ini latar waktunya sama kyk chapter seblumnya yaaa. happy reading!
●●●
Hyunjin dan teman-teman seperbasketnya udah siap pulang. Tadi dia juga udah dapet kontak WA nya Minju dari Ryujin, tapi belum Hyunjin chat.
"Eh itu anak cheers heboh banget kenapa dah?" Kata Jungmoo. Otomatis mereka jadi noleh ke gerombolan anak cheers yang nggak jauh dari mereka.
"Ada yang pingsan woi!"
Jelas Hyunjin kaget ngelihat yang lagi pingsan itu Siyeon. Dia refleks lari mendekat, tanpa banyak kata langsung membopong tubuh Siyeon. Membawanya ke UKS.
Bu Seola, si suster penjaga UKS baru aja keluar dan ingin mengunci pintu jadi mengurungkan niat.
"Ini kenapa?" tanya Bu Seola.
"Nggak tahu, Bu. Kayaknya kecapean." Kata Hyunjin setelah membaringkan tubuh Siyeon di ranjang UKS.
Bu Seola akhirnya membuatkan teh hangat untuk diberikan ke Siyeon saat cewek itu sudah sadar nanti. Sedangkan Hyunjin masih memperhatikan Siyeon dengan pandangan khawatir.
●●●
Siyeon baru saja siuman dan menyadari kalau dia berada di ruang UKS sekolah. Tubuhnya masih terasa lemas. Bahkan untuk menjawab pertanyaan Hyunjin saja tak sanggup.
"Kamu kenapa bisa sampai pingsan sih?!" Tersirat nada khawatir pada pertanyaan Hyunjin.
"Aku-"
Hyunjin kembali memotong.
"Tapi syukur dah kamu udah sadar. Perutmu pasti kosong kan? Tadi Bu Seola ada nitip roti sama buatin teh anget," Hyunjin membantu Siyeon untuk duduk setelah itu memberikan teh hangat tersebut kepada Siyeon.
Di ruang UKS sekarang memang hanya ada mereka berdua. Bu Seola ada kepentingan lain, jadi ia tidak bisa berlama-lama dan menitipkan kunci ruang UKS pada Hyunjin.
"Kamu tuh kalo udah tau latihan padat, harusnya jangan sampai perut kosong." Hyunjin menceramahi saat Siyeon tengah menegak teh hangat.
Lalu selanjutnya Siyeon menangis. Hyunjin jadi dibuat makin panik.
"Hyunjin," Siyeon merangsek maju, memeluk tubuh Hyunjin. "kenapa kamu masih peduli sama aku?"
Diam. Hyunjin belum membalas pelukan Siyeon. Gadis itu masih terisak.
"Kamu masih sayang kan sama aku?" Tanya Siyeon. Jeda beberapa detik. "aku masih sayang sama kamu, Hyunjin."
Siyeon mendongak, "Kita ulang dari awal. Kamu mau kan? Aku janji nggak bakal ngecewain kamu lagi."
Harusnya Hyunjin tak usah berpikir panjang. Harusnya Hyunjin dengan cepat mengatakan 'Ya'. Tapi sekarang entah kenapa rasanya susah.
Jelas Hyunjin masih sayang sama Siyeon. Rindu. Di sisi lain ia juga ingin fokus pada Minju.
Tapi Siyeon udah janji nggak bakal ngecewain lagi. Apa salahnya ngasih kesempatan kedua?
Kedua tangan Hyunjin balas merengkuh Siyeon. Tersenyum tipis, sebelum akhirnya bersuara.
"Ayo ulang dari awal. Kita saling memperbaiki diri, oke?"
Siyeon mengangguk di dalam pelukan Hyunjin. "Aku sayang kamu, Hyunjin."
"Aku juga."
Dan Hyunjin tidak tahu kalau ia baru saja melakukan kesalahan fatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondly
FanfictionKita adalah protagonis di kisah hidup kita sendiri. Orang lain belum tentu antagonis, tetapi yang pasti kita adalah pemeran protagonis utamanya.