dengan cepat selesai. Moodnya sedang jelek, jadi dia tidak ingin jika harus berlama-lama berada di pesta. Tapi hal itu juga tidak mungkin, karena bagaimanapun dia adalah tuan rumah. Akan menjadi pembicaraan tiada henti jika ia hanya bertahan sebentar di pesta.
"Semoga kalian menikmati pestanya." Ucap Keitaro singkat. Menganggat gelas wine yang dipegangnya sebagai simbol peresmian resort, kemudian turun dari panggung.
Pembawa acara yang tidak menduga sambutan sang pemilik resort akan sesingkat ini, dengan segera mencoba untuk kembali menghidupkan suasana yang sempat hening karena mereka semua terlalu syok oleh sambutan yang Keitaro berikan.
Tidak ada potong pita. Sambutan yang super singkat, yang tidak bisa disebut sebagai sambutan untuk acara yang cukup penting ini. Tapi tidak ada yang berani protes ataupun mengomentari secara terang-terangan, mengingat siapa itu Asami Keitaro.
Pesta kembali berjalan dengan normal.
Keitaro hanya duduk diam di kursi yang sudah disediakan. Beberapa orang berjalan kearah Keitaro duduk, Honda Ayame yang berdiri disebelahnya dengan segera memberitahu Keitaro siapa saja orang yang saat ini sedang berjalan kearahnya.
"Selamat malam Asami-san." Ucap orang-orang itu begitu sampai dihadapan Keitaro.
Keitaro hanya mengangguk, mengisaratkan orang-orang itu untuk duduk.
"Selamat atas pembukaan resort anda."
"Desain arsitekturnya pun terlihat sangat bagus. Membuat saya tertarik untuk berlibur disini."
![](https://img.wattpad.com/cover/171974514-288-k275948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story of Asami Family | COMPLETED
FanficSequel The Crime Lord and I . . . . .