Malam minggu ini, Ryujin, Chaeryeong dan Yuri menginap di rumah Minju. Menginap seperti ini adalah hal yang tak jarang mereka berempat lakukan Biasanya sebelum tidur mereka akan menonton film, tapi malam ini mereka memilih untuk bermain truth or dare.
"Truth or Dare?" Chaeryeong bertanya saat botol yang diputar berhenti ke arah Minju.
"Dare." Minju menjawab mantap.
"Gue! gue!" Ryujin dan Yuri berebutan ingin memberi tantangan.
"Ryujin, ini giliran gueee. Lo kan tadi udah ngasih tantangan ke Chaery!" Keluh Yuri tak mau kalah.
"Iye-iyeee, lo dah yang ngasih tantangan." Sahut Ryujin mengalah.
"Jangan yang aneh-aneh loh!" Kata Minju was-was.
"Dare-nya telpon kak Hyunjin, ajak pulang bareng!" Ucap Yuri membuat Ryujin dan Chaeryeong bersorak sedangkan Minju melotot tidak terima.
"Lo bercanda? Tentu aja gue nggak bisa." Tolak Minju.
"Lah kenapa? Kalian udah jarang pulang bareng loh,"
"Ada kak Siyeon."
"Emangnya lo udah tahu kak Hyunjin beneran pulang sama kak Siyeon? Nggak kan?"
"Ck, tapi Yul-" Ucapan Minju terpotong oleh ucapan Ryujin.
"Udah gue loud-speaker nih. Semoga diangkat." Kata Ryujin yang entah sejak kapan memegang ponsel Minju dan parahnya lagi sudah menelpon Hyunjin. Tinggal menunggu untuk diangkat.
"RYUJIN!" Minju segera merebut ponsel miliknya dari genggaman Ryujin. Sedangkan ketiga sohibnya sudah tergelak.
"Halo?"
Minju tersentak saat tiba-tiba suara berat Hyunjin terdengar dari seberang sana. Begitu pula dengan Ryujin, Chaeryeong dan Yuri yang refleks terdiam.
"Halo, Ju?" Hyunjin memanggil lagi saat tak mendengar sahutan dari Minju.
"Hm halo, Kak."
"Tumben nelpon. Kangen?"
"Dih, pede!"
Lalu Minju mendengar kekehan ringan Hyunjin. "Ada apa?"
"Hng, anu," Minju melirik ketiga temannya yang sudah menyemangatinya walau tak bersuara. "Hari Senin besok, mau pulang bareng?"
"Senin? Aduh, selasa aja bisa ya? Soalnya Senin besok Siyeon minta ditemenin ke gramed."
Kedua bahu Minju perlahan merosot saat mendengar jawaban barusan. Begitu juga dengan senyum ketiga sohibnya yang perlahan pudar.
"O-oh gitu..."
"Maaf banget ya, Siyeon udah dari kemaren-kemaren minta ditemenin ke gramed. Hari Selasa deh, janji." Minju dapat merasakan Hyunjin yang sekarang merasa bersalah. Terdengar dari intonasi suaranya.
"Iya nggak apa-apa kak, santai hehe,"
"Beneran nggak apa-apa ya? Awas kalo sampai pundung."
"Siapa yang pundung sih!" Tentu saja Minju berbohong mengucapkannya. "Yasudah gue matiin ya, kak."
Setelah sambungan terputus, suasana tiba-tiba berubah. Ryujin dan Yuri yang tadinya cengengesan jadi segera mendekati Minju. Begitu juga dengan Chaeryeong yang dengan segera langsung menghibur.
"Minju, jangan sedih..." Ucap Chaeryeong sambil menggenggam tangan Minju lalu menggerakannya
"Minju, kita minta maaf banget ya." Ucap Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondly
FanfictionKita adalah protagonis di kisah hidup kita sendiri. Orang lain belum tentu antagonis, tetapi yang pasti kita adalah pemeran protagonis utamanya.