Jaket merah marun

328 66 28
                                    

Hari ini Minju lagi mode senggol bacok gara-gara kedatangan tamu bulanannya. Dimulai dari tadi pagi bangun tidur, tiba-tiba ada bercak darah dikasurnya. Pas berangkat sekolah kejebak macet, alhasil Minju datang telat dan harus nyapu lobi dulu supaya boleh masuk kelas. Ditambah sama kelakuan usil Beomgyu, pacarnya Ryujin yang nukar isi pulpennya. Makin ngamuk dah Minju.

"Awh arghhhh Minju periih anjrit!" Beomgyu merintih kesakitan kala Minju tiba-tiba menarik sejumput rambutnya. Cowok itu terus memohon minta dilepasin.

"Masih mau nukar isi pulpen gue? Hm?" Tanya Minju, belum berhenti menyiksa Beomgyu.

"Iya ampun dah ampun gue kapok! Aduh bisa lepasin gak nanti gue botak gimana?!"

"Bodo amat," Minju akhirnya berhenti jambak rambut Beomgyu.

"Lu napa sih? Lagi PMS? Soalnya Ryujin kalo PMS galak banget." Tebak Beomgyu, kemudian setelahnya menambahkan, "eh tapi Ryujin mah lagi PMS atau nggak lagi PMS tetep galak dah perasaan,"

"Gue denger ya bambang,"

Beomgyu dan Minju refleks noleh, ternyata sudah ada Ryujin berdiri di dekat mereka. Bel istirahat emang baru aja bunyi beberapa menit lalu. Wajar aja kalau Ryujin dari kelas sebelah bisa datang.

"Eh, ada ayang!" ringis Beomgyu.

"Ayang-ayang pala lo peyang," cibir Ryujin. "Lomba lari ke kantin yok, yang kalah harus traktir." tantang cewek berambut sebahu itu.

"Ayok, siapa takut," Sahut Beomgyu enteng.

Ryujin noleh ke Minju, "Ikut nggak, Ju?"

"Nggak lah, ngapain amat." Tolak Minju cepat. "Gue ke UKS, hari ini gue piket."

Akhirnya Beomgyu sama Ryujin beneran lomba lari dari kelas ke kantin. Ryujin memang punya tenaga yang bisa dibilang sepadan sama tenaga laki-laki. Minju yang ngelihat itu cuma bisa geleng-geleng kepala. Nggak heran kenapa dua orang sinting itu bisa pacaran.

Sedangkan Minju pergi ke UKS karena hari ini emang jadwalnya piket. Iya Minju anak PMR. Karena perawat UKS nya lagi cuti melahirkan, makanya anak PMR yang bergantian jaga UKS.

Minju bersyukur banget hari ini dia piket. Selain karena nggak ikut jam pelajaran, dia juga bisa tidur.

Udah duduk di kursi piket, mau mejamin mata, tiba-tiba kedengaran bunyi pintu kebuka diiringi suara grasak-grusuk. Ternyata yang datang si cowok ganteng bernama Hwang Hyunjin.

Cowok itu pakai jaket merah marun,yang Minju ketahui kalau itu jaket kelasnya Hyunjin.

"Eh, lo jaga? Kirain nggak ada orang," Sapa Hyunjin, lagi ngelepas sepatu.

"Iya, kak. Ngegantiin bu Seola."

"Siapa ya nama lu gue lupa," kata Hyunjin masih mengingat-ingat nama Minju.

Anjir ternyata doi lupa gue. Miris amat. Ringis Minju dalam hati.

"Kim Minju, kak."

"Ah, iya, baru ingat gua." Hyunjin merebahkan diri di atas ranjang.

"Kak Hyunjin ini sakit apa?" tanya Minju mulai membuka buku daftar tamu UKS dan menuliskan nama Hyunjin di sana.

"Sakit hati." Jawab Hyunjin enteng.

"Hah?"

"Hoh?"

"Loh,  yang bener, kak. Masa saya tulis keterangannya sakit hati?"

Hyunjin terkekeh, "Yaudah tulis aja begitu."

Minju mendengus, "Nggak bisa lah. Saya tulis sakit gigi aja ya,"

Hyunjin refleks ngakak sampai matanya hilang.

"Nggak papa, kak Hyunjin bukan orang pertama yang mau numpang tidur di sini."

"Padahal gua beneran sakit hati. Nggak percaya yasudah," Hyunjin ngubah posisinya jadi menghadap Minju.

Minju jadi salting, apalagi ranjang yang Hyunjin tempati lumayan dekat sama mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju jadi salting, apalagi ranjang yang Hyunjin tempati lumayan dekat sama mejanya.

"Kenapa?" Tanya Minju, nggak ada niatan ikut campur sebenarnya. Tapi ya mau gimana lagi, namanya udah kepo.

"Cewek gua selingkuh."

Kedua mata Minju refleks melebar kaget. Seriously? Modelan kayak Hyunjin masih diselingkuhin?

"Oh... sorry..." Gumam Minju pelan walau masih didengar Hyunjin.

"Hm, santai." Sahut Hyunjin dengan mata terpejam.

Duh ganteng. Cuma itu yang ada di pikiran Minju saat ngelihat Hyunjin tidur.

Tapi tiba-tiba Hyunjin ngebuka mata, tatapan mereka bertemu. Minju refleks ngelihat ke arah lain. Dalam hati meruruki kebodohannya. Malu banget.

"Bangunin gue ya kalau udah pergantian jam." Kata cowok itu yang dengan cepat diiyakan Minju.

Karena masih salting, akhirnya Minju bangkit dari kursinya. Memilih untuk merapihkan obat-obatan di lemari.

Semuanya baik-baik aja, sampai akhirnya ada sepasang tangan yang melingkarkan jaket di pinggangnya.
Minju merunduk, jaket merah marun.

"Lu datang bulan ya? Tembus." Tanya Hyunjin santai, masih dengan entengnya mengikat jaket tersebut di pinggang Minju.

Ngerti nggak perasaan Minju sekarang lagi campur aduk. Kaget iya, deg-degan iya, senang iya, malu apalagi. Semuanya jadi satu.

"Saya bisa sendiri," kata Minju niatnya mau ngikat sendiri jaketnya tapi Hyunjin nolak karna katanya udah mau selesai.

Bertepatan dengan suara pintu kebuka, Han dengan pipi bengkak dan koyo di pipi sebelah kirinya itu bengong ngelihat pemandangan di depannya. Dimana Hyunjin yang kelihatan kayak lagi meluk Minju dari belakang.

Sejenak Han lupa kalau dia lagi sakit gigi dan malah berseru kaget.

"ASTAGHFIRULLAH ANAK MUDA!"

SecondlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang