4. Egois

2.2K 133 23
                                    

Setelah mengantarkan Felicia sejak 30 menit yang lalu, Arsen pun langsung pulang menuju rumahnya. Lalu ia ke kamarnya yang ada dilantai dua.

Setelah tiba dikamarnya, dia merebahkan badannya diatas kasur King Size nya. Sesekali dia melamun dqn berbicara sendiri.

"Gue sebenarnya kenapa sih? kenapa gue jadi gini?" Tanyanya pada diri sendiri.

Lalu dia memikirkan sesuatu, kemudian bergumam.

"Gue nyaman sama Felicia, tapi gue gamau kehilangan Sasha." Gumamnya.

Dia pun terdiam, lalu berpikir.

"Arrggghh!"

"Apa salah gue mencintai dua orang dalam satu hati?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Gue suka sama Felicia,"

"Tapi gue juga gak mau kehilangan Sasha."

Tiba-tiba Arsen bangkit dari kasurnya kemudian memukul tembok dengan keras, sehingga ada bercakan darah ditangannya.

"Arrrgghh. Gue harus gimana?" Tanyanya sambil meremas kepalanya.

Pada saat dia ingin memukul temboknya lagi, tiba-tiba ponselnya berdering, menandakan ada panggilan yang masuk. Lalu dia membukanya, dan melihatnya nomor yang di privat yang tertera disana. Tanpa berpikir panjang dia langsung mengangkatnya.

"Hallo?" Sapa seorang gadis disebrang telpon.

"Iya hallo, siapa?" Tanya Arsen dingin.

"Bisa ketemu? Aku mau ngomong."

Arsen yang kenal dengan suaranya pun langsung menjawabnya dengan lembut.

"Emang gak bisa lewat telepon ya?"

"Tapi aku pengen ketemu langsung, soalnya ada banyak hal yang mau aku omongin."

"Boleh, dimana?"

"Mmm ... Ditaman tempat biasa. Gimana?"

"Oke!"

Tanpa menunggu jawaban dari sebrang telepon Arsen langsung memutuskan teleponnya sepihak. Lalu ia mengambil kunci motor sport nya, karena ia terlalu males jika harus membawa mobilnya. Kemudian ia beranjak pergi.

                                •••

Setelah sambungan teleponnya terputus, seorang gadis cantik itu pun mendengus, karena dia belum selesai bicara namun sudah dimatikan sepihak dari sananya. Lalu ia mengambil tasnya, kemudian langsung pergi naik Taxi menuju tempat tujuannya.

Tidak lama seorang gadis cantik itu pun sudah nyampe ditempat tujuannya. Lalu ia membayar Taxinya, kemudian turun. Lalu dia melihat seseorang yang ingin ditemuinya sedang duduk dikursi taman. Lalu ia menghampirinya.

"Udah nunggu lama?" Tanya seorang gadis cantik.

"Nggak," ucap seorang laki-laki, yang tak lain itu adalah Arsen.

Arsen pun duduknya bergeser, karena memberi ruang duduk untuk seorang gadis cantik itu. Lalu gadis cantik itupun duduk dan tersenyum. Tak lama seorang laki-laki pun mebuka suaranya.

"Mau ngomong apa Sha?" Tanya Arsen, pada gadis dihadapannya. Ya gadis itu adalah Sasha.

Sasha pun menoleh seraya membenarkan posisi duduknya, sehingga berhadapan dengan laki-laki itu.

"Hubungan kita lumayan udah lama kan?" Tanya Sasha to the point, lalu diangguki Arsen.

"Kita kan udah janji, kalo ada apa-apa saling cerita, meskipun kita dekat dengan yang lain pun kita harus saling bercerita dan gak ada yang boleh disembunyiin dari kita, meskipun itu tentang apa yang bisa menyebabkan rasa sakit terhadap kita, kan?" Ucap Sasha dengan senyum tipisnya, kemudian diangguki lagi oleh Arsen.

Hurt Girl! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang