"Didalam juga ada bokap tiri gue sama Bagas juga mungkin" ucap Galih ketika mereka baru turun dari motornya.
"Lo gak boleh jauh jauh dari gue dan gak boleh banyak ngomong ke Bagas" lanjut Galih.
"Siapa lo ngatur ngatur gue" ucap Alanda dengan nada jutek.
"Nyokap gue kenal lo sebagai pacar gue" ucap Galih santai.
"Yaudah yuk masuk" ajak Galih sambil berjalan menggenggam tangan Alanda.
"Gal" panggil Alanda saat mereka sudah di depan pintu utama. Galih menghadap Alanda dan menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'apa'.
"Sebenernya nyokap lo bikin acara makan siang bareng bukan karena gue kan?" tanya Alanda karena ia gak yakin dengan omongan Galih.
"Ini acara makan keluarga kecil kecilan gatau buat apa, mama nyuruh gue juga ngajak lo untuk dateng. Tadinya gue emang males pulang, tapi gue berubah pikiran setelah mama bilang gitu" jelas Galih.
"Lo bilang ke nyokap lo dong kalo kita cuma temenan, gue gak enak bohong terus"
"Yaudah mulai sekarang kita resmi pacaran beneran. Gak pura pura atau bohongan lagi" ucap Galih santai yg membuat Alanda membelalakan matanya.
"Apa apaan sih, Gal lo jangan berbu—"
"Gak ada penolakan" potong Galih santai.
"Gak! Gue gak mau!" Bantah Alanda.
"Harus mau" ucap Galih lagi masih dengan nada santai.
"Gal gue gak mau! Lo denger gak sih"
"Gak denger" ucap Galih tak menghiraukan lalu memencet bel rumahnya.
"Galih!"
"Apa sayang?" Ucap Galih sambil tersenyum miring menghadap Alanda.
"Aduh aduh baru sampai udah sayang sayangan aja" ucap Ratna saat baru membuka pintu. Alanda pun langsung kikuk gatau harus gimana.
"E-eh, Assalamualaikum tante" ucap Alanda sopan sambil mencium tangan Ratna.
"Waalaikumsalam, sama mertua sendiri masa manggilnya tante sih, panggil mama aja" balas Ratna dengan senyum nya.
Alanda bingung lalu melirik Galih sedangkan yg di lirik menganggukkan kepala pertanda yg dikatakan mamanya benar.
"I-iya ma" ucap Alanda kikuk.
"Yaudah yuk masuk" ajak Ratna, Alanda pun berjalan masuk berbarengan dengan Galih.
"Gal.." bisik Alanda terdengar seperti memohon supaya ia menjelaskan ke Ratna tentang yg sebenarnya.
"Apa pacar?" ucap Galih lalu merangkul pundak Alanda membuat Alanda mendengus pasrah.
"Anak papa udah pulang" ucap Firman yg tadinya sedang duduk di sofa sambil menonton tv bangkit dari duduknya.
"Assalamualaikum om" ucap Alanda sopan sambil menyalimi rangan Firman.
"Waalaikumsalam, Loh Alanda datang juga?"
"Iya mas, aku yg nyuruh Galih buat ajak Alanda" jawab Ratna yg dibalas manggut manggut dan tersenyum oleh Firman.
"O iya Galih, abang kamu kok belum pulang
ya?" Tanya Firman pada Galih yg baru saja duduk bersandar di sofa lalu menyilangkan kaki kanan nya di atas kaki kiri."Gak tau, mungkin keluyuran dulu" ucap Galih terdengar dengan nada kurang sopan. Alanda hanya melirik sinis ke Galih.
"Bang Bagas kan ikut OSIS om, kalau anak OSIS pulangnya agak telat gitu" jelas Alanda yg dibalas Firman dengan manggut manggut, soalnya ia selalu sibuk bekerja dan jarang ada dirumah untuk memperhatikan Bagas, biasa kalau orang khaya kan gitu sibuk dengan kerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanda's Destiny
JugendliteraturAlanda Ziva Aulia adalah seorang gadis yg cantik, pintar dan cuek (beda cerita kalau lagi sama keluarga juga para sahabat nya). Karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecalakaan, Alanda diangkat menjadi anak di keluarga Mario Saputra yaitu Abang...