22.Hancur

2.2K 81 4
                                    

Dipeluk oleh luka,
Dikuatkan oleh dewasa,
dan..
Tersenyum untuk pura pura bahagia:)

-Allisya Leshan Shaenette-

_______________________

Sudah empat hari Sasha tidak masuk sekolah, begitu juga ia tidak keluar rumah. Hari harinya hanya berdiam di dalam kamar. Perasaan Sasha kini bimbang. Pikirannya rumit. Di satu sisi ia berpikir jika Arsen memang menjauhinya. Di satu sisi ia berpikir jika Arsen masih menyayangi nya. Namun sudah beberapa hari Arsen tidak mengabarinya, apa dia benar-benar sudah lupa? Semakin hari kondisi Sasha terlihat tidak baik. Tubuhnya menjadi lebih kurus, matanya merah, menandakan bahwa ia benar-benar sedang tidak bahagia.

Namun ia selalu tetap berusaha tersenyum di hadapan orang lain. Karna ia tidak ingin melihatkan rasa sedihnya. Bi Sum yang sering membawa makanan untuk Sasha pun
sangat sedih melihat kondisi anak majikannya yang tidak baik. Meskipun jika ada bi Sum Sasha selalu berbicara layaknya dia baik-baik saja. Tapi bi Sum melihat jika Sasha benar-benar sedang hancur. Bahkan makanan yang sering bi Sum bawa tidak pernah habis. Bahkan sering terlihat jika makanan itu masih tetap utuh.

Kini Sasha sedang berbaring dikamarnya menghadap jendela. Ia menangis mengingat semua rasa sakit yang ia alami. Benar-benar sangat melelahkan untuk menghadapi
semuanya. Namun ketika ia mendengar suara ketukan pintu, Shasa segera mengusap pipinya yang basah. Lalu berpura-pura tertidur di dalam selimutnya yang tebal. Saat pintu terbuka ternyata seorang laki-laki paruh baya dan wanita paruh baya memasuki kamar Sasha.

"Sha, kamu ini sebenarnya kenapa? Kata Bi Sum kamu empat hari udah gak masuk sekolah. Ada apa?" Tanya seorang laki-laki paruh baya, yang tidak lain itu adalah ayahnya Sasha.

"Pasti gara-gara si Arsen kan?" ucap seorang wanita paruh baya dengan suaranya yang sedikit meninggi.

Deg.

Hati Sasha berdetak sangat kencang. Dari mana bundanya tahu jika Sasha sedang ada masalah dengan Arsen?

"Jauhi aja laki-laki kaya gitu Sha. Diluar sana masih banyak laki-laki yang benar-benar menyayangi kamu," ucap ayahnya.

Sasha terdiam dengan air matanya yang menetes kembali.

"Karna bukan itu masalahnya ayah. Aku benar-benar ingin meninggalkannya, tapi aku gabisa," batinnya.

"Bunda gak mau tau ya. Kamu jangan pernah berhubungan lagi sama dia!" bentak Naura kepada Sasha.

Mendengar perkataan bundanya, Sasha langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

"Enggak bun, enggak. Ini bukan masalah tentang Arsen. Dan
ini juga gak ada hubungannya sama Arsen," ucap Sasha seraya menangis.

"Bunda juga tau Allisya, bukan berarti kita jauh bunda gak bisa merhatiin kamu," ucap Bundanya. "Pokoknya bunda gak mau tau, kamu jangan pernah berhubungan lagi sama dia.
Dan jangan pernah kamu menemuinya lagi." lanjutnya, lalu
pergi meninggalkan kamar Sasha. Kecuali ayahnya.

Sasha semakin menangis. Ayahnya menghampirinya, lalu duduk di samping Sasha.

"Nak dengerin ayah," ucap ayahnya seraya memeluk Sasha.

Hurt Girl! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang