Necrophilia

3K 290 51
                                    

Keputusasaan dapat membuat setiap orang melakukan apapun, kebanyakan manusia normal dengan tingkat depresi tinggi akan melakukan bunuh diri. Tapi bagi beberapa orang yang memiliki penyimpangan perilaku dan pemikiran, mereka akan menyalurkan keputusasaan tersebut kepada orang lain. Menyakiti, membuat sengsara bahkan membunuh. Kesenangan terhadap jeritan kesakitan adalah hal yang dapat menyembuhkan rasa stress yang dimiliki.

Mencari korban yang tepat untuk dijadikan pelampiasan, tubuh tinggi dan kurus terbalut gaun merah selutut dengan tali spageti menggantung tepat di bahu mulus. Rambut berwarna hitam legam lurus nan panjang dibiarkan terurai dengan indah, kulit putih pucat dengan sebenarnya sangat mempercantik tampilannya malam hari ini, jika saja tanpa lingkar hitam di sekitar mata.

Adam Rig berdiri di samping meja bedah dengan kedua tangan berada di depan dada, mengamati keindahan atas mahakarya yang baru saja ia buat. Sangat cantik dan sangat indah, bibir pucat yang dimiliki oleh wanita tersebut seolah menggoda Adam Rig, diam tanpa dapat berbicara.

Terkadang Adam dapat membedakan imajinasi dan realita dengan mudah, namun kegilaan seperti ini, membuatnya hampir melupakan apapun yang ada di dunia ini. Seolah seluruh dunia berhenti saat itu juga dan membiarkan Adam melakukan sesuatu hal yang selalu dikaguminya. Ia mencintai wanita itu, maka Adam akan mengecup keningnya yang terasa sudah dingin.

Ia selalu menjaga wanita itu, oleh sebab itu Adam selalu memastikan tubuhnya yang sudah memucat dan putih akan selalu terawat.

Adam selalu mengagumi tubuh wanita itu, maka malam ini juga Adam akan menggagahinya layaknya pria dewasa yang mengagumi wanitanya.

Tubuh yang tengah terbaring di atas meja bedah tersebut memejamkan kedua mata, seolah memberikan akses kepada Adam bahwa ia dapat melakukan apa saja terhadap tubuhnya.

Dan dengan senang hati Adam akan melakukannya...

Mengagumi kulit mulus bak porselen mahal yang harus diperlakukan dengan lembut agar tidak lecet atau rusak, jemari besarnya terulur menyentuh leher hingga dagu dan berakhir di kedua pipi yang telah dingin.

Mengecup bibir pucat namun sangat kenyal bersentuhan dengan bibirnya, tanpa Adam sadari kedua mata dengan lingkar hitam tersebut terbuka secara perlahan.

"Tuan Rig?" Ujarnya.

Mengganggu lumatan Adam Rig di bibir kenyal tersebut, Adam melirik ke arah kedua mata yang terbuka membulat sempurna. Dia bangun, dan Adam tidak menyadari jika obat-obatan yang ia berikan kepada gadis itu tidak sepenuhnya membuatnya mati.

"Kau bangun? Kenapa tidak langsung ke akhirat?" Ujar Adam, gadis tersebut kebingungan setelah ucapan Adam barusan. Adam yang mengerti kebingungan gadis itu lalu menarik tubuhnya menjauh dan mengambil beberapa peralatan.

"Jarak antara akhirat dan dunia itu sangat dekat, Lisa. Dan kurasa kau seharusnya tidak lagi berada di sini." Kata Adam mengusap tubuh gadis itu seolah mendandaninya seperti mayat yang akan segera dikuburkan.

"Maksudmu, aku sudah mati?" Gadis itu mulai panik, dapat Adam lihat netranya mulai mengeluarkan air mata meskipun tubuhnya tak dapat bergerak.

Adam mengangguk meng-iyakan, "kau pikir apa yang aku kerjakan di sini?"

"Tapi, bagaimana bisa?" Tanya gadis itu.

"Overdosis, sudah ku katakan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan tersebut." Tukas Adam, tentu ia tahu semua yang dilakukan oleh anggotanya. Termasuk gadis belia yang sejatinya dulu adalah kekasih Jason, gadis yang ternyata menyukai Adam Rig hanya dengan satu lirikan di sebuah makan malam.

Rela meninggalkan hidupnya hanya demi nengikuti Adam Rig, termasuk menghianati Jason.

Gadis itu mendesah, berpikir mengapa hidupnya terlalu singkat. Dan seperti biasa jurus manipulasi Adam Rig selalu berhasil, termasuk pada gadis belia yang bodoh dan hanya mengikuti hawa nafsu tanpa memperkirakan apapun.

Lisa melirik ke arah Adam Rig, melihat pria itu begitu rapi dengan setelan jas seolah akan menghadiri sebuah upacara pemakaman. Ya, memang pria itu akan menghadiri sebuah pemakaman, pemakaman dirinya.
Begitu pikir Lisa...

"Lalu, apa yang kau lakukan barusan Tuan Rig?" Tanyanya.

Adam Rig lalu tersenyum simpul, "kau terlalu cantik untuk ukuran seorang mayat." Tukas Adam tanpa membalas tatapan Lisa.

"Apakah kau berkenan mengabulkan permintaan terakhirku, Tuan Rig? Aku ingin kau berada di dalamku." Kata Lisa. Lagi-lagi Adam menyunggingkan senyum, wanita selalu memintanya melakukan apapun untuk memuaskan mereka. Dan dengan senang hati Adam akan melakukannya.

"Aku sudah memandikanmu.." tolak Adam Rig, meskipun hal itu hanya untuk sekedar berbasa-basi dan memastikan gadis itu benar-benar ingin Adam melakukannya.

"Aku ingin cairanmu berada di dalamku sampai liang kubur." Kata Lisa dengan mantap, mendengar penuturan Lisa yang terdengar begitu yakin. Tentu saja Adam tidak dapat menolak gadis cantik yang sudah seperti mayat seperti ini.

Lisa menunggu ketika Adam melumat bibirnya dengan rakus, menyekik lehernya dengan kuat meskipun Lisa tidak dapat merasakan apapun di sekujur tubuhnya selain mati rasa akibat obat-obatan yang Adam berikan agar Lisa mati.

Namun Lisa tetap menikmati sentuhan Adam Rig yang selama ini sudah ia tunggu semenjak kali pertemuan dengannya di acara makan malam pernikahan Adam dan Evelyn.

Meskipun Adam hanya memanipulasi setiap gadis yang ia temui agar mau bergabung dengan organisasinya, karena yang ada di dalam kepalanya hanyalah seorang Evelyn. Seketika Adam mengingat ucapan Adrian yang menawarkan perceraian antara dirinya dan Evelyn, Adam yang kalap segera meninggalkan rumah Adrian dan mencari pelampiasan. Sebab itulah dia ada di sini, sekarang, bersama Lisa yang seharusnya masih sehat, namun Adam ingin menyetubuhi mayat yang wajah dan postur tubuhnya sangat mirip dengan Evelyn.

Tiba-tiba Lisa menghentikan ciumannya setelah Adam mendesahkan nama Evelyn di sela ciuman mereka.

"Apa ini semua karena Evelyn, Tuan Rig?" Tanya Lisa, Adam dengan wajah yang sudah sangat bergairah tak ingin lagi menjawab segala pertanyaan Lisa dan segera menyelesaikan tugasnya.

Namun, karena ocehan Lisa yang mengganggu telinga Adam Rig saat ia hampir saja mencapai puncak gairahnya. Kekesalan akhirnya benar-benar mengantarkan Lisa kepada kematian.

Dengan gerakan reflek Adam mengambil sebuah obeng besar dan menancapkan ujung runcing obeng tersebut di sebelah mata Lisa, menyebabkan darah keluar dari matanya dan akhirnya gadis itu benar-benar menjadi mayat. Seiring dengan pelepasan Adam, pria itu memang benar-benar seorang sadistik sejati dengan mencapai kepuasan setelah menyakiti orang lain.

Akhirnya Adam terjatuh ke lekukan leher gadis tersebut seraya memeluknya, memeluk gadis yang baru saja ia dandani persis seperti Evelyn. Rambut hitam, panjang dan lurus, hingga kulit putih dengan tubuh yang kurus dan tinggi.

Imajinasi Adam tentang Evelyn terlalu tinggi, dan terkadang Adam berpikir untuk membuat Evelyn menjadi seorang mayat dan didandani seperti ini di ranjang kamarnya.

***

To be continue

21 September 2020

***

Bagaimana?
👀

Gore

Gore banget

Atau

Menyimpang?

Mr. and Mrs. RIGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang