Saling mencari

3.7K 479 65
                                    

Kenapa 'jatuh cinta'?

Padahal kita semua tau, jatuh itu sakit rasanya.

Tidak ada yang bisa lolos dari cinta, semua orang yang punya hati, pasti pernah merasakan pahitnya cinta.

Hinata tersenyum kecut, di setiap ia menutup mata, ia ingat wajah kecewa Sasuke saat ia mengizinkan Naruto dan Sakura membawa pemuda itu pergi.

Dan ia sangat-sangat menyesal, ia merasa ini adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya.

Ia telah melepas apa yang seharusnya ia genggam. Cinta.

Dua tahun, dua tahun sudah ia merasakan perasaan bersalah, merasa sedih, rindu. Ia sangat merindukan Sasuke.

Ia butuh waktu tiga puluh hari untuk menghabiskan seluruh air matanya, lalu ia memutuskan untuk berhenti kuliah. Dan kini ia menjadi seorang travel blogger.

Ia mengunjungi tempat-tempat di seluruh dunia, tentu dengan satu tujuan. Mencari Sasuke.

Hinata tersenyum miris, bagaimana bisa, ia begitu lama tinggal bersama Sasuke. Namun tak memiliki satupun foto pemuda itu.

Inilah salah satu alasannya menjadi fotografer. Ia menggunting salah satu foto yang telah ia cetak beberapa hari yang lalu dan menempelnya menjadi kolase yang menggambarkan wajah Sasuke.

Itu adalah serpihan-serpihan foto yang ia kumpulkan dari orang-orang yang berbeda. Ia memfoto dan mengambil yang paling mendekati wajah Sasuke, mengguntingnya, lalu menjadikannya satu.

*contoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*contoh

Ia bisa kini bisa memeluk Sasuke sesuka hatinya. Meski hanya berupa selembar foto yang bahkan tak rata menempelnya. Tapi ia bahagia.

Hinata baru akan pergi tidur saat telfonnya berdering. Nama Naruto muncul di layarnya.

"Moshi-moshi nii-san, kenapa?"

"Kenapa apanya bocah nakal? Dimana kau sekarang? Katakan dan aku akan menjitakmu sampai benjol." Hinata menjauhkan sedikit telfon dari telinganya, karna entah mengapa akhir-akhir ini Naruto sering sekali marah-marah tidak jelas.

Mungkin karna ia tak datang di pernikahaan orang yang kini sudah ia anggap sebagai kakaknya, yang di selenggarakan sebulan yang lalu. Mau bagaimana lagi, ia tengah berada di Irlandia saat itu.

Jika dulu ia sangat menyukai Naruto, kini ia malah menyayangi pria itu sebagai saudara. Ia tersenyum, merasa lucu akan semuanya. Ternyata, hal yang paling mudah berubah di dunia ini adalah, hati manusia.

"Kalau aku bilang memangnya nii-san mau kesini?" tanya Hinata menggoda Naruto.

Terdengar helaan napas di ujung sana. "Sakura sedang hamil, tapi aku sangat khawatir padamu." Naruto berujar.

"Ia sangat moody, dan saat ini sedang ngidam." itu suara Sakura, nampaknya wanita itu merebut telfon suaminya.

"Selamat nee-chan, anakmu pasti akan mirip Naru-nii." kata Hinata ikut senang dengan kabar itu.

What Happens? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang