2 ; fortynine.

2.1K 380 61
                                    

Author POV

Pandangan Jungkook tidak beralih dari layar laptopnya selama beberapa menit ke belakang ini.

Ya, kedua mata Jungkook sibuk mengamati layar laptop yang menampilkan e-ticket pesawat keberangkatannya minggu depan.

Menghela nafas berulang kali tidak akan mengubah fakta yang ada di depan mata Jungkook.

Pandangannya beralih begitu handphone miliknya bergetar dan menampilkan layar panggilan dari seseorang.

Jungkook membuang nafasnya kasar sembari membalikkan handphone agar tidak menganggu pandangannya begitu membaca nama Yeri di layar panggilan.

Setelah berhenti bergetar dengan segera Jungkook mematikan handphonennya itu kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

Sambil menutup mata, Jungkook membiarkan segala pikirannya berjelajah semaunya.

Tidak lama, waktu pribadi Jungkook terhenti ketika terdengar suara ketukan pintu dari depan kamarnya

"Jungkook? Ayo turun makan nak"

Jungkook berdehem singkat sebelum mengiyakan ajakan ibunya.

Setelah menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, Jungkook beranjak dari kursinya menuju pintu kamar untuk keluar ke arah meja makan.

Jungkook tersenyum ketika mendapati ayahnya sudah terlebih dahulu duduk di meja makan sembari memandangi istrinya menyiapkan makanan.

"Malem pah" Sapa Jungkook sebelum ikut bergabung duduk

Ayah Jungkook tersenyum melihat anak tunggalnya itu datang.

"Gimana persiapan kamu ke Jerman, aman?" Tanya Ayah Jungkook membuka obrolan

Jungkook yang baru saja meneguk segelas air putih lantas mengangguk, "Aman pah, tiket segala macem udah Jungkook pesan. Tinggal packing barang minggu depan.."

Ayah Jungkook mengangguk mendengar jawaban anaknya

"Minggu ini masih ada try out ya?" Sekarang ganti ibu Jungkook yang bersuara

Jungkook menoleh ke arah ibunya yang baru saja bergabung duduk, "Minggu depan sih mah, try out terakhir sebelom Jungkook ujian."

"Minggu depan pas sebelum kamu ke Jerman berarti?"

Jungkook mengangguk mengiyakan.

Setelah itu, ketiganya fokus untuk menikmati hidangan malam sembari berbincang-bincang kegiatan sehari ini

Selesai dengan makanan malamnya, saat ini Jungkook menikmati dessertnya

"Kamu gimana kook? Seneng atau sedih mau ke Jerman?" Tanya Ibu Jungkook sambil meminum jus pomegranate

Jungkook yang menyendok puddingnya menoleh ke arah ibu serta ayahnya yang sedang menyimak, setelah itu Jungkook tersenyum

"Senengnya ada, sedihnya juga ada.."

Ibu Jungkook tersenyum mendengar jawaban anak semata wayangnya, "Sedih ya mau ninggalin Yurin?"

Jungkook tercekat, masalahnya Ibu dan Ayahnya sama sekali belum mendengar perihal hubungannya yang berakhir dengan Yurin.

"Eh tapi kamu udah bilang sama Yurin kan? Mau ke Jerman buat tes masuk kuliah?" Tambah Ibu Jungkook

Jungkook menggeleng pelan, "Belom mah, Jungkook masih bingung."

Mendengar jawaban Jungkook, lantas ibu dan ayahnya saling bertukar pandangan

Tak lama Ayah Jungkook berdeham, "Jungkook ngomong ke Yurin baik-baik ya? Papa si percaya Yurin pasti ngerti."

Anak Pindahan. [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang