Taehyung mengigit ujung kukunya, dia terlalu bimbang. Inginnya minta maaf pada Jungkook karena salah paham tapi dia terlalu gengsi untuk memulai percakapan. Juga tumben sekali Jungkook tidak mengejarnya seperti hari-hari kemarin.
"Princess Teyung waeyo? Kau terlihat sangat gelisah?" Tanya Sungjae yang sejak tadi memang mengamati polah teman sebangkunya itu.
Taehyung tidak menjawab, terlalu sibuk dengan pikirannya.
"Princess gak lagi kicipirit kan?" Tebak Sungjae dengan wajah mendramatisir.
"Ya! Kenapa kau berisik sekali huh? Aku sedang migren tau tidak?" Jawab Taehyung keras sangking gemasnya dengan Sungjae yang banyak tanya.
Jungkook yang tadinya tertidur di mejanya pun segera menegakkan badan karena mendengar suara Taehyung yang mengatakan sedang migrain.
Dengan sigap Jungkook segera menghampiri Taehyung di mejanya.
"Tae kau sakit? Ayo ke uks." Ucap Jungkook.
Sungjae hanya diam sambil mengamati Jungkook dengan wajah tanpa dosanya.
"A-anu, k-kook-------emh A-anu." Taehyung mengerutuki mulutnya sendiri dalam hati. Kenapa tiba-tiba bibirnya terasa kelu dan jantungnya berdebar begitu cepat hanya karena Jungkook mengajaknya berbicara. Sial memang.
"Anu-mu kenapa? Apa sangat sakit?" Tanya Jungkook khawatir kemudian tangannya terulur untuk menangkup pipi Taehyung untuk mengecek keadaan sebelum ------------
Plak!
"BUKAN MUHRIM WOI!" Ujar Mingyu sambil menepis kasar tangan Jungkook membuat si empu meringis.
"Pergi kalean semua! Jan ganggu my princess!" Teriak Sungjae sambil berdiri.
Sontak seluruh murid di kelas itu bersorak gaduh, bahkan beberapa sengaja melempar Sungjae dengan kertas yang sudah dikepalkan.
Mumpung suasana jadi ramai, Jungkook menarik Taehyung keluar kelas. Taehyung hanya diam saja mengikuti Jungkook. Dalam hati Taehyung bersorak senang.
Jungkook segera menghimpit tubuh Taehyung saat memasuki ruang ganti aula futsal.
"Tae." Panggil Jungkook dengan suara rendahnya membuat Taehyung sedikit meremang.
Pelahan Taehyung mengangkat kepalanya yang tertunduk, mata hazelnya bersibobrok dengan onyx gelap Jungkook.
"Menghindariku tanpa alasan. Aku membuatku hampir jadi orang gila. Jangan gantung perasaanku jika memang kau tidak mencintaiku tapi kau tetap harus jadi milikku. Milik Jeon Jungkook." Ucapnya pelan namun tegas seakan itu adalah suatu perintah untuk Taehyung.
"Kalau begitu kau milik Kim Taehyung? Kim Taehyung tidak suka berbagi apa kau tau?" Tanya Taehyung sedikit mengangkat dagunya angkuh. Sepertinya jantung sudah kembali netral.
"Jeon Jungkook milik Kim Taehyung. Mutlak."
Jungkook segera melumat kasar bibir merah Taehyung. Sudah terlalu rindu membuat Jungkook tidak sabar kalau harus pakai adegan saling tatap, maju perlahan, kecupan lalu berlanjut lumatan.
Taehyung tersenyum disela ciuman bernafsu Jungkook namun tetap mengimbangi permainan lidah Jungkook.
"ASTAGA MATA SUCIKU!!!!"
💜💜💜
Suho menopang dagunya sambil menatap dalam diam sang anak yang makan begitu lahap di depannya.
"Jadi sekarang kau mau makan model rapelan ya? Seminggu sekali gitu?" Tanya Suho yang mendadak kenyang karena Jungkook.
"Ih jangan mengganggu putraku yang sedang berselera makan. Ayo Kook makan lagi yang banyak biar cepat besar." Ucap Irene sambil menaruh daging di atas piring Jungkook.
Jungkook hanya mengangguk dengan pipi menggembung lucu membuat Suho membuang nafasnya kasar.
"Hebat sekali anak si Baekhyun bisa membuat kelinci ini jadi bucin." Gumam Suho lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
"Eh tapi si Taehyung itu seperti Baekhyun tidak ya? Kalau iya aku mau minta cucu kembar soalnya kemarin aku sudah beli baju bayi kembar banyak. Mumpung diskon 90% mana lucu-lucu pula. Uh jadi tidak sabar." Pekik Irene senang namun seketika membuat Jungkook tersedak.
Uhuk!
Dengan sigap Irene menuangkan air putih ke gelas dan memberikannya pada Jungkook. Jungkook pun langsung menerimanya dan meminumnya rakus.
"Pelan-pelan dong, Kook." Ucap Irene sambil menepuk-nepuk pelan punggung Jungkook yang masih terbatuk.
"Eomma sih pikirannya terlalu jauh. Kan Taehyung pria, mana bisa hamil?" Sahut Jungkook yang tak habis pikir dengan pikiran Irene.
"Kau pikir Taehyung lahir darimana huh? Baekhyun pria kalau kau lupa." Ucap Irene sedikit sebal.
"Lho kan Taehyung juga mengalami masa menstruasi seperti yeoja. Makanya aku memberinya hak spesial untuk cuti tiap bulannya. Jadi pasti dia bisa hamil dong." Jawab Suho santai.
Jungkook terdiam. Dia baru ingat kalau gara-gara menstruasi sialan itu dia gagal dapat jackpot mantab-mantab dari Taehyung.
"Eomma kalau menstruasi apa selalu di tanggal yang sama?" Tanya Jungkook dengan nada serius.
"Tidak juga. Bisa maju bisa mundur tergantung hormon. Kenapa memang?" Tanya Irene dengan wajah polosnya namun tidak dengan Suho yang menatap curiga pada sang anak.
"Jangan bilang kau mau mencari tau siklus menstruasi Taehyung lalu mencari tau tanggal suburnya dan berniat untuk macam-macam?!." Selidik Suho dengan tatapan penuh intimidasi.
Jungkook hanya membalas dengan cengiran bodohnya saja menanggapi pernyataan sang Appa. Padahal awalnya Jungkook hanya berniat ingin membantu sang pujaan hati jika sedang menstruasi dan tidak jadi pahlawan kesiangan. Tapi sepertinya ide sang Appa boleh juga. Hmmm------
"Kalau begitu besok aku akan meminjam history ijin Taehyung pada guru piket."
Tbc
Uda siap masuk chapter konflik belum?
Kalau belum aku kasih waktu seminggu ya buat siap-siap 🤣🤣