Empathy

2.6K 326 40
                                    

Empati adalah keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan. Sehingga terciptalah sebuah kerendahan diri dan jiwa sosial yang tinggi di sebuah tatanan sosial.

Tapi apakah Psikopat memiliki hal tersebut?

Adam Rig mengetahui apa yang orang lain rasakan, namun dia tidak memiliki emosi yang sama seperti yang dirasakan oleh orang lain yang menyebabkan dirinya enggan untuk menolong. Meskipun ia melakukan pertolongan terhadap seseorang, itu hanyalah sebuah manipulasi belaka guna mendapatkan tujuan pribadinya.
Seperti, daging manusia...

Pola pikir Adam Rig cenderung hanya ingin tahu, bukan karena ia memiliki jiwa sosial dan menolong seseorang. Dan karena ia tidak perduli dengan apa yang dipikirkan orang lain, termasuk meminta pertolongan.

Kepalan di tangannya sedikit mengendur, ia hampir saja menghabisi wanita yang tubuhnya merosot ke lantai setelah ia benturkan kepalanya dengan keras ke dinding. Sedikit frustasi, ia pikir Psikopat tidak dapat mengalami frustasi. Namun ketika ia mengalami hal tersebut, kebrutalan yang tersimpan rapi di dalam jiwanya seolah menyeruak ingin keluar.

Frustasi, ia tidak mengetahui isi kepala wanita itu. Benar-benar ingin memecahkan kepala Evelyn dan mengeluarkan isi kepalanya sehingga ia bisa mengetahui pikiran wanita itu.

Seandainya bisa semudah itu...

"Bisakah kau menurut?!" Suara besar Adam terdengar pelan namun penuh dengan penekanan, mengintimidasi Evelyn dengan tatapan yang seolah ingin membunuh Evelyn saat ini juga.

"Jika aku melihat satu kakimu berada di luar rumah, maka aku akan memotongnya!" Tambah Adam, pria itu lalu pergi dari hadapan Eve menuju dapur. Eve sudah bisa menduga Adam tengah sibuk melakukan pekerjaannya, memasak makanan yang entah dia dapat dari mana. Jarak Eve dan Adam saat ini sudah terlalu jauh, Eve tak lagi mengetahui kegiatan Adam semenjak kabur dari pria itu.

Eve juga dapat merasakan, aura yang ditimbulkan oleh Adam tidak biasa. Seolah Eve tidak mengenali suaminya lagi, dengan alasan obsesi Adam semakin berkembang.

Eve bahkan tidak berniat meninggalkan pria itu, ia hanya ingin bertemu Adrian dan mencurahkan keluh kesahnya tentang pernikahan ini. Pernikahan yang berat bersama Adam Rig, inikah sebabnya Adrian sempat melarang Eve berhubungan dengan Adam Rig dulu? Bahwa mencintai seorang Psikopat tidak semudah yang tertulis di Novel Romansa.

Sampai detik inipun, tak terpikirkan di benak Eve untuk meninggalkan Adam meski segala argumen berkecamuk dan pria itu mungkin bisa saja langsung membunuhnya. Namun mengapa Adam bertingkah seolah Eve ingin pergi, mengapa pria itu takut akan kesendirian dan ditinggalkan? Adam pernah bilang jika mereka berdua telah terikat satu sama lain, bahkan jauh sebelum mereka menikah. Mungkin semenjak Adam menyelamatkan Evelyn dari detektif yang dulu hampir membunuhnya.

Akhirnya Evelyn berusaha bangkit, memperbaiki tampilannya dan membereskan semua kerusakan ini. Banyak orang berkata, bahwa mengalah adalah satu cara untuk menang. Setidaknya hanya itu prinsip yang dapat ia pegang saat ini dalam sebuah pernikahan yang bisa dikatakan tidak normal.

Evelyn membersihkan semua kekacauan, meski langkahnya terhenti di ambang sebuah pintu utama. Ia melihat ke arah kakinya, selangkah lagi ia bisa saja keluar dari rumah ini. Namun Eve paham, melakukan hal tersebut sama saja bunuh diri. Dan benar saja, Adam melihat Eve berdiri di ambang pintu dapur dengan tatapannya yang tajam.

Evelyn berusaha menjauh dari sana, entah mengapa sekarang ia lebih terlihat seperti boneka. Bukan Evelyna Hunter yang selalu tegar seperti dulu, apakah semua orang akan berubah drastis setelah menikah? Apa yang membuat semua orang menjadi takut untuk meninggalkan pernikahan? Dibunuh? Ya, jika kau memiliki pasangan Psikopat seperti Adam Rig.

Tapi Adam Rig bukanlah pembunuh yang akan langsung mengambil jiwamu dengan mudah tanpa merasakan apapun, Adam akan menyayat kulit hingga daging terlebih dahulu dan membiarkan korbannya menjerit meminta ampun. Karena kegilaan seorang Psikopat adalah menyukai jeritan lemah dan histeris dari korbannya, daging dan darah hanyalah bonus.

Eve sudah seperti Alexandra yang selalu menurut pada Adrian karena takut dibunuh, namun perbedaannya Adrian selalu melindungi Alexandra dari apapun, bahkan dari anggota komunitas yang berusaha membunuhnya. Tidak dengan Adam Rig, pria itu malah ingin membuat Evelyn menjadi sepertinya, sadis. Jika Eve tidak melakukannya maka timbulah pertanyaan apakah Eve meragukan cinta Adam Rig? Seiring obsesi yang berkembang membuat pemikiran Adam Rig semakin sulit untuk ditebak.

Gangguan dan tekanan secara psikologis ternyata lebih mengerikan dari pada gangguan hantu.
Seolah memberikan sugesti ke otak agar penderitanya melakukan bunuh diri agar semua tekanan dapat terselesaikan.
Tapi, apakah hal tersebut adalah jalan keluar yang benar?

Tidak.
Alexandra pernah bercerita tentang perjuangannya dalam mencintai Adrian, sabar saja tidaklah cukup. Terkadang, seseorang harus merasakan sakit yang teramat sangat guna dapat menyadarkan seseorang dari kegilaannya. Dan itu benar-benar berhasil sampai pada pernikahan yang bahagia, andai Eve bisa melakukan hal yang sama pada Adam.

Namun Adam memiliki prinsip yang berbeda dari Adrian, dan Adam lebih mengerikan dari pada Adrian.

Eve sempat melirik ke arah dapur, pria itu berjalan melewati pintu dengan menatap Evelyn. Lagi-lagi hanya tatapan tajam yang dilayangkan pria itu, seolah berkata bahwa ia sedang mengawasi. Evelyn lalu tertunduk dan mengalihkan pandangan, duduk di sofa ruang tamu tanpa melakukan apapun meski kedua matanya menatap pintu yang terbuka.

Menyadari hal itu, Adam lalu berjalan melewati Evelyn begitu saja. Sebelah tangannya menyentuh gagang pintu hingga akhirnya menutup dan mengunci pintu tersebut, tak memberikan akses pada sinar matahari yang tadinya menerangi rumah sepi tersebut.

Kini suasana menjadi sangat tenang, tak ada lagi suara burung yang berkicau di luar sana. Dan tak ada sinar matahari yang masuk melewati pintu dan memberi penerangan di wajah Evelyn yang tak lagi merona seperti dulu. Evelyn hanya mendongak menatap Adam Rig, bertanya dalam hati apakah itu benar-benar pria yang ia cintai dulu?

Langkah besarnya menuju ke arah Evelyn, menarik dagu wanita yang sedang duduk sementara Adam berdiri mengamati wajah cantiknya. Embusan nafas Adam menerpa wajah Evelyn, kesempurnaan pria itu berhasil menutupi sisi kejam yang ada di dalam dirinya. Dan berhasil memanipulasi Evelyn.

Evelyn sempat berpikir bahwa Adam akan menamparnya, namun pria itu malah menjatuhkan kecupan di dahinya dengan singkat. Hanya itu, lalu ia pergi kembali menuju dapur membuat sebuah pertanyaan besar timbul di kepala Eve.

Pria itu benar-benar sakit jiwa...

Tak lama kemudian, suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Evelyn. Eve berpikir suara ketukan itu hanya halusinasinya saja karena tidak pernah ada siapapun yang bertamu ke rumah ini, namun Adam menghentikan langkahnya dan ternyata hal tersebut bukan imajinasinya saja.

Adam segera menuju pintu utama, sedikit melirik ke arah Evelyn saat melewati wanita itu seolah memberi isyarat kepada Evelyn untuk berperilaku baik.

Saat Adam membuka pintu, Eve sempat melirik ke arah luar. Namun seseorang yang mengetuk pintu tertutup oleh tubuh besar Adam dan semakin membuat Eve penasaran.

"Adrian...?" Ucap Adam.



***

To be continue

24 Agustus 2020


***

Pola pikirmu terlalu rumit bang 😪

Mr. and Mrs. RIGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang