Ceklek.
Pintu kamar Naura terbuka, memperlihatkan bi Sum dengan
nampan makanan ditangannya."Nyonya makan dulu ya....," ucap bi Sum pada Naura yang sedang memandang foto Sasha.
Naura hanya menggeleng seraya mengelus-ngelus foto Sasha. Bi sum mengerti bagaimana rasanya kehilangan, bi Sum juga masih merasakan keberadaan Shasa
disampingnya. Yang selalu meminta masakan nasi goreng, temenin makan, merayu Shasa untuk mau makan sekaligus bercerita dengannya. Seringkali tertawa mendengar celotehan Shasa yang terus menggema di telinganya.Mengingat itu semua bi Sum hanya tersenyum getir. Itu kenangan yang memang tidak bisa untuk dilupakan.
“Bi?” Panggil Naura saat mata bi Sum mulai berkaca-kaca.“Eh, iya? Kenapa Nyonya?” bi Sum mengusap wajahnya masih berusaha untuk tegar.
“Bibi pasti menyimpan banyak kenangan sama Shasa ya, bahkan saya
sendiri tidak memiliki kenangan terindah bersama anak sendiri,” ucap Naura penuh penyesalan.Bi Sum hanya bisa tersenyum, lalu memberikan makanannya kepada Nanura untuk dimakan.
“Saya gak laper Bi.” Naura menggeleng pelan.
"Tapi Nyonya belum makan banyak beberapa hari ini," ucap Bi Sum khawatir.
Karena sejak kepergian Sasha, Naura terus berdiam diri dirumah tanpa beranjak untuk pergi kerja. Ia terus-terusan memandang foto Sasha yang sedang tersenyum seraya
mengelus-ngelus fotonya, dalam hatinya ia benar-benar merasa bersalah pada Sasha. Ia tidak pernah ada waktu buat Sasha, hingga Sasha sakit pun ia tidak tahu."Sashaa....," lirih Naura seraya mengelus foto Sasha."Maafin
Bunda Nak...."Bi Sum menatap Naura tak tega. Bi Sum menaruh makanan itu keatas meja, lalu duduk di samping Naura.
"Nyonya ... nyonya tidak usah terus-terusan seperti ini, non
Sasha pasti sudah tenang di alam sana. Jika non Sasha melihat nyonya seperti ini, non Sasha pasti akan merasa sedih." ucap Bi Sum seraya mengelus pundak Naura."TapiiBi ... saya memang salah. Saya telah melakukan hal keji padanya ... bahkan saya gak pernah ngeluangin waktu buat Sasha. Kalau pun ada waktu, saya sering selalu kasar
padanya,""Jika saja waktu itu saya mendengarkan semua penjelasannya terlebih dahulu, pasti ini semua tidak akan terjadi," lanjutnya seraya memikirkan waktu dimana ia
menampar Sasha hingga terjatuh."Nyonya, Bibi juga tau nyonya salah, tapi Bibi juga tau nyonya seperti itu karena Nyonya khawatir akan Non Sasha. Jadi jangan terus-terusan seperti ini, Non Sasha pasti sedih
melihatnya.""Maafin Bunda Nak...." ucapnya lagi seraya memeluk foto Sasha, dengan air mata yang membasahi pipinya.
Bi Sum mengelus-ngelus pundak Naura seraya menenangkan nya.
"Yaudah, sekarang Nyonya makan dulu ya, kasian kan Non Sasha kalo liat nyonya terus-terusan tidak makan."
Naura menganggukkan kepalanya. Lalu Bi Sum menyuapi Naura yang kondisinya sangat terlihat hancur.
###
"Ar lo udah gila?" ketus Ben seraya menahan Arsen yang hendak minum beberapa gelas alkohol untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Girl! (Completed)
Short Story🚫PERINGATAN! CERITA INI MENGURAS EMOSI🚫 [TELAH TERBIT]✓ LENGKAP✓ Utamakan Follow sebelum baca😑 # Sasha sudah benar-benar kesal dengan tingkah bodoh nya Arsen, sehingga amarah nya yang sudah ia tahan sejak lama pun kini tidak bisa ia tahan lagi. "...