Pagi ini Jennie bangun dengan senyum lebar di bibirnya. Saat matanya itu dengan jelas melihat wajah menggemaskan Lisa sebagai pembuka harinya.
"Aku terlalu bodoh karena pernah mengabaikan mu" bisik Jennie menatap lama wajah adik bungsunya itu.
Tangan Jennie terulur menyingkirkan helai rambut dan mengusap wajah memerah adiknya "Kau mengganggu ku"
Jennie tersentak dengan tangan yang secara cepat menjauh dari wajah Lisa. Ia tak sadar bahwa sedari tadi adiknya itu sudah bangun "Mo-morning... maaf aku mengganggu mu"
Mata bulat Lisa terbuka menatap Jennie dengan teduh "Kenapa kau pindah ke kasur ku?"
Lisa melirik pada kasur besar Jennie yang kosong, bingung dengan tingkah kakaknya ini yang secara tiba-tiba saja berubah drastis.
"Apa aku membuat mu tidak nyaman? Kau tidak menyukainya?"
Gadis berponi itu menggeleng.
"Jangan salah paham, aku hanya bertanya"Lisa bangkit dari tidurnya, melangkah perlahan menuju pintu balkon dan membukanya lebar "Dingin Lisa, jangan di buka"
"Dingin pagi itu sejuk. Aku mau mandi dulu"
Jennie mendudukkan dirinya, meraih ponselnya dengan termeratur suhu yang menunjukkan angka 14 derajat "Haish apa anak itu tidak merasa dingin?"
•
•
•
•
"Morning sayang, duduk dan sarapanlah" sambut Soo Hyun pada Jennie yang baru datang.
"Dimana Lisa, dia tak sarapan?" Tanya Yeji yang tak mendapati putri bungsunya bersama Jennie.
"Sedang mandi" jawab Jennie singkat.
Soo Hyun dan Yeji saling menatap. Apa mereka tak salah dengar "Ini terlalu pagi untuk mandi. Udaranya juga masih sangat dingin"
"Entahlah appa, dia hanya bilang ingin mandi" Jennie menumpu dagunya dengan tangan. Mengingat moment langka pagi tadi yang gagal terjadi karena Lisa sudah lebih dulu bangun.
"Coba panggilkan Lisa dan ajak dia sarapan bersama" Jennie hendak bangkit tapi Rosé sudah lebih dulu melesat mendahuluinya.
****
Rosé terdiam sejenak menatap kamar luas di hadapannya ini yang dulunya adalah kamarnya bersama Lisa.
"Sedang apa?" Rosé menoleh pada Lisa yang keluar kamar mandi hanya menggunakan bath robes.
"Hm, appa menyuruh ku untuk memanggil mu sarapan" kedua gadis blonde itu saling terdiam.
"Aku akan mengganti baju ku terlebih dahulu. Pergilah"
Lisa berbalik menuju walk in closet. Memilih salah satu setelan hangatnya dan segera memakainya "Lisa~ya..."
Gadis berponi itu menoleh pada kakak kembarnya "Bisakah kau berhenti bersikap dingin pada ku?"
"Tidak."
Rosé menelan salivanya dengan susah.
"Apa kau membenci ku?""Tidak." Jawab Lisa lagi dengan cepat.
Bungsu Cheon itu tersentak saat Rosé meraih tangannya untuk di rangkul "Ayo kita sarapan bersama"
Lisa hanya pasrah saat kakak kembarnya itu menariknya dengan cepat menuju ruang makan "Duduk lah di samping ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me ✔
FanfictionJalan takdir itu tidak pernah bisa di tebak. Ada kalanya dimana roda kehidupan berputar, membalik sesuatu yang semula hanya bayangan menjadi sebuah penyesalan.