16. Gagal

60 22 2
                                    

.
.
.

Tanpa menoleh ke kanan atau kiri sebelum nyebrang tiba tiba ada suara deru motor yg mengarah kepadanya, bukan ke arah Iki melainkan Alanda.

"Alandaaa!!!"

Untungnya pengendara motor itu sempat nge rem mendadak, kalau lewat sejengkal saja pasti Alanda sudah tertabrak saat itu juga.

"Lo tuh ya, gak punya mata apa untuk liat liat dulu sebelum nyebrang! Memang sial terus bawaannya kalo dekat lo!" Bentak pengendara itu setelah membuka helm fullface nya.

"M-maaf Ar, gu-gue salah" ucap Alanda pada si pengendara yg ternyata itu Arka.

"Lan, lo gak kenapa kenapa kan?" Tanya Iki yg kini sudah berada disamping Alanda.

"Riz. Lain kali lo ajarin tuh temen lo cara nyebrang dan cara gak ngerusakin persahabatan orang" ucap Arka dengan nada tak suka.

"Heh maksud lo ap—"

"Udah Ki, udah. Ar gue minta maaf ya" potong Alanda dan Arka hanya menatapnya tak suka lalu memakai kembali helm fullface nya.

Tin!

Klakson motor Arka yg sengaja di bunyikan untuk menyuruh Alanda dan Iki minggir dari hadapannya.

"Kok lo biarin gitu aja sih lan? Maksud dia apa bilang lo kayak gitu" ucap Iki yg mulai marah pada Arka.

"Hm ki, kita makan mi ayam tempat biasa yuk, udah lama gak kesana" ucap Alanda mengalihkan pembicaraan.

"Motor gue lagi di bengkel lan, ntar malam aja gimana? Gue jemput deh kerumah lo, gimana?" Tanya Iki.

"Kita kan bisa naik angkot atau kendaraan lain Ki"

"Elahh gue mau motor motoran sama lo lan, kek dulu sekalian modusin lo gapapa lah ya?" ucap Iki sambil nyengir.

"Dih dasar tukang modus"

"Gue kan jomblo, lo kan jomblo jadi gak ada yg marah jugak kan" ucap Iki santai.

"Ya deh yg jomblo"

"Emang lo udah gak jomblo lan?"

"Sorry ya, gue single bukan jomblo"

"Dih sama aja kali" ucap Iki mengejek.

"Jelas beda lah, single itu prinsip nah kalo kek lo ini yg jomblo itu nasib" ucap Alanda lalu tertawa setelahnya yg hanya dibalas Iki dengan tatapan kesal.

"Bercanda kali Ki, eh btw jadi kalau motor lo di bengkel ini pulang naik apa?"

"Harusnya bunda udah jemput dari tadi sih, tapi bunda belum ada nelfon" ucap Iki sambil mengecek jam tangan berwarna hitam yg melingkar di tangannya.

"Tuh bunda" ucap Iki saat ia melihat mobil milik bundanya sudah berada di hadapannya.

"Loh Alanda? Kok belum pulang?" Tanya Sekar Ibunda Iki saat membuka kaca mobilnya.

"Lagi nunggu angkot ini bun" jawab Alanda.

"Yaudah sekalian aja sama bunda ayo" ajak Sekar.

Alanda's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang