Harusnya dari dulu aku sadar, bukan sabar - Alanda Ziva Aulia
*
*
*"Lo yakin gak mau berjuang lagi Lan?" Tanya Tias pada Alanda. Sekarang Tias, Meli, Fajar dana Alanda berada di kantin.
"Iya, gue pernah bilang ke lo kalau capek itu wajar tapi untuk nyerah enggak. Sekarang ini gue bukan nyerah tapi lebih tepatnya sadar diri" jelas Alanda.
"Mau seberapa keras gue berusaha pasti tetep sama aja. mungkin emang takdirnya gue sama Iki itu sahabatan aja gak lebih, lagian Iki juga udah punya pacar, kalo di bandingin ke gue masih banyak lebihnya Vina lagi" lanjut Alanda.
"Semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing masing Lan, kita harus mensyukuri itu, gaperlu insecure" ucap Fajar memberi nasihat.
"Bener tuh yg dibilang Fajar, semangat lan" ucap Meli pada Alanda.
"Makasih ya" ucap Alanda tersenyum.
"Bener lan, lagian lo liat gue gak punya pacar tapi masih hepi hepi aja" ucap Tias.
"Tapi lo cerita sama gue si Iwan nembak lo?" ucap Meli keceplosan.
"Iwan?" Tanya Alanda bingung pada Tias.
"Itu loh Iwan yg temenan sama Galih sama Arka sama Farhan" jelas Meli dengan santai dan langsung dapat pelototan dari Tias.
"Kita butuh klarifikasi dari lo" ucap Fajar.
"Eh itu, an-anu gu-" belum sempat Tias menyelesaikan kalimatnya Iwan dkk langsung duduk di meja yg Alanda dkk tempatin.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Tias pada 4 sekawan itu.
"Selamat ya Ti btw" ucap Arka sambil mengulurkan tangannya ke arah Tias.
"Iya selamat Ti" ucap Farhan juga.
Alanda dan Fajar hanya mengkerutkan keningnya bingung.
"Se-selamat buat?" Tanya Tias juga ikut bingung.
"Yaelah yg baru jadian masih juga malu malu" ucap Arka.
"Yaudah sono lo berdua pesenin makan kita semua yg disini, biar gue yg bayar" ucap Iwan pada Arka dan Farhan.
"Oke siap" jawab Arka bersemangat, lalu mereka berdua pergi ke penjual yg ada disana.
"Lo apa apaan sih Wan" protes Tias pada Iwan yg sekarang duduk disebelahnya.
"Gue cuma berbagi kebahagiaan doang" jawab Iwan santai sambil tersenyum ke Tias.
"Et ta-tapi kan gue bilang gak usah di publish, lo juga udah iyain" bisik Tias pada Iwan.
"Ssttt, Gais, for your information gue sama Tias alias bebeb Tini mulai tadi malam udah resmi jadian" jelas Iwan sambil merangkul Tias.
Alanda menatap Tias bingung butuh penjelasan, pasalnya Tias gak pernah menceritakan kedekatannya dengan Iwan.
"Makanan datang" ucap Arka meletakkan 8 mangkok bakso di atas meja.
"Yeayy" ucap Meli girang sambil menepuk tangan pelan.
"Tenang tenang, semua kebagian" ucap Farhan, sambil membagikan mangkok bakso ke masing masing orang.
Meli dan Tias duduk barengan, Iwan duduk di sebelah Tias dan di samping Iwan ada Farhan. Dihadapan mereka ada Fajar, Alanda, Galih dan Arka.
Alanda merasa risih karena duduk bersebelahan dengan Galih dan juga dengan teman temannya Galih, Alanda langsung bangkit dari duduknya. "Gue duluan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanda's Destiny
Teen FictionAlanda Ziva Aulia adalah seorang gadis yg cantik, pintar dan cuek (beda cerita kalau lagi sama keluarga juga para sahabat nya). Karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecalakaan, Alanda diangkat menjadi anak di keluarga Mario Saputra yaitu Abang...