Brak!
Penglihatannya mulai buram, saat benda tumpul menghantam keras kepalanya. Ia bahkan tidak melihat siapa yang melakukan hal tersebut. Namun di dalam hati saat kesadarannya mulai menghilang, Evelyn sadar seseorang yang menghantam keras kepalanya. Sosok bayangan berdiri menjulang di hadapan Evelyn yang terkapar di atas tanah, tak lama kemudian tubuhnya terasa terangkat dan akhirnya ia benar-benar kehilangan kesadarannya. Hal yang terakhir Evelyn lihat adalah kendaraan Adrian yang ia pakai dipenuhi oleh coretan yang terbentuk menjadi sebuah grafiti.
Telinga Evelyn terasa berdengung, cukup kencang untuk membangungkan dirinya dari pingsan selama beberapa menit. Kedua matanya ia buka secara paksa, karena teringat terakhir kali ia sadar dirinya bertemu dengan suaminya sendiri.
Dan benar saja, ia bangun dalam keadaan terkejut setengah mati. Bertemu dengan Adam Rig selalu penuh dengan kejutan, jika saja kejutan yang pria itu berikan adalah sebaket bunga atau hal manis lainnya, maka akan terasa romantis. Tapi Adam Rig malah menyambut dirinya dengan ruangan yang penuh dengan pisau dapur dan pisau bedah.
Seolah pria itu memiliki profesi sebagai Dokter bedah dan juru masak sekaligus. Dan Evelyn merasa beruntung tidak ada tali yang membelenggu tubuhnya, jika itu masih bisa dikatakan keberuntungan.
"Kau tahu, orang-orang Mesir Kuno memiliki metode hukuman mati paling mengerikan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pemimpin mereka, Ramses ke-tiga..."
"...mereka memutilasi korbannya yang melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, menghina pemimpin dan pembangkang..."
"...mutilasinya pun tidak tanggung-tanggung, mereka memotong bagian tubuh korban sedikit demi sedikit dalam keadaan hidup. Membiarkan darah mengalir dan akhirnya mati karena kehabisan darah. Itu menarik!" Ujar seseorang di balik kegelapan, dari suara yang Evelyn dengar. Adalah suara yang sama seperti yang dulu bersembunyi di balik kegelapan jeruji besi. Tanpa Evelyn dapat melihat jika pria itu tengah memainkan pisau bedah yang mungil namun tajam.
Evelyn pun paham kemana arah pembicaraan pria itu ketika menjelaskan metode penyiksaan yang selalu ia cari dan praktekan, seperti sebuah ancaman...
Pria itu mulai berdiri, mulai menampakan wajahnya di bawah lampu temaram yang memberikan sedikit sinar di ruangan ini. Eve sudah dapat menduga ini adalah salah satu ruangan yang digunakan oleh organisasi untuk menyiksa korbannya, namun ia belum pernah melihat yang seperti ini.
"Mari bicara Eve, meluruskan kesalah pahaman yang kau tujukan padaku atas kisah yang diceritakan oleh Jason." Ucapnya.
"Hanya kau dan aku, tidak ada Adrian atau pun Alexandra. Karena kau istriku, dan aku masih punya hak. Serta orang lain tidak perlu ikut campur dalam urusan keluarga kita-"
"Jika kau masih punya hak, seharusnya kau tidak membiarkan darah dagingmu diasuh oleh orang lain tersebut!" Cecar Eve, memotong penjelasan Adam dan pria itu malah tersenyum lebar mendengar pembelaan Evelyn.
"Salah satu hal yang menarik darimu Evelyna Rig, adalah kau berani melawan. Kau tahu, semakin kau melawannya semakin kau akan merasakan sakit. Jadi, jika aku jadi dirimu. Maka akan ku biarkan mengalir apa adanya." Balas Adam.
"Dan membiarkanmu melakukan apapun?" Tanya Eve, tak mau kalah.
"Inilah hal yang perlu dibenarkan, seperti apa yang dikatakan oleh Jason tentang Lisa. Lisa sama dengan pembelot lainnya, tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Jadi... aku melakukan tugas yang seharusnya aku lakukan." Jelas Adam.
"Lisa hanyalah salah satu dari korban daya tarikmu, dia tidak mengerti apapun." Kata Eve.
"Ketika aku membuka kembali organisasi bersama Ayahmu Eve, tentu aku telah memikirkan semua hal. Termasuk persyaratan, kontrak dan semuanya. Kau tahu aku tidak bodoh, begitupun gadis itu." Adam membela diri, sementara Eve hanya terdiam. Jika memang semua hal yang dikatakan Adam Rig hanyalah manipulasi belaka untuk membenarkan perbuatannya, lalu mengapa semua pembelaan yang ia katakan terasa masuk akal?
Bertahun-tahun bersama Adam Rig nyatanya Evelyn masih belum sanggup untuk menyamai pemikiran pria itu, atau Evelyn yang terlalu mudah terjerat pesona Adam Rig.
"Lalu, mengapa Lisa? Kau tak pernah bercerita apapun, mengapa menutupi semuanya dariku? Saat aku percaya sepenuhnya padamu." Kata Eve, dari manik mata Adam Rig sepertinya pria itu mulai luluh.
Evelyn menyunggingkan senyum tipis, Adam Rig banyak mengajarinya untuk menanipulasi.
"Jika kau percaya sepenuhnya padaku, kau takkan melontarkan pertanyaan itu Eve. Dan aku tahu kau berbohong." Adam Rig tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi putih serta senyumnya yang terasa aneh. Seketika senyum dari bibir Evelyn hilang saat itu juga.
Evelyn sontak beranjak dari susunan papan kayu yang menopang tubuhnya, namun dengan sigap Adam Rig mencegah hal tersebut dan melingkarkan seutas tali dipergelangan tangan Evelyn dan mengaitkannya ke tembok kayu.
"Aku tahu, aku mengajarkan banyak hal padamu Eve. Tapi aku ingin kau mengingat satu hal, bahwa aku Masternya...." pria itu menyeringai.
"Kau tak pernah menjawab pertanyaanku bukan, karena aku tahu kau tidak memiliki keberanian untuk menjawabnya." Cecar Evelyn saat Adam sibuk menahan gerakan Eve dan mengikat kedua tangan wanita itu.
"Jangan menantangku, Eve!" Ucapan Adam terdengar sangat tenang, namun di dalam kepalanya saat ini juga ia ingin sekali menumpahkan amarahnya.
"Kau ingin jawaban, maka akan ku jawab pertanyaanmu. Apakah aku akan tetap membunuhmu, jika yang di dalam box kaca adalah dirimu...."
"...dengan senang hati akan ku jawab, aku akan melakukannya. Ya, jika kau berani melangkah satu jengkal saja berpaling dariku. Maka aku akan memasukanmu ke dalam box kaca, dan mempertontonkan kepada semua orang bagaimana akhir dari kisah ini. Kau akan mati!" Cecar Adam di telinga Evelyn, sementara Evelyn memalingkan wajahnya dan tak ingin melihat pria yang telah memperlihatkan emosi yang selama ini tersimpan rapi.
Dan ini semua hanyalah awal, Eve tidak dapat membayangkan bagaimana jika Adam benar-benar hilang kendali dan melakukannya. Apakah itu semua berarti cinta? Dalam teori Adam Rig, iya. Cinta adalah sebuah obsesi yang berujung malapetaka hingga kematian. Itulah yang akan terjadi jika menikahi seseorang dengan gangguan mental dan sadis. Psikopat, tidak akan membiarkanmu hidup jika kau tidak hidup bersamanya.
"Jadi, kau masih ingat dengan perkataanku saat kau berbelanja tadi? Aku masih menginginkan anak laki-laki?" Bisik Adam, Evelyn melirik ke arah pria yang kini berada di atasnya itu. Tersenyum layaknya orang gila yang menanti sebuah jawaban, Evelyn tampak tak mengenali Adam Rig. Walaupun pria itu selalu membuat kejutan yang tak terduga, Evelyn dapat memprediksi jika nyawanya tak akan lama lagi. Namun jika ia ingin selamat, maka ia harus membiarkan hal seperti ini terus terjadi.
***
To be continue
5 Oktober 2020
***
Adam kok bikin ngilu ya 🥶
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. and Mrs. RIG
Mystery / ThrillerSudah terbit! The Man in Jail sekuel Mature Content!!!