4

3.8K 230 1
                                        

Setelah pulang dari rumah Arga, sekarang Resya sedang berada di ruang tamu menonton tv kesukaan dan camilan di sampingnya. Ia sendiri karena Rinda belum pulang dari butik nya.

Tok tok

Ketukan pintu Resya langsung bangkit dan berjalan menuju pintu untuk membuka, setelah berada di depan pintu ia langsung membuka dan di sana berdiri seorang pria paruh baya yang tersenyum ke Resya.

“Pak Rafi? Kok ada disini mau cari siapa Pak?” tanya Resya ke pada Rafi.

“Iya kamu masih ingat, saya mau cari Rinda,” ucap Rafi.

“Oh, Mama lagi pergi Pak.”

“Mama berarti anak ini anak saya dan Rinda.” Batin Rafi.

“Pergi kemana sya kalau boleh tau?” tanyanya.

“Ke butik, Om duduk dulu Resya bikinin minum," ucap Resya langsung pergi ke dapur untuk membuat minum.

Rafi langsung duduk di sofa ruang tamu. Resya pun datang dengan teh dan kue Resya menyimpannya di meja.

“Kalau boleh tau Pak Rafi ngapain nyariin Mama?” tanya Resya yang penasaran kenapa Rafi bisa kenal ke Rinda.

“Ada sesuatu yang harus di bicarakan Sya,” Ucap Rafi, Resya mengangguk sebagai jawaban.

“Assalamualaikum sayang mama pulang,” Ucap Rinda dia terdiam saat melihat lelaki yang dulu pernah bersamanya.

Flashback on

Rafi dan Rinda sedang bersantai di ruang tamu Rinda yang fokus ke tv dan Rafi yang mengelus perut buncit Rinda Rafi mencium perut Rinda.

“Cepet keluar sayang Papa udah gak sabar nunggu kehadiran kamu,” ucap Rafi ke perut buncit milik Rinda.

Tok tok

Rinda menoleh ke pintu ia langsung membukanya. Wanita cantik bersama anak laki-laki yang berumur beberapa bulan.

“Nyari siapa mbak?” tanya Rinda.

“Saya cari Rafi,“ ucap wanita itu.

“Siapa sayang kok gak disuruh masuk,” ucap Rafi saat sudah berada di samping Rinda ia terkejut melihat wanita di hadapannya.

“Siska kamu ngapain disini?” tanya Rafi menatap tajam ke Siska.

“Aku cuman mau minta pertanggung jawaban kamu Mas, kamu bilang kalau anak kita lahir kamu bakalan tanggung jawab,” Ucap Siska menunduk menatap anaknya.

Hati Rinda sakit, air mata nya keluar mendengar ucapan wanita yang bernama Siska, Rinda langsung berlari ke kamarnya ia membereskan baju-baju nya dan memasukkan ke dalam koper dengan air mata yang masih mengucur di pipi.

Rafi langsung membuka pintu kamar mereka dan melihat Rinda yang sudah membereskan baju-bajunya.

“Sayang kamu mau kemana? Jangan pergi," mohon Rafi.

“Aku mau pergi, kamu harus tanggung jawab Fi kasian anak itu. Nanti aku kirim surat perceraian ke sini, maaf Fi aku gak bisa bikin kamu bahagia sampai kamu ngelakuin hal sebejat ini aku pergi.“ Ucap Rinda langsung membawa kopernya.

Rafi menahan Rinda memeluk dari belakang Rinda mencoba melepaskan nya.

“Jangan sentuh aku lagi kita udah gak ada hubungan apa-apa,”

“Rin kamu jangan egois, gimana nanti anak kita,”

“Iya aku egois karena kamu,“ ucap Rinda langsung pergi saat berpas-pasan dengan Siska, Rinda tersenyum ke Siska dan mengelus rambut anak nya.

“Anak kamu bakalan punya bapak, jagain Mas Rafi aku percaya sama kamu,” ucap Rinda ia langsung mencegat taksi dan menaiki taksi menjauh dari rumah Rafi.

Flashback off.

Rinda menatap Rafi dingin.

“Masuk Sya,” titah Rinda.

“Ada apa sih Ma?“ tanya Resya yang melihat raut wajah yang tak pernah ia lihat.

“GAK USAH BANYAK NANYA CEPET MASUK,” bentak Rinda, Resya kaget saat mendapat bentakan dari Rinda baru kali ini Rinda membentaknya, Resya langsung berlari ke kamarnya.

“Ada urusan apa anda sampai datang kerumah saya?” tanya Rinda tajam.

“Aku rindu istri dan anak aku,” ucap Rafi tersenyum.

“Disini tidak ada istri anda atau pun anak anda sekarang anda boleh pergi dari sini,” usir Rinda.

“Di depan aku ini istri aku yang baik, gak kasar, lembut dan sekarang berubah karena kejadian dulu yang merubah sifat istri aku jadi beda,”

“Anda banyak bicara, sekarang sudah malam mending anda pulang,” ucap Rinda berdiam di pintu memegang knop, Rafi paham Rinda belum bisa memaafkannya.

Rafi langsung keluar Rinda membanting pintu itu dan langsung menguncinya, Rinda berlari ke kamar langsung menangis.

Resya yang melihat Rinda menangis langsung berlari menuju kamar Rinda, ia membuka pintu kamar Rinda. Resya melihat Rinda menangis di dekat lemari Resya memeluk Rinda dan menghapus air mata Rinda.

“Mama jangan nangis nanti Resya ikut nangis,” ucap Resya.

“Mama gak nangis cuman kelilipan, maaf Mama udah bentak kamu tadi.” Ucap Rinda merasa bersalah.

“Gapapa Ma Resya ngerti kok, aku mau tidur di samping Mama,” pinta Resya.

Mereka langsung tidur di kasur milik Rinda, Rinda mencium kening Resya.

“Mama sayang kamu Sya,”

“Resya juga sayang sama Mama.”

Stay With You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang