Jungkook mengerjapkan matanya saat rungunya mendengar suara dari dapur. Apa istrinya sedang memasak?
Jungkook mendudukan diri, mengumpulkan nyawa untuk beranjak ke dapur. Badannya sakit karena tidur di sofa depan televisi.
"Baby sedang apa?" Tanya Jungkook dengan suara serak khas orang bangun tidur. Berjalan gontai sambil mengucek sebelah matanya menuju lemari es.
"Membuat sandwich untuk sarapan kita." Jawab Taehyung yang masih sibuk dengan rotinya.
Akhirnya nyawa Jungkook sudah total berkumpul setelah meneguk susu pisang favoritnya.
Jungkook hendak kembali ke sofa namun matanya terhenti melihat Taehyung yang hanya memakai kemeja putih kebesaran miliknya. Bahkan celana dalam Taehyung sedikit terlihat mengingat kemeja itu sedikit tertarik oleh perut buncit Taehyung.
Sial!
"Baby." Entah sejak kapan Jungkook sudah memeluk pinggang Taehyung dan mendusel ke leher Taehyung.
"Eunggh--- lepas, Kook. Kau membuatku risih." Ucap Taehyung yang menggeliat risih.
"Kau tidak mau tidur denganku tapi memakai kemejaku, hm?"
"Ya karena aku rindu baumu tapi jika berada di dekatmu rasanya mual. Bahkan sekarang Aegi sudah menendang-nendang didalam. Bisakah kau lepaskan sekarang?"
"Tapi kau membuatku frustasi, Baby."
Suara rendah Jungkook tepat ditelinga Taehyung sungguh membuat Taehyung meremang. Asal kalian tau saja, Taehyung sebenarnya juga rindu adik Jungkook berada didalamnya. Namun dia juga tak bisa menahan rasa mual saat melihat Jungkook.
"Baby." Bisik Jungkook sambil menggesekkan adiknya yang sudah hard ke pantat Taehyung yang makin semok itu.
"Mmhhh" Taehyung sudah tak konsen lagi dengan rotinya dan tangannya beralih pada pinggiran meja makan.
Merasa tak ada penolakan, Jungkook memulai aksinya dengan meremas bongkahan paadat pantat Taehyung membuat sang empu mengeram nikmat. Terdengar sangat seksi.
Jungkook berlutut tanpa menghentikan remasannya lalu mulai menciumi paha belakang Taehyung.
Taehyung mengigit bibir bawahnya dan menguatkan pegangannya pada pinggiran meja makan demi menahan desahannya. Tak mampu menolak karena Taehyung juga membutuhkan sentuhan Jungkook.
Plak!
"Ahhh---kook." Maaf Taehyung hanyalah manusia biasa yang tak pandai menahan desahan apalagi tamparan di pantat itu ada sensasi tersendiri. Jomblo gak akan paham-hng.
"Aku tidak bisa menahannya lagi, Baby."
Jungkook menurunkan celana dalam Taehyung lalu menciumi sambil meremas gemas pantat Taehyung. Ah Jungkook sangat rindu asetnya satu ini.
"Ennggh."
Taehyung memejamkan matanya, menikmati tiap perlakuan sang suami. Terlebih saat dia merasakan sesasi basah namun hangat di permukaan holenya. Lidah Jungkook memang lihai memanjakan setiap inci tubuh Taehyung.
"Ouh----akh!"
Taehyung meringis sakit saat Jungkook memasukkan satu jari ke holenya. Rasanya seperti saat pertama kali melakukannya. Perih.
"Tahan sebentar sayang." Ucap Jungkook sambil menciumi pantat Taehyung.
Jungkook memasukkan satu lagi jarinya, namun kali ini tak pula menambahkan ludahnya sebagai pelicin alami.
"Ahhh---mmmhhh."
Jungkook memasukkan jarinya makin dalam dengan pola menggunting. Perenggangan sekalian mencari sweet spot Taehyung.
Desahan Taehyung kian mengeras saat ujung jari Jungkook berhasil mengenai prostatnya.
Jungkook sudah tidak tahan lagi. Dia berdiri lalu melepas celananya sendiri tak lupa melepaskan celana Taehyung yang sudah melorot sampai lutut.
"Kau hanya boleh melakukannya dari belakang. Aegi akan meronta saat aku melihat wajahmu." Ucap Taehyung tanpa menoleh.
Sebenarnya Jungkook sedikit kecewa karena tidak bisa mencumbu bibir manis Taehyung, tapi daripada sama sekali tak dapat jatah kan?
Jungkook menarik pelan pinggang Taehyung agak sedikit lebih menungging hingga nampaklah kerutan merah muda milik Taehyung yang sudah berkedut minta di isi.
Jleb
Jungkook mulai menggerakkan pinggulnya pelan. Hole Taehyung rasanya makin sempit saja dari terakhir dia memasukinya.
"Ahhh faster----nngghh D-daddyhhhh."
"As your wish, Baby."
Tbc
Bonus buat kalian yang masih melek di jam segini...