Part 14

1.4K 216 43
                                    


.
.
.

.
.
.
.

🐝
.

.
.

Keitaro bergegas keluar begitu rapat selesai. Pintu ruangan Keitaro buka dengan kasar.

"Mana ponsel ku?" Ujar Keitaro pada sekertarisnya.

Ayame dengan segera memberikan ponsel sang boss. Setelahnya dia diam berdiri disamping meja kerja Keitaro.

"Bagaimana?" Keitaro berucap saat sambungan telponnya tersambung.

"..."

"Bagaimana bisa hal ini terjadi?" Amarah mulai terasa dari nada bicara Keitaro.

"..."

"DIMANA KAU SAAT KEJADIAN ITU TERJADI?" Teriak marah Keitaro yang membuat sekertarisnya terkejut.

"..."

"Cari tahu siapa dalang di balik kejadian ini. Semua yang terlibat tanpa terkecuali." Lanjutnya.

"SIALLLLLL..." Teriak marah Keitaro sembari melempar ponselnya.

Kedua tangannya mengepal, raut marah terlihat jelas pada wajah Keitaro.

"Beritahu Yuichiro dan Kenzo untuk segera kemari jika urusan mereka selesai." Ucapnya pada sang sekertaris.

"Baik, Asami-sama."

Honda Ayame segera keluar ruangan Keitaro, menutup pintu dengan pelan, wanita berumur pertengahan 30 itu menghela nafas lega. Lebih lama di dalam membuat jantungnya bekerja dua kali lipat. Meskipun Asami Keitaro jauh lebih muda darinya, tapi tidak menutup fakta bahwa ia merasa takut pada pemuda yang menjadi boss nya itu.

Setengah jam berlalu, kedua pengawal pribadi Keitaro memasuki ruangan tuan mereka. Dilihatnya sang boss sedang sibuk dengan tumpukan dokumen. Terlihat sangat tenang untuk seseorang yang baru saja mengetahui kejadian yang sangat mengejutkan.

"Bagaimana?" Tanya Keitaro tetap fokus pada dokumen yang sedang dibacanya.

"Kami sudah melakukan semua yang anda perintahkan." Mulai Yuichiro.

"Lalu?" Kali ini Keitaro menatap kedua pengawalnya.

"Kondisinya belum memungkinkan untuk kita memindahkannya. Kita harus menunggu kondisinya memungkinkan untuk bisa memindahkannya kemari." Jawab Kenzo.

"Kami sudah menyuruh mereka untuk mengawasinya dua puluh empat jam. Dan saat mereka rasa kondisinya sudah memungkinkan untuk kita memindahkannya, saat itu juga kami akan memindahkannya." Lanjut Yuichiro.

"Awasi terus. Bantu mereka untuk mengetahui siapa dalang dibalik kejadian ini."

"Baik Asami-sama." Jawab keduanya kompak.

"Aku ingin nama mereka dengan segera." Ujarnya dengan dingin.

"Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui siapa pelakunya?" Yuichiro memberanikan diri bertanya.

Keitaro tidak langsung menjawab, ia memainkan kedua tanganya dengan senyum menyeringai. Membuat dua orang di depannya bergidik ngeri.

"Kita ikuti apa mau mereka. Saat mereka lengah, saat itulah waktu yang tepat untuk menyerang." Jawab Keitaro.

"Dan aku, aku akan memusnahkan mereka sampai ke akar-akarnya." Lanjutnya dengan dingin.

🐺🐿

Keitaro tetap melakukan kegiatannya seperti biasa, seolah-olah informasi yang satu minggu lalu di terimanya tidak pernah ia dengar. Daftar nama pelaku sudah semua ia kantongi. Dia sedang menunggu langkah apa yang akan orang-orang itu lakukan selanjutnya, ia tidak akan gegabah dengan langsung menghancurkan mereka. Ia akan membiarkan orang-orang itu merayakan kemenangan sesaat mereka, sebelum akhirnya Keitaro akan menghancurkan kebahagiaan semu mereka.

Another Story of Asami Family | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang