8

3.5K 209 0
                                        

Beberapa hari kemudian...

Resya sedang berada di rumah Arga, ia menunggu Arga pulang ujian terakhir nya. Resya sedang membantu aisyah membuat kue di dapur.

“Kamu sayang banget yah sama Arga sampai nungguin Arga pulang,” ucap Aisyah, Resya hanya tersenyum sebagai jawaban.

“Tante angkat dulu kue, kayanya udah matang,” ucap Aisyah saat akan bangkit, Resya memegang tangan Aisyah ia menggelengkan kepalanya.

“Gak usah tan, sama aku aja.” Ucap resya langsung bangkit dan mengambil kue dari oven.

Resya membawa kue itu ke meja dan langsung memasukkan ke toples.

“Alhamdulillah selesai juga,” ucap Aisyah mengusap keningnya.

“Iya tan, yaudah Resya yang cuci piring,”

“Tante bantuin Sya,” tawa Aisyah.

“Gak usah tan biar Resya aja,” tolak Resya.

“Gapapa sya,” kekeh Aisyah ingin membantu Resya.

Resya mengangguk dan langsung mencuci piring, Aisyah yang mengelap dan menyimpan ke rak piring yang sudah bersih.

“Assalamualaikum Bun,” salam Arga dari arah ruang tamu.

“Walaikumsalam,” ucap Aisyah.

Resya menjawab salam dalam hati.

“Bunda masak ku..” Arga berhenti berbicara saat melihat Resya yang sedang bersama Aisyah.

“Ngapain disini lo?” tanya arga sinis.

“Main,” ucap Resya santai.

Arga langsung pergi ke kamarnya, Aisyah merasa hubungan Resya dan Arga sedang tidak baik.

“Kamu lagi ada masalah sama Arga?” tanya Aisyah lembut.

“Biasa tan masalah kecil,” ucap Resya tersenyum.

“Yaudah kamu ke kamar Arga, sekalian kamu bawa kue sama es teh,” titah Aisyah langsung menyiapkan teh dan kue, setelah itu memberikan nampan itu ke Resya.

“Sana samperin Arga,” suruh Aisyah yang hanya diam.

“Gapapa tan,” ucap Resya tidak enak.

“Gapapa cepet,” ucap Aisyah, Resya mengangguk ia langsung pergi ke kamar Arga.

Di anak tangga teratas Resya terdiam sebentar.

“Arga marah gak yah gue ke kamarnya, tapi gapapa lah coba dulu,” guman Resya.

Resya sudah berada di pintu kamar Arga, ia mengetuk pintu itu.

Tokk

“Masuk,” teriak Arga dari dalam.

Resya membuka pintu dan Resya melihat Arga yang sedang berada di balkon.

Resya menghampiri Arga dan menyimpan nampan itu di meja Resya duduk di samping Arga.

“kamu akhir-akhir ini semakin berubah yah, kamu semakin jauh dari aku. Aku kesini cuman mau jelasin sama kamu,  cowok yang kamu tonjok itu sahabat aku di Bandung dia baru pindah kesini. Poto yang ada di mading itu Papa aku, papa yang selalu aku nantiin kehadiran nya. Dia meluk aku karena dia liat aku nangis,“ ucap panjang resya menjelaskan ke Arga.

Resya menatap langit yang mendung.

“Yaudah aku pulang dulu dimakan kue nya,” ucap Resya bangkit dari duduknya tapi tangannya ditahan oleh Arga, Arga memeluk Resya.

“Maafin gue gak denger penjelasan dari lo,” ucap Arga.

“Kapan sih kak, kamu mau dengerin penjelasan aku. Kamu gak pernah mau tau penjelasan dari aku, karena menurut kamu penjelasan aku gak penting sama kaya aku yang gak pernah penting di kehidupan kamu,” ucap Resya tersenyum tipis.

Arga terdiam.

“Gue tau Sya gue salah, kita perbaiki ini semua Sya, gue janji gak bakalan sakitin lo lagi,” ucap Arga melepas pelukan ia memegang tangan Resya.

“Aku gak butuh janji kakak, aku cuman mau kakak ngelakuin apa yang kakak ucap tadi,” ucap Resya.

Arga mengangguk ia mencium tangan Resya.

Stay With You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang