"Ar kamu kenapa?" tanya Sasha saat melihat wajah Arsen terlihat sangat murung.
Malam ini Arsen berada di rumah Sasha. Sasha juga terkejut melihat kedatangan Arsen yang tiba-tiba. Namun ia beruntung karena dia pulang kerja waktu sore hari, jadi dia
masih bisa menyembunyikan rahasianya."Gapapa," ucapnya singkat seraya melirik Sasha sekilas.
"Coba cerita sama aku... ada masalah apa?" tanya Sasha dengan tenang seraya membujuk Arsen agar menceritakan semua masalahnya padanya.
Arsen menggeleng.
"Masalah sama cewek?" tanya Sasha.
Arsen terdiam."Udah gapapa ceritain aja sama aku. Aku gapapak ko!" ucap Sasha seraya tersenyum pada Arsen. Namun dalam lubuk hatinya ia merasakan sakit.
Arsen melirik Sasha sekilas, lalu kembali terdiam.
"Kalo ada masalah cerita sama aku. Mau itu masalah dengan perempuan lain atau bukan cerita aja. Aku siap dengerinsemua cerita kamu Ar,"
"Aku bilang ini bukan masalah perempuan!" ucap Arsen dengan suaranya yang agak tinggi.
Sasha menghembuskan napasnya. Lalu tersenyum. Walau dalam hatinya ia sakit. Karena ia paling tidak suka dibentak seperti ini.
"Lalu ada masalah sama siapa? Ko kamu kaya gini?" tanya Sasha namun masih dengan nada lembutnya.
"Jangan ikut campur!" ucap Arsen.
"Kalo bisa, kamu ceritain semuanya ke aku. Mau itu masalah perempuan atau apa, aku siap kokdengerin semuanya...," ucap Sasha masih dengan nada lembutnya.
"Aku tau kamu gini karena kamu ditinggalin sama perempuan lain Arsen... tapi kenapa kamu gamau cerita sama aku? Padahal aku udah berusaha untuk membuka lebar
semua kesabaran aku untuk itu," batin Sasha."Sha ... kalo kamu udah gak sayang sama aku atau kamu udah gamau sama aku, silakan pergi aja," ucap Arsen.
"Kenapa kamu bilang kaya gitu? Kata siapa kalo aku udah gak sayang sama kamu?" tanya Sasha.
Arsen tersenyum miring. "Buktinya kamu pergi sama cowok lain," ucapnya.
"Siapa? Cakra? Semenjak ada kamu aku jauh sama Cakra. Cakra juga ngerti. Kata siapa aku gak sayang sama kamu?" tanya Sasha sedikit kesal.
"Bagus kalo gitu," ucap Arsen seraya tersenyum tipis.
"Ar aku udah males ya harus berantem mulu sama kamu," ucap Sasha memaksa untuk tenang.
"Aku gak ngajak berantem. Aku cuma takut aja kamu sama yang lain,"
"Kamu baru mikir sekarang? Aku juga sama Ar aku takut. Tapi rasa takut itu sering terjadi. Kamu gak mikirin perasaan aku? Sakit Ar sakit," ucap Sasha dengan matanya yang mulai
berkaca kaca."Maaf...," ucap Arsen seraya mendekap Sasha.
"Aku gak marah sama kamu Ar. Lagian aku udah maafin semuanya. Asal kamu bahagia itu udah lebih dari cukup buat aku. Dan asal kamu tau Ar aku masih sayang sama kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Girl! (Completed)
Storie brevi🚫PERINGATAN! CERITA INI MENGURAS EMOSI🚫 [TELAH TERBIT]✓ LENGKAP✓ Utamakan Follow sebelum baca😑 # Sasha sudah benar-benar kesal dengan tingkah bodoh nya Arsen, sehingga amarah nya yang sudah ia tahan sejak lama pun kini tidak bisa ia tahan lagi. "...