ehmm part ini agak anu :( agak sedih menurutku :(
selamat membaca gengs.
●●●
Mereka nggak tahu kalau daritadi Soobin ngelihat itu semua.
Tadinya Soobin mau nyusul Minju, tapi saat ngelihat ada Hyunjin juga, cowok itu memilih mengamati dari jauh. Dan ternyata bener apa yang dikatakan Jinyoung. Sohibnya itu pernah cerita kalo Hyunjin dan Minju emang pernah deket.
Awalnya Soobin nggak percaya. Karna Soobin emang bukan tipe orang yang langsung percaya sama kata orang kecuali ada bukti. Tapi setelah ngelihat kejadian di depannya, Soobin yakin banget kalau Minju dan Hyunjin emang pernah ada sesuatu.
"Loh, kak Soobin? Kok diem disini nggak nyusul gue?"
Suara Minju membuyarkan lamunan Soobin. Cowok itu tersenyum tipis, "Nggak apa-apa, yuk nonton."
"Yuk."
•••
"Kok jadi rasa greentea sih, kan aku tadi pesannya yang ori?" Siyeon bertanya setelah melihat minuman yang Hyunjin berikan kepadanya.
"Oh iya? Seingatku kamu pesen yang rasa greentea?" Hyunjin pura-pura lupa.
Siyeon mendengus, kemudian tersenyum. "Nih deh, buatmu aja. Aku nggak suka rasa greentea."
"Napa sih banyak yang nggak suka rasa greentea. Padahal kan enak," Hyunjin menyeruput Thaitea yang Siyeon berikan tadi.
"Rasanya kayak rumput tahu nggak,"
"Emang kamu pernah makan rumput?"
"Diem." Siyeon nyenderin kepalanya di bahu Hyunjin, pandangannya lurus ke arah penampilan di depan sana.
Lagi berduaan sama Siyeon gini, bisa-bisanya Hyunjin malah kepikiran Minju. Selama dia balikan sama Siyeon, dia ngerasa kalau perasaannya ke Siyeon udah beda. Nggak kayak dulu lagi.
Lowkey Hyunjin pernah nyesal kenapa dia lebih milih balikan sama Siyeon ketimbang ngedeketin Minju. Hubungannya dan Siyeon terlalu baik-baik aja.
Hyunjin bingung gimana caranya agar bisa pisah sama Siyeon selain akhirnya cuma bisa bertahan sama cewek itu.
•••
Sudah kurang dari jam sepuluh malam saat Soobin ngajak Minju pulang. Acara pensi juga udah selesai dan sukses.
"Sekarang jam berapa?" Soobin nanya waktu keduanya udah di dalam mobil. Masih ingat dengan janjinya yang mengantar pulang Minju sebelum jam sepuluh malam.
"Kurang setengah jam lagi jam sepuluh," Jawab Minju setelah melirik jam di ponselnya.
"Mampir dulu bentar gapapa kan? Mama gue nitip martabak manis,"
"Gapapa kok."
Hening. Nggak ada yang ngomong lagi. Minju sibuk lihatin instastory temen-temennya, beda sama Soobin yang masih kepikiran Minju dan Hyunjin tadi.
Dulu Soobin juga pernah jadian sama cewek yang masih terjebak sama masa lalunya. Alias yang belum bener-bener move on dari mantannya. Soobin nggak mau hal itu kejadian lagi, makanya dia jadi kepikiran apa dia mau lanjut perjuangin Minju atau cukup sampai disini.
Sampai akhirnya mobil Soobin berhenti karena lagi kena lampu merah. Soobin melirik Minju sekilas, memberanikan diri untuk memanggilnya.
"Ju,"
Minju mendongak mengalihkan perhatian dari ponsel, "Ya?"
Soobin berdehem pelan, "Lo dulu pernah dekat sama Hyunjin?"
Ekspresi Minju berubah. "Kak Soobin tahu dari mana?"
"Dulu memang ada yang bilang lo ada sesuatu sama Hyunjin. Tadi juga sebenernya gue sempat ngelihat lo akrab banget sama dia waktu di bazar," Soobin mulai menjelaskan.
"Iya, dulu memang pernah." Minju menjawab jujur.
"Ju, lo pasti peka kan kalau selama ini gue suka sama lo? Itu bener. Gue emang suka lo."
Minju diam. Dia tahu Soobin masih belum selesai berbicara.
"Gue cuma pengen tahu apakah orang yang gue suka ini udah move on, atau justru masih terjebak sama masa lalu. Kalau lo masih belum bisa move on, gue bisa mundur dari sekarang." Sambung Soobin.
Mendadak atmosfir berubah menjadi mencekam. Suara Soobin terdengar sangat serius.
Diliputi rasa bersalah, Minju akhirnya menjawab. "Maaf ya, Kak."
Soobin tersenyum tipis, "Gapapa. Nggak usah ngerasa bersalah. Memang lebih baik memulai hubungan kalau bener-bener udah siap."
Mobil melaju saat lampu berubah menjadi warna hijau. Soobin sudah fokus menyetir, sedangkan Minju jadi tidak minat memainkan ponsel. Masih diliputi perasaan bersalah.
"Tante Eunbi suka martabak manis nggak?" Soobin bertanya, seolah tidak terjadi apa-apa.
"Mama suka rasa stroberi." Jawab Minju.
"Kalau lo suka rasa apa?"
"Gue? rasa keju."
Kalian pikir kenapa Soobin nanya begitu? Tentu saja karna Soobin pengen ngebeliin martabak untuk Minju dan Eunbi juga.
Lihat, kurang baik apa Soobin ke Minju? Gara-gara itu Minju jadi makin ngerasa bersalah setelah tadi secara nggak langsung nolak Soobin.
Mereka sudah tiba di kediaman Minju. Cewek itu udah nenteng dua kotak martabak manis rasa stroberi dan keju yang tadi Soobin beliin.
"Makasih ya kak martabaknya, sama maaf juga untuk yang tadi-"
"Udah, jangan dibahas ya?" Sela Soobin dengan cepat. "Kita tetap temenan kok, kalau lo ada kesusahan sama pelajaran masih bisa tanya-tanya gue."
Soobin terlalu baik dan Minju merasa sangat bodoh karena tidak bisa membuka hati untuknya.
●●●
HUAAA MAAF BANGET KAK SOOBIN AKU JANJI AKU AKAN SHIP KAMU DENGAN YG GAK KALAH CANTIK DARI MINJU! 😭
aku kepikiran ship soobin sama winter aespa shshwhhsh kok kayaknya cocok yhaa mari kita lihat kedepannya gimana 😌
percayalah, part kedepan nanti bakal lebih banyak momen hyunju
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondly
FanfictionKita adalah protagonis di kisah hidup kita sendiri. Orang lain belum tentu antagonis, tetapi yang pasti kita adalah pemeran protagonis utamanya.