Semenjak follow-followan di instagram, Hyunjin sama Minju jadi sering DM-an.
Nggak intens. Paling kalau Minju ada buat story, Hyunjin nge-reply. Kalo Minju masih belum berani nge-reply story Hyunjin.
Masih malu gan.
Sore ini, jam pulangan sekolah, parkiran seperti biasa selalu ramai. Macet dan berisik. Makanya Minju lebih milih ke parkiran kalau udah sepi.
Minju duduk di tempat duduk bawah pohon mangga, main hape dan sendirian.
Tebak, siapa yang datang menghampiri Minju sekarang?
"Hoy!" Hyunjin, cowok itu bertepuk tangan tepat di dekat telinga Minju. Sengaja mau buat cewek itu berjengit kaget.
"Kak Hyunjin ngagetin!" Sungut Minju.
Cowok itu terkekeh, "Emang sengaja," sahutnya yang dibalas cibiran Minju. "kok masih disini?"
"Parkiran masih macet, ribet ngeluarin motor."
"Mana, sini,"
"Apa?" Kening Minju berkerut samar kala Hyunjin menyodorkan tangan ke arahnya.
"Kunci motor lo lah," Jawab Hyunjin enteng.
"Kakak yakin? Parkiran macet banget loh," Agak ragu Minju menyodorkan kunci motornya kepada Hyunjin.
"Tunggu aja, nggak sampai sepuluh menit gua balik." Hyunjin tersenyum tipis. Melihat itu, Minju jadi mengerjap. Senyum tipis aja ganteng banget!
Hyunjin lari kecil ke parkiran khusus kelas 10 yang nggak jauh dari tempat Minju duduk. Perginya Hyunjin, Minju sibuk lagi sama hape nya. Tapi pikirannya udah kemana-mana.
Minju jadi mikir, dulu dia cuma kagum sama Hyunjin sebagai kakak kelas yang keren. Tapi sekarang dia sudah bisa seakrab itu sama Hyunjin.
Senyuman Minju mengembang tanpa bisa dicegah. Gimana ya kalau kak Hyunjin tau orang yang ngasih surat kagum pake tulisan hangul itu aku?
Lamunan Minju jadi buyar saat mendengar suara klakson motor yang baru saja tiba di dekatnya. Ternganga, Minju nggak percaya kalau Hyunjin bisa ngeluarin motornya dari parkiran secepat itu.
"Cepat 'kan?" Ucap Hyunjin bangga, belum turun dari motor Minju.
"Kok bisa?" Minju berdiri dari duduknya. Masih nggak percaya.
"Bisa lah," Hyunjin ngasih helm Minju yang tadinya dia pake dan langsung diterima oleh si empunya.
"Tapi makasih banyak loh, Kak." Minju mulai masang helm di kepalanya.
"Naik." Titah Hyunjin.
Minju mengerjap, "Kakak nggak turun?" tanyanya polos.
"Anterin gua dulu ke parkiran kelas sebelas, biar impas."
Parkiran kelas 10 ke parkiran kelas 11 emang lumayan jauh. Minju paham, jadi dia segera duduk di boncengan Hyunjin. Duduknya miring, karna lagi pakai rok sekolah.
"Udah?" Tanya Hyunjin lembut.
"Hmm." Minju memejamkan mata dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Menahan debaran jantungnya yang sekarang udah berisik seperti ingin keluar.
Parah, Minju belum pernah dibonceng cowok lain selain Papa. Wajar aja dong kalau dia deg-degan gini?
Motor scoopy milik Minju melaju pelan. Minju menoleh ke sekelilingnya, barangkali mereka jadi pusat perhatian.
Oh aman, nggak ada yang ngelihatin mereka pake tatapan kepo atau intimidasi. Bentar lagi mereka tiba di parkiran kelas 11.
Semuanya aman, sampai...
"Eh eh eh, kok jadi balik?!" Seru Hyunjin yang pura-pura panik. Padahal dia sendiri yang memutar haluan.
"Loh, kok kita malah balik sih, Kak?" Minju ikutan panik. Nggak tahu kalau Hyunjin emang sengaja mutar balik. Bahkan sekarang mereka jadi ngelilingin pohon beringin kecil yang ada di halaman sekolah.
Hyunjin tertawa lepas. "Sengaja!" serunya. Minju jadi ikutan ketawa.
Gimana bisa, cuma ngelilingin pohon beringin dengan sepeda motor bisa se-menyenangkan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondly
FanfictionKita adalah protagonis di kisah hidup kita sendiri. Orang lain belum tentu antagonis, tetapi yang pasti kita adalah pemeran protagonis utamanya.