Hari ini team basket dan team futsal sengaja latihan bersama karena Lee Ssaem mendadak ada acara. Jadilah mereka hanya berlatih fisik saja.
Entah rejeki atau cobaan, kebetulan sekali Jungkook tepat dibelakang Taehyung. Mereka sedang berlari mengelilingi lapangan 10kali omong-omong.
Mata Jungkook tak bisa lepas dari bongkahan pantat Taehyung yang nampak menggoda untuk di tampar meskipun dia telah mencoba mengalihkan pandangannya.
"Mingyu aku lelah!" Teriak Wonwoo yang berada di paling belakang sedangkan Mingyu memimpin paling depan.
Mendengar teriakan sang pujaan hati otomatis membuat Mingyu langsung berhenti berlari membuat Taehyung ikut berhenti dan Jungkook menabrak tubuh Taehyung karena tidak konsentrasi.
"Pantatnya tebal sekali." Batin Jungkook nista.
Untung Taehyung kuat, jadi dia hanya sedikit terhuyung saat tubuh besar Jungkook menabraknya.
"Guys ayo kita manfaatkan moment indah ini. Mumpung Ssaem tidak ada ayo kita gunakan untuk bersantai. Toh kita sudah sering latihan terus." Ujar Mingyu yang tentu saja langsung di setujui yang lain.
"Kami sih oke saja. Tapi jika kapten kami mengijinkan. Kan tidak lucu kalau dia mengadu." Sahut Daniel yang sengaja menekan kata kapten sambil melirik ke arah Taehyung.
"Hey kau prince wall. Bagaimana?" Tanya Mingyu yang menatap Taehyung di belakangnya.
"Terserah." Jawab Taehyung lalu pergi entah kemana, yang jelas moodnya sedang tidak baik.
Ingin sekali rasanya Jungkook menghampiri Taehyung namun urung karena Jaehyun mengajaknya untuk duduk di bawah pohon untuk bersantai.
"Kau benar-benar jatuh cinta pada Taehyung?" Tanya Jaehyun lalu meminum air mineral yang sempat dibawanya tadi.
"Entahlah. Tapi dia sudah punya tunangan." Jawab Jungkook sambil menerima botol mineral yang diberikan Jaehyun.
"Benarkah? Kalau begitu beralih saja pada salah satu penggemarmu. Kurasa Nancy cukup menarik."
"Haruskah?"
"Tidak ada salahnya kau coba. Toh kita masih terlalu muda untuk memikirkan cinta yang rumit."
Jungkook terdiam. Dalam otaknya membenarkan ucapan Jaehyun namun hatinya berkata tidak bisa.
"Dasar bajingan!"
Jungkook segera berdiri saat mendengar suara yang tak asing baginya, itu suara Taehyung.
Jungkook berlari untuk segera menghampiri Taehyung yang sedang memukul Daniel.
"Kau pikir kau siapa ha? Kau tidak mengenalku! Kau tidak mengenal keluargaku! Kau hanyalah sampah!" Teriak Taehyung yang makin membabibuta memukul Daniel yang sudah terkapar di lapangan.
"Sial! Kenapa kalian diam saja?" Ujar Jungkook namun tak mendapat jawaban dari teman-temannya karena jujur saja mereka takut ikut campur masalah Taehyung mengingat Taehyung itu kesayangan kepala sekolah.
Jungkook segera menarik tubuh Taehyung, memelukknya dari belakang membuat Taehyung menghentikan pukulannya.
"Tae tenang. Jangan terbawa emosi." Bisik Jungkook lembut mencoba menenangkan Taehyung.
Merasa Taehyung sudah sedikit tenang, Jungkook menarik tangan Taehyung membawanya ke tempat yang lebih tenang.
"Kalian tolong obati Daniel." Ucap Jungkook sebelum membawa Taehyung pergi.
Jadilah Jungkook membawa Taehyung ke taman depan sekolah. Tidak ada siapapun kecuali mereka, mengingat bel pulang sekolah sudah berdering sejak dua jam lalu.
"Berkelahi bukanlah solusi, Tae. Apa dia membuatmu sangat marah hum?" Tanya Jungkook setelah mereka duduk dibawah salah satu pohon besar di taman.
"Tentu saja! Dia datang padaku dan mengataiku penjilat dan memanfaatkan orangtuaku untuk tameng." Cerita Taehyung yang masih ketara masih emosi walaupun tidak se emosi tadi.
"Cuma begitu saja kau memukulnya?" Tanya Jungkook tak percaya karena baginya itu hal yang sepele namun tidak bagi Taehyung apalagi mood Taehyung sedang buruk.
"Memang! Memang cuma begitu saja bagimu! Tapi tidak bagiku!" Jawab Taehyung yang mulai tersulut emosi lagi. Bahkan dia sudah berdiri sambil menatap tajam mata Jungkook.
Jungkook dapat melihat kesedihan dan amarah di mata hazel Taehyung. Bahkan mata indah itu sudah berkaca-kaca.
"Tae-----------"
"Taeby!"
Baru saja Jungkook ingin menarik Taehyung ke pelukannya namun urung saat mendengar suara yang tidak asing baginya, Kim Namjoon.
Namjoon pun berlari menghampiri Taehyung dan segera membawa Taehyung ke pelukannya.
"Apa yang terjadi Taeby? Kenapa wajahmu penuh luka?" Tanya Namjoon khawatir.
Taehyung hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Pulang Hyung." Ucap Taehyung lirih namun masih bisa di dengar Namjoon.
"Baiklah. Hyung akan mengobatimu di rumah." Ucap Namjoon lalu mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook.
"Oh Jungkook?! Lama tidak bertemu tapi maaf Hyung buru-buru. Kita akan bicara lain waktu." Ucap Namjoon lalu melepas pelukannya dan menuntun Taehyung untuk beranjak dari sana.
Jungkook tersenyum kecut saat mobil Namjoon melaju meninggalkan halaman sekolah.
"Layu sebelum berbunga. Sial!"
Tbc