Urusan mendesak

3.4K 521 50
                                    

Naruto dan Sakura tak pernah melepas pandangan mereka sedetikpun dari kedua orang yang tengah duduk di depan mereka, tampak sesekali Sasuke mencuri pandang pada Hinata dari balik kemudi.

Hinata mengenakan piayama berwarna mint dengan gambar beruang besar. Menggelung nyaman di dekapan Sasuke, rupanya ia tertidur selama perjalanan dan Sasuke harus menggendongnya untuk menuju ke dalam rumah.

Dalam hati, Naruto terus mengucap kata 'Dia bukan Hinataku.. Dia bukan Hinataku... Dia bukan Hinataku... ' itu sedikit berhasil, namun masih ada rasa kesal yang besar di hatinya.

Sedangkan Sakura menatap penuh tekad, bahwa esok hari, ia sudah menemukan cara bagaimana membawa Sasuke kembali.

"Kalian, menyamarlah. Karna Sakura di dunia ini sangat dekat dengan keluargaku." Sasuke berhenti di depan pintu besar rumahnya.

"Sakura di dunia ini?" tanya Sakura. 'Bagus, satu lagi halangan untuk membawa Sasuke pulang.'

Naruto tanpa bertanya mengubah dirinya menjadi Menma, dirinya di dimensi yang di ciptakan oleh Obito.

Sakura,  ia memilih untuk menjadi Shizune versi muda. Jadi sekarang, rambut mereka senada.

Sasuke memencet bel dengan bahunya, dan yang membuka adalah Mikoto. Ia terkejut sekaligus senang melihat Hinata dalam dekapan Sasuke. "Loh, Hinata-chan? Ups." Mikoto langsung membungkam mulutnya yang berbicara terlalu keras.

"Kaa-chan, bolehkah teman ku menginap beberapa hari di sini?" Sasuke meminta izin.

"Tentu saja, mari masuk." Mikoto berbicara pada dua orang teman Sasuke.

"Namanya Menma, dan yang ini Shizune." Sasuke menunjuk mereka berdua dengan dagunya. "Kaa-chan, aku akan meletakkan Hinata dulu."

.

Sasuke membaringkan Hinata di kamarnya, lalu menyelimutinya, ia memberikan ciuman panjang di dahi Hinata sebelum meninggalkan kamar itu.

Di luar pintu ia di sambut oleh Naruto dan Sakura , mereka terlihat menunggu. Sasuke berjalan mendahului mereka, menuju kamar tamu yang ada di lantai satu.

"Nah, ini kamar kalian." Sasuke menunjukkan dua kamar yang bersebelahan.

"Sasuke-kun, dimana kau bermalam?" tanya Sakura.

"Aku akan mengobrol dengan Naruto semalaman." Sasuke lalu pergi dari sana.

"Kalau kau hanya mau mengajakku mengobrol, kenapa memberiku kamar?" Naruto menggerutu, namun tetap mengikuti Sasuke.

Sasuke mengajak Naruto ke taman di belakang rumahnya, sambil membawa beberapa kaleng bir.

"Kau kelihatan bahagia." Naruto berucap setelah sekian lama mereka sama-sama membisu. "Aku punya firasat kuat kau tak akan kembali." lanjutnya.

Sasuke tersenyum mendengar ucapan Naruto.  "Aku bukan kabur atau mencari masalah, aku terseret ke dunia ini karna terlalu banyak menggunakan mataku. Tubuhku tersedot dan mungkin sudah hancur. Jiwa ku masuk ke dalam tubuh Sasuke di dunia ini." Sasuke menatap tangannya, lalu menggenggam erat.

"Bukan hanya itu, jantung Neji juga ada di tubuh ini bersamaan dengan masuknya diriku. Aku, harus menjaga Hinata. Jika aku kembali, maka ia akan sendiri."

"Kau membuatku iri, dan sedikit minder. Caramu menatap Hinata, sama seperti Hinataku menatapku. Hinata, dari dunia ini sangat beruntung." Naruto membuka bir keduanya.  "Jujur hatiku sangat ingin kau kembali." sambungnya.

What Happens? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang