Chapter 3 ~ Psychopath

2.8K 328 54
                                    

Chapter 3 ~ Psychopath

Masing-masing manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda.
Optimis, pemarah, bijak dan tenang.
Dan wanita yang tengah terbaring di atas ranjang itu memiliki jiwa sosial yang tinggi, mudah beradaptasi, impulsif dan memiliki energi yang besar. Berbanding terbalik dengan Adam Rig yang cenderung melankolis, dua hal yang saling bertolak belakang menjadi sebuah kesulitan tersendiri dalam berumah tangga.

Bagai air dan api...

Adam ingin mengubah karakter Evelyn, yang memiliki jiwa sosial yang tinggi menjadi sadis, tentu akan sulit. Eve gemar menolong dan membantu orang lain, sama seperti ketika wanita itu membantu Cassandra dan berujung pada pertemuan mereka kembali.

Eve mungkin bisa saja menjadi sadis karena energinya yang besar dan rasa keingintahuannya yang juga besar, seperti yang pernah ia lakukan dalam mendampingi Adam Rig melancarkan aksinya. Namun semua itu dilakukan Eve hanya karena ingin tahu, bukan karena ingin melakukannya seperti prinsip Adam Rig selama ini. Setelah wanita itu berhasil melakukannya, ia akan kembali pada jiwa sosialnya dan semua yang diajarkan oleh Adam akan luntur bila masanya telah habis.

Dan begitu seterusnya...

Adam jadi berpikir,

Bagaimana caranya agar wanita itu menjadi sadis secara permanen?

Kedua netra kecoklatan Adam Rig tengah memperhatikan wajah cantik itu terlelap di atas pembaringan, mempelajari wajah Evelyn dan sifat wanita itu lebih dalam agar Adam mengerti isi dari kepala istrinya sendiri. Karena dari semua wanita yang pernah Adam temui, Eve adalah yang paling rumit. Ingin sekali Adam mengetahui isi dari pikiran wanita itu.

Apakah Evelyn tidak mengerti betapa besar perasaannya kepada dirinya?

Apakah Evelyn masih meragukan Adam Rig sehingga melontarkan pertanyaan di malam itu?

Apa yang ada di dalam kepala Evelyn? Apa yang otaknya pikirkan? Seolah Adam ingin mengeluarkannya sekarang juga!

Seketika Adam memundurkan langkahnya, menarik nafasnya dalam-dalam meskipun wajahnya masih datar dan tidak memiliki ekspresi apapun.

Obsesi ini, membuatnya ingin menyakiti Evelyn.

Seperti ada geraman yang muncul dari dalam benak Adam untuk menyakiti Evelyn agar Adam tahu apa yang dirasakan wanita itu dan apa yang dipikirkan oleh wanita yang telah menjadi istrinya itu.

Adam keluar dari kamar dan kembali mengunci pintunya, khawatir jika wanita itu pergi lagi darinya meski Adam tahu ia akan pergi kemana.

Banyak orang berpikir pikiran psikopat adalah yang paling tenang dan terkendali.
Ya, memang benar. Namun siapa sangka di balik sifat tenang dan terkendali tersebut memiliki kecemasan yang berlebihan namun tertutupi oleh perkiraan yang tinggi, sehingga secara tidak langsung dapat meredam kecemasan tersebut.

Psikopat memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi, Adam Rig akan memperhitungkan segala kejadian yang akan datang guna meredam kecemasannya.

Itu juga yang ia lakukan ketika masa pertemuannya dengan Evelyn.

Namun obsesi yang ia rasakan saat ini, tidak dapat ia perkirakan karena Adam tidak mengerti pemikiran Evelyn yang dalam. Ditambah rasa cinta dan sayang yang berlebihan, Adam mengurus Evelyn dalam segala hal. Berusaha keras memanjakan wanita itu seolah Evelyn adalah boneka kesayangan Adam Rig yang sangat ia sayangi dan ia jaga.

Namun jika boneka yang telah ia jaga dan kasihi tersebut tidak dapat menurutinya, maka Adam bisa saja memecahkan kepala boneka tersebut.

Ia duduk di kursi belakang yang mengarah langsung ke halaman belakang, pohon pinus yang tinggi berjejer rapi di sana. Setidaknya ini membuat pikirannya lebih tenang, ditambah aroma lavender yang sangat menenangkan. Kedua tangannya berada di lutut, bahu besarnya tegak lurus tak bergerak sedikitpun. Adam sudah seperti patung Dewa Yunani yang sempurna.

Meskipun tidak ada yang tahu di balik kesempurnaan itu tercipta pemikiran yang berkecamuk, ketenangan dan obsesi yang saling beradu. Adam tidak mengerti yang mana lebih mendominasi pikirannya, namun semenjak Eve meragukan kesetiaannya obsesi itu menjadi semakin besar. Seolah memancing emosi Adam Rig, sayangnya emosi Adam tidak seperti orang lain.

Passive-aggressive

Prang!

Bunyi pecahan kaca membuyarkan lamunan Adam Rig, langkah besarnya langsung menuju sumber suara dan mendapati wanita yang ia pikir tertidur lelap di dalam kamar berjongkok di antara pecahan vas kaca.

Wajah Evelyn sedikit meringis menoleh ke arah Adam, menyadari pria itu mengepalkan kedua tangannya seraya memperhatikan Evelyn mengumpulkan serpihan kaca.

Adam melirik ke arah pintu kamar, wanita itu ternyata menggunakan kunci cadangan agar bisa keluar. Dan sungguh hal ini telah mengganggu pikiran Adam Rig, ia berpikir Eve sengaja memanipulasi dirinya.

"Jelaskan padaku, Eve!" Suara Adam terdengar tenang namun hal itulah yang membuat suasana semakin ngeri, seolah Eve berhadapan dengan serigala yang sangat tenang namun akan segera menerkam dirinya saat ia lengah.

Eve hanya memandang Adam dengan pandangan nanar, Adam sudah seperti predator yang siap menyerangnya kapanpun.

"A-aku... rindu Airii." Ucap Eve perlahan, nadanya sungguh pelan tak ingin menimbulkan amarah pria yang seperti bukan lagi suaminya itu.

"Masuk ke kamar sebelum aku benar-benar menyakitimu Eve! Aku peringatkan dirimu!" Ujar Adam, masih dengan suara yang tenang namun sorot matanya terus meperhatikan gerak-gerik Evelyn dengan tajam.

"Apa kau ingin membuat kisah ini seperti kisah Mom dan Daddy?" Tegas Evelyn.

"Oh aku bisa membuatnya lebih sadis dari itu." Jawab Adam, Eve hampir meloloskan air matanya mendengar hal itu.

Kini ia paham dengan ajaran Adam Rig tentang menjadi sadis, pria itu ingin Evelyn kuat menerima segala hal sadis bukan hanya pada komunitas. Namun juga dirinya...

Karena sifat dan karakter seseorang bisa sangat terlihat setelah pernikahan, dan Eve baru menyadari hal itu.

Pernikahan adalah awal dari pengetahuan tentang pasanganmu...

Ya, Evelyn mengerti.

Adam lebih sadis dari pada Adrian, tapi Evelyn tak menyangka Adam akan melakukannya kepada dirinya.

Daddy,  help me....

Evelyn berujar dalam hati hingga tak menyadari jemarinya terkena serpihan kaca, menyebabkan luka dan darah segar keluar dari sana. Saat hatinya terasa perih, secara tak sadar ia juga meremas serpihan kaca yang melukai kulit jemarinya.

Evelyn tak lagi memikirkan perih di jarinya, ia ingin bertemu Adrian saat ini juga. Saat dirinya benar-benar berada di titik terendah dan ingin menyerah pada pernikahan yang semakin membuat pikirannya menjadi gila.

Namun, saat Evelyn mengambil gerakan tiba-tiba. Berniat melarikan diri dengan cepat keluar dari rumah.

Adam menarik pergelangan tangannya dan menghantamkan kepala wanita itu ke dinding serta mencekik lehernya dengan kuat.

Kini pandangan mereka saling beradu...

Evelyn memandang Adam dengan pandangan yang sendu dan Evelyn mulai menyadari pria yang ia cintai adalah seorang predator.







***

To be continue

7 Agustus 2020

***

Eve dan Adam berbeda

Eve hanya sekedar ingin tahu
Berbeda dengan Adam yg melakukan hal sadis karena memang ingin melakukannya

Kalau sudah pernah baca TMIJ pasti paham prinsip "ingin" dari Adam Rig 🖤

Bakal Author keluarkan semua sifat dan karakter Adam Rig di story ini

Misterius dan tenang bakal berubah 180 derajat 🖤

Mr. and Mrs. RIGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang