12. Berkelahi

49 21 0
                                    

"Lan, maafin gue dong" sekarang sedang berlangsung jam belajar Matematika dan dari awal sejak Alanda masuk ke kelas Farhan tak henti hentinya mengucapkan maaf pada Alanda.

Alanda tak merespon apapun, ia hanya fokus mencatat apa yg ditulis buk Rina di papan tulis.

"Lan, maafin ya" ucap Farhan lagi.

Alanda yg merasa muak pun langsung bersuara "lo bisa diem gak sih".

"Itu yg berdua ngobrol di belakang silahkan kedepan" ucap buk Rina.

Buk Rina adalah guru matematika bertubuh gemuk, berlipstik merah dan terkenal killer. Disekolah mana coba ada guru matematika yg tak terkenal killer.

"Buk saya yg salah, saya dari tadi ganggu Alanda" ucap Farhan membela Alanda.

"Masih inget perjanjian awal? siapapun itu yg mengajak ngobrol dan di ajak ngobrol di jam pelajaran saya bakal kena hukum" jelas Buk Rina.

"Sekarang kalian berdua bersihkan wc dari lantai 3 ke lantai 1" lanjut buk Rina.

"Tapi buk—"

"Silahkan keluar, jangan ganggu pelajaran saya" potong buk Rina pada kalimat Alanda.

Alanda pun berjalan keluar duluan disusul oleh Farhan.

*****

"Lan, kalau capek lo istirahat aja, biar gue yg lanjutin" ucap Farhan pada Alanda yg sekarang mereka membersihkan wc di lantai 2.

Alanda tak menghiraukan yg dikatakan Farhan dan tetap lanjut mengerjakan hukumannya.

Alanda berhenti sejenak, sebelah tangannya menggenggam kalung liontin huruf A berwarna putih yg melingakar di lehernya. Itu adalah pemberian Almh ibu nya di hari ulang tahunnya. "Ayah, Ibu, maaf Alanda udah buat kalian kecewa" gumamnya.

"Ngapai kalian?" Tanya Dion yg hendak masuk ke wc yg sedang dibersihkan Farhan dan Alanda.

"Kalau mau make wc nya yg dilantai 3 atau gak 1 aja bang, soalnya lagi di bersihin" ucap Farhan sopan. Sedangkan Alanda hanya diam menatap Dion.

"Memalukan" ucap Dion sambil memandang Alanda lalu pergi.

Alanda mencoba tak menghiraukan dan melanjutkan pekerjaannya.

*****

Sekarang jam istirahat pertama. Alanda masih membersihkan wc terakhir di lantai 1 bersama farhan. Namun sahabat sahabatnya sudah nongkrong di kantin duluan.

"Akhirnya siap juga" ucap Farhan lega. Dan Selama mereka membersihkan wc Alanda masih tak bersuara. Ia mencuci tangan kemudian keluar meninggalkan Farhan.

"Alanda! Tunggu! Landa!" Panggil Farhan yg masih berlari mengejar Alanda, namun Alanda masih aja jalan tak menghiraukan.

"Alanda Ziva Aulia!" Farhan yg menyebut nama lengkapnya Alanda pun sontak membuat Alanda berhenti berjalan.

"Lan, gue harus gimana biar lo maafin gue soal kemarin dan hari ini?" Tanya Farhan yg masih berada di belakang Alanda.

"Eh Farhan, di cariin juga dari tadi." Ucap Arka sambil menepuk bahu Farhan, kemudian melihat Alanda yg berada di depan Farhan membuat Arka mengerti apa yg sedang terjadi.

"Lo masih ngemis maaf dari si cewe bisu ini?ngapai sih han buang buang waktu lo aja, udahlah biarin aja kalau dia gak mau maafin lo. Sok kecantikan amat jadi cewe, gak pernah di ajarin tatakrama lo sama orang tua lo?" ucap Arka yg membuat Alanda berdiri lemas dan membalikkan badannya menghadap Farhan dan Arka.

Alanda's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang