16. Kebahagiaan Sementara

1.3K 74 11
                                    


Drrtt.. Drrtt..

Ponsel Arsen berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Ia melihat siapa yang menghubunginya, namun ia mengabaikannya.

Drrtt.. Drrtt..

Tidak lama ponselnya pun berbunyi kembali. Acuh tak acuh ia menekan tombol hijau.

"Hallo Ar.." ucap seorang wanita disebrang telpon.

"Apa?" ucap Arsen acuh.

"Gimana kabar kamu sekarang?" tanya seorang wanita disebrang telpon dengan suaranya yang sangat bahagia.

"Baik" jawab Arsen singkat.

"Syukur deh kalo baik. Ohh iya Ar aku ada kabar gembira lho buat kamu" ucap seorang wanita dengan penuh semangat.

"Apa?" tanya Arsen singkat dengan alisnya yang mengernyit.

"Ibu kamu udah ngelahirin lho. Jadi kapan kamu pulang?"

Raut wajah Arsen yang tadinya acuh kini berubah menjadi berbinar bahagia.

"Ohh yah.." ucap Arsen semangat. "Yang bener Sha, cewe atau cowo?" lanjutnya dengan semangat. Dan ya yang menghubunginya itu Sasha.

"Iyaa aku beneran hhe.. Adik kamu cewe.." jawab Sasha dengan sedikit tertawa. Ya Sasha sekarang merasa bahagia, karena ia bisa mendengarkan suara Arsen lagi.

Arsen tertawa, ia sangat bahagia karena adik barunya yang ia tunggu tunggu sudah lahir.

"Jadii kapan kamu mau pulang liat adik kamu langsung?"

"Secepatnya" jawab Arsen penuh dengan semangat.

"Sebegitukah kamu ingin bertemu dengan adik barumu hm?"

"Ya jelas dong Sha, dia adik yang sudah aku tunggu tunggu. Dann ahh.. Aku ingin secepat cepatnya bertemu dengannya"

"Gimana denganku? Apa kamu tidak ingin bertemu denganku?"

"Apalagi kamu Sha. Aku sangat merindukanmu" ucap Arsen dengan penuh kasih sayang, yang mampu membuat Sasha disebrang sana tersenyum penuh bahagia.

"Ohh yahh. Apa aku tidak salah dengar hm?"

"Tidak.. Tapi jika begitu aku tidak jadi merindukanmu" ucap Arsen dengan sedikit tertawa.

"Aku marah nih.."

"Ngga ngga.. Becanda sayang.." ucap Arsen dengan tawanya. Begitupun juga dengan Sasha. "Ohh iya disana sekarang pasti sudah malam kan. Kenapa kamu belum tidur?"

"Aku akan tidur nyenyak setelah ini Ar.." Ucap Sasha dengan lembut.

Arsen tersenyum. "Bagus. Selamat malam honey, semoga mimpi indah.." ucap Arsen dengan penuh kasih sayang.

"Hmmm... Aku akan slalu mencintaimu" ucap Arsen. Lalu ia memutuskan telponnya sepihak.

Disisi lain Sasha tersenyum dengan air matanya yang menetes, itulah air mata bahagianya.

"Terkadang luka yang sangat dalam pun akan sembuh oleh orang yang telah melukainya.."

                                ***

Hari Minggu yang cerah Sasha terbangun dari tidurnya tepat di pagi hari. Ia membuka jendela kamarnya lalu ia tersenyum sambil menghirup udara segar. Ntahlah setelah kejadian semalam ia merasa sangat bahagia. Padahal cuma telponan sebentar.

Sasha membereskan kamarnya dengan penuh semangat, begitupun wajahnya yang sangat terlihat bahagia. Setelah selesai membereskan kamarnya ia membersihkan seluruh ruangan rumahnya yang begitu sangat besar. Bayangkan saja membersihkan rumah besar berlantai dua sendirian, pasti lelag bukan? Namun beda dengan Sasha tidak merasa lelah, justru ia sangat bersemangat. Bahkan ia tidak sampe mengeluh kecapean.

Hurt Girl! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang