24. Pingsan

47 19 1
                                    

"Vin lo apa apaan sih?!" Bentak Alanda yg sudah berada di toilet sekolah bersama Vina dan dengan 2 teman Vina lagi berjaga di pintu.

Plak!

Setelah menampar Alanda dengan keras Vina tersenyum miring dan mendekatkan wajah nya dengan Alanda lalu mencekram rahang Alanda "Waktu lo udah habis, dan mulai sekarang hidup lo gak bakal bisa tenang. Jangan mentang mentang lo pacaran sama Galih gue gak berani sama lo ya! Asal lo tau, lo itu cuma mainan dia Lan"

Alanda mengkerutkan keningnya bingung karena ucapan Vina sambil memegangi pipi nya yg kena tampar tadi.

Setelah berkata itu Vina berjalan mundur "Siram" perintahnya pada 2 temannya itu dan setelah di balas anggukan, mereka menyiram Alanda dengan air bekas cucian piring. Alanda hanya diam dan tak bisa bertindak apa apa sejak tadi malam kepalanya sangat pusing, setelah itu Vina membuka pintu toilet dan berjalan keluar diikuti kedua temannya.

"Aw" rintih Alanda memegangi kepalanya yg semakin berdenyut.

*****

Sekarang udah masuk jam pelajaran kedua, Alanda baru saja selesai mengganti pakaiannya dengan baju olahraga yg ada di roker nya karena baju yg ia kenakan tadi sudah basah kuyup.

Alanda berjalan ke arah pintu kelasnya dan saat sudah sampai di pintu yg terbuka, disana ada buk Rina-Guru matematika yg terkenal killer se antero SMA Rajawali yg tengah menulis materinya di papan tulis.

Tok tok tok

"Buk maaf saya—" ucapan Alanda terpotong oleh buk Rina dengan nada marah "Keluar!"

Alanda terdiam, semua mata di dalam kelasnya memperhatikan dirinya. "Buk sa—"

Buk Rina berjalan mendekati Alanda "Mana PR kamu?! Kalau pr kamu udah selesai dan benar baru saya kasih masuk"

Alanda mengangguk dan lalu merogoh tas nya 'Astaga! Buku buku gue juga basah!' Batin Alanda.

"Mana Alanda? Biasanya kamu selalu siap"

"Anu buk, tas saya basah, jadi buku buku saya juga ikut basah"

"Orang cerah gini kok bisa basah? Hujan juga darimana?!"

"Beneran buk buku—"

"Kamu tuh ya! Udah terlambat, pake baju gak sesuai jadwal lagi dan sekarang pr kamu gak selesai"

"5 kali keliling lapangan habis itu hormat bendera!" Bentak buk Rina.

"Buk jangan dong—"

Buk Rina tak memperdulikan Alanda dan kembali berjalan masuk ke kelasnya lalu berbicara dengan murid nya "Denger ya! Mau sepinter apapun atau sebagus apapun orang itu dimata saya, sekali salah tetep salah! Saya gak membeda bedakan murid" ucap Buk Rina Lantang dan semua hanya diam mendengar.

"Uuh kasihan" cibir Vina dengan berbisik ke temen sebangkunya.

"Yaudah sana! Nunggu apa lagi?!" Bentak Buk Rina yg membuat Alanda sontak kaget.

"I-iya buk" ucap Alanda lalu berjalan ke lapangan untuk melaksanakan hukuman nya.

Ia sudah berlali sebanyak 5 putaran dan sekarang ia mengambil posisi untuk berdiri hormat bendera. 'Shhh tinggal 10 menit lagi dan semua selesai, tahan Alanda tahan' gumam Alanda menyemangati dirinya karena perut dan kepalanya sudah sangat sakit.

Alanda's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang