9. Masuk Sekolah

1.5K 83 3
                                    

Setelah satu minggu semenjak kejadian pertengkaran itu Arsen tidak menemui Sasha, bahkan untuk mengabari Sasha pun tidak. Dua hari yang lalu Arsen berangkat kuliah keluar negri. Tidak, dia tidak memberitahu Sasha. Tapi Kaila adiknya Arsen yang memberitahu Sasha, itu juga Sasha yang penasaran sama status sosmed milik Fellicia yang disana tertera 'hati hati dijalan❤' ia yakin jika statusnya itu pasti untuk Arsen. Dan pada akhirnya ia bertanya keadaan Arsen pada Kaila. Dan benar saja Arsen telah berangkat, bahkan Kaila kira Arsen kakaknya itu mengabari Sasha untuk kepergiannya, ternyata untuk sekedar pamitan juga tidak.

Hati Sasha sedang tidak baik. Mengapa Arsen tidak mengabari nya kalo ia sudah pergi keluar negri untuk kuliah. Dan kenapa sama Fellicia dia memberi tahu nya. Apa iya Sasha sudah benar-benar dibuang oleh Arsen? Apa benar Arsen sudah tidak menyayanginya lagi? Apa benar hubungannya sudah berakhir? Dan... Apa Arsen sama Fellicia ada hubungan lagi? Sasha menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia harus bisa berfikir positif.

Dan setelah sekian lamanya Sasha libur sekolah, kini ia sudah memasuki hari dimana ia pertama kali ia masuk sekolah. Ia sangat merindukan suasana sekolahnya yang setiap harinya suka ramai.

Pukul 06:45 ia sudah siap untuk berangkat sekolah, ia pergi diantarkan oleh supir pribadinya yang sudah disediakan ibunya sejak kemarin. Uang jajan Sasha tidak seperti orang kaya yang lainnya. Ia hanya dikasih lima belas ribu per harinya. Apalagi sekolahnya full time sampai pukul 15:15 sore.

Setelah 15 menit diperjalan akhirnya ia tiba dipekarangan sekolah, ia langsung turun dari motor dan langsung menuju kedepan gerbang yang sudah dipenuhi dengan kerumunan siswa. Karena setiap hari Senin didepan gerbang selalu ada guru BK dan perwakilan osis untuk melakukan rajia yang tidak mematuhi tata tertib sekolah. Sasha menerobos kerumunan siswa dengan santai, sehingga ia lolos dari rajia tersebut, karena ia tidak memakai dasi, bahkan kaos kaki yang harusnya dipake untuk wanita itu putih ia malah memakai dengan kaos kaki berwarna pink. Ia berlari menuju kelasnya.

Kelas Sasha kosong, bahkan kelas lainnya pun kosong. Hanya ada beberapa siswa saja. Karena siswa yang lainnya sudah berbaris dilapangan untuk melakukan upacara. Ia melihat jam sportnya dengan merk Alexander Christie atau dengan lambang huruf AC. Ia lihat sudah pukul 07:05 tandanya ia sudah telat, karena upacaranya dilakukan pukul 07:00. Ia berlari secepat mungkin menuju lapang. Ia langsung memasuki barisan kelasnya dan langsung ikut berbaris. Dan benar saja upacaranya sudah dimulai. Untung saja ia tidak ketahuan oleh guru dan anggota osis yang sedang berjaga-jaga, kalo ketahuan ia pasti sudah dipisahkan dilapangan khusus untuk yang kesiangan.

Ia memegang bahu teman didepannya seraya menunduk dengan nafasnya yang tidak bernafas dengan normal.

"Kenapa kamu bisa telat Sha?" Tanya seorang wanita yang bahunya dipegang Sasha. Wati.

"Baru aja masuk sekolah udah telat lo," ucap Viya seraya menoleh kearah Sasha.

"Sengaja, hhe...," ucap Sasha seraya melihatkan deretan giginya.

"Kebiasaan lo Sha. Jangan disamain sama waktu kelas 10, lo itu baru naik ke kelas 11," ucap Vita yang berada disamping Sasha.

Sasha tidak peduli. Ia hanya tersenyum pada ketiga temannya. Ia menoleh ke kiri, ke kanan, kebelakang. Ia melihat anggota osis yang sedang masuk kedalam barisan upacara untuk memeriksa siswa yang tidak memakai dasi dan kaos kaki berwarna.

Deg... Deg... Deg...

Jantung Sasha berdegup kencang. Ia takut ketahuan anggota osis. Dalam hatinya ia merapalkan do'a doa'a agar gidak ketahuan. Dan benar saja Sasha tidak ketahuan, bahkan diperiksa juga tidak.

Sasha menghela nafasnya lega.

Setelah 1 jam lamanya, kegiatan upacarapun selesai. Semua barisan dibubarkan. Sasha dan ketiga teman dekatnya itu langsung menuju ke kelas nya.

Hurt Girl! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang