12. Si Topik Utama

1K 188 154
                                    

Hujan turun. Semua orang berhambur ke sana kemari mencari perlindungan. Tidak terkecuali Jisoo. Bergegas ia meninggalkan area parkir sambil berlari. Menepuk-nepuk bajunya sendiri agar cepat kering begitu tiba di lobby. Ada banyak mahasiswa dan siswi yang tertahan di sana. Mengeluh, kesal, mengomel, tapi tidak sedikit pula malah tertawa-tawa bermain cipratan air hujan dengan kawannya. Jisoo mengintip langit. Kening mengerut setelahnya. Langit dalam keadaan cerah. Tidak memberikan tanda-tanda akan turun hujan sama sekali.

Meninggalkan area lobby, masuk lorong sebelah kanan, kesialan Jisoo berikutnya terjadi. Ia malah dipertemukan dengan seorang Moon Junhui. Oh astaga... Mimpi apa Jisoo kemarin malam? Kenapa kesialan menimpanya secara beruntun hari ini? Akan tetapi, sebisa mungkin Jisoo berlaku biasa. Pura-pura tidak melihat. Dipanggil, acting terus Jisoo lanjutkan. Dan kali ini ia pura-pura tidak mendengar. sepertinya inilah dampak positif dari bermain drama dengan Seokmin. Ia jadi sangat pandai ber-acting.

Namun sayangnya, lelaki perantauan Tiongkok itu tidak menyerah begitu saja. Membuat Jisoo tidak mampu berkutik lagi. Jun menghampiri. Menahan pergelangan tangan kanan Jisoo. Satu-satunya hal yang bisa Jisoo lakukan adalah menepis tangan itu.

"H-hei," Jun menyapa dengan canggung. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedikit bingung hendak bicara apa. "Bagaimana kabarmu?"

"Kelihatannya bagaimana?" Jisoo malah balik bertanya. Ditambah nada sinis. Apakah ia sudah cocok bermain drama sebagai ibu tiri yang jahat?

Jun meringis dibuatnya. Diam sejenak. Hampir membuat Jisoo pergi. Namun ia berhasil menahan Gadis Hong itu lagi. Ditepis lagi. "Sepertinya kamu sangat baik-baik saja."

"Nah... Itu kamu tahu." Saat mengatakannya, Jisoo memang mulai menampilkan senyuman. Namun entah kenapa senyuman tersebut malah terasa menyakitkan bagi Jun. "Oh! Tumben sekali kamu sendirian. Di mana pacarmu?"

"Wonwoo?"

Jisoo mengangguk. Mulut terbuka lebar seakan mengatakan oh tanpa harus mengeluarkan suara. "Jadi namanya Wonwoo? Dia juga kuliah di sini? Kenapa aku tidak pernah melihatnya lagi?"

"Ya ... tapi beda fakultas. Dia kedokteran."

"Wow... Keren! Tapi kasihan juga. Padahal dia cantik. Kenapa dia mau ya sama kamu?" tanya Jisoo. Tidak ada alasan lain selain meledek. Entah itu akan terdengar berlebihan atau tidak, Jisoo tidak peduli. Karena ia yakin ucapan tadi bahkan tidak sebanding dengan perselingkuhan Jun dulu. Rasa sakitnya masih sangat terasa hingga sekarang. "Jadi, kenapa sekarang kamu sendirian?"

Terdengar ringisan setelahnya. Sangat jelas Jun sedikit keberatan dengan topik yang satu ini. "Kami ... sudah putus."

Jisoo tergelak menahan tawa. Mengucap syukur di dalam hati. Gadis secantik dan sepintar Wonwoo memang pantasnya mendapatkan pria yang jauh lebih baik daripada Jun. Jisoo sempat heran kenapa gadis itu mau saja memaafkan Jun padahal sudah tahu semuanya. Efek terlalu sayang, atau memang Wonwoo itu adalah gadis yang terlalu baik. Ya, Wonwoo memang selingkuhan Jun. Tapi Jisoo yakin posisi Wonwoo di sini juga sebagai korban. Mimik bingung Wonwoo malam itu membuat Jisoo tidak tega.

Mengangguk, Jisoo menepuk pundak Jun sambil mengelus pelan penuh rasa prihatin. "Aku turut berduka cita atas patah hatimu, ya. Apa kamu tahu di mana Wonwoo sekarang? Aku harus mengucapkan selamat kepadanya," ujar Jisoo, lalu pergi begitu saja. Sambil masih menahan tawa. Tanpa sadar sama sekali bahwa putusnya hubungan Jun dan Wonwoo juga akan memberi dampak terhadap segala kejadian di hidupnya mendatang. Mengambil ponsel genggam, menghubungi seseorang. "Ayo kita bertemu hari ini! Aku punya topik yang sangat lucu."

Memangnya siapa lagi yang bisa Jisoo hubungi selain Lee Seokmin? Pemuda Lee itu adalah satu-satunya orang yang tahu bagaimana tragisnya hubungan ia dengan Jun. Maka dari itu, curhat pun hanya bisa dilakukannya bersama Seokmin. Membuat janji sepulang kuliah nanti. Pilihan ini pun sangat tepat. Karena saat Jisoo menghubungi, kelas Seokmin telah berakhir. Selama menunggu Jisoo ia bisa menghabiskan waktu bersama Mingyu dan Hao terlebih dulu.

Drama Only (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang