Hurt Girl! (Completed)

PROLOG

❤Happy Reading❤
.
.
.

Gadis muda yang bernama Allisya Leshan Shaenette, namun dia sering disebut dengan Sasha. Gadis yang selalu tersakiti oleh kekasihnya. Namun enggan untuk menyudahi hubungannya. Entah dia salah apa, sehingga dia sering disakiti oleh kekasihnya dibelakangnya. Sasha yang selalu berjuang sendirian untuk mempertahankan hubungannya itu tanpa ada rasa untuk menyudahinya ataupun membalas kelakuan kekasihnya.

Sasha POV:

Aku merasa tuhan tidak adil. Aku sebagai wanita ingin dihargai, disayangi, diperhatikan, tapi kenapa aku selalu disakiti dan dikhianati?

Rasa sakit itu muncul setelah kita sudah satu tahun pacaran. Tiba-tiba dia berubah begitu saja. Awalnya aku tidak tahu. Tapi lama kelamaan aku tahu kalo dia itu main dibelakang ku dengan wanita lain.

Suatu ketika dia ketahuan selingkuh, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Rasanya sangat sakit. Tapi apa boleh buat. Aku hanya bisa sabar dan pura-pura tidak tahu. Namun lama kelamaan rasanya semakin terasa sangat sakit. Tapi tetap saja aku tidak bisa meninggalkannya. Karena rasa sayangku lebih besar daripada rasa benci ku padanya.  Entah aku itu bodoh atau memang bodoh. Saat itu pula aku gak bisa apa-apa, aku hanya bisa menangis dan menangis...

Tapi aku sangat beruntung masih memiliki sahabat yang selalu ada untuk ku. Mereka adalah tempat keluh kesahku.
Walaupun aku dengan sahabat ku itu berbeda usia, namun kita sudah akrab dari kecil. Jadi ya persahabatan kita sampai sekarang masih utuh. Kyra seumuran denganku. Sekar ia satu tahun lebih atas dariku, dan Friska ia lebuh tua diantara ketiganya, ia berusi 2 tahun lebih atas dariku. Namun kita tidak pernah membeda-bedakannya.

Namun, semakin lama kelamaan aku mengidap penyakit tumor/kanker otak. Tapi aku tidak akan pernah membiarkan orang-orang tahu jika aku mengidap penyakit tumor. Dan aku akan tetap selalu mengisi semua hidupku, aku akan menghabiskan waktuku didunia. Walaupun penuh dengan rasa sakit, akan aku jalani sehingga aku terbiasa dengan semuanya. Dan akan aku persiapkan segalanya. Karna aku tidak tahu akhirnya aku akan slalu bisa melihat mereka atau tidak. Dan justru aku tidak tahu harus apa ketika aku mengetahui jika aku mempunyai penyakit tumor hingga makin hari makin hari penyakit itu semakin parah, hingga menginjak stadium empat.

Apa emang ini sudah menjadi takdir ku? Aku tidak tahu akan bagaimana kedepannya, penyakitku ini masih bisa disembuhkan atau tidak. Aku serahkan semuanya pada Tuhan. Dan aku akan tetap semangat untuk berjuang mengahadapi penyakitku ini.