Lisa terduduk dengan lemas di depan ruang IGD dengan kepala menunduk.
Gadis itu di landa rasa takut sesaat setelah menghubungi Soo Hyun dan Yeji beberapa saat lalu. Suara kedua orang tuanya itu terdengar khawatir dan marah.
Walau memang tak di tunjukkan padanya. Tapi Lisa yakin kejadian ini membuat orang tuanya itu kecewa.
"Lisa! Bagaimana bisa ini terjadi. nak?"
Gadis berponi itu menunduk semakin dalam "Aku tak tahu appa, tadi aku sudah mengajaknya pulang tapi dia malah meminta ku membelikannya minum"
Langkah kaki cepat itu terdengar mendekat di susul dengan suara kedua kakaknya "Kalian kenapa tak memberi tahu ku jika kalian pergi?"
Suara dingin Jennie membuat mata bulat Lisa terpejam "Kau baik-baik saja, Lisa?"
Bungsu Cheon itu mengangguk, setidaknya suara Jisoo dapat menenangkan perasaannya sekarang.
"Ayo kau harus istirahat—Lisa!"
Tubuh gadis itu tiba-tiba saja melemas dan tergeletak di lantai rumah sakit "Panggil bantuan Jisoo cepat!"
Pria Cheon itu bersimpuh di samping tubuh putri bungsunya yang tergeletak "Lisa kau bisa dengan appa?"
Gadis berponi itu tak menjawab walau nyatanya ia masih bisa merasakan remasan tangan Jennie di sisinya, atau bahkan suara menggema Soo Hyun yang terus berteriak memanggil bantuan.
Sampai beberapa detik kemudian pria Cheon itu mematung di tempatnya. Tangannya dengan bergetar menyingkap mantle hitam Lisa dan menampakan sweater putih yang terdapat bercak darah.
"Lisa, nak!"
Soo Hyun semakin di buat panik saat putri bungsunya itu tak merespon sama sekali. Tangan kekarnya dengan perlahan menekan luka Lisa takut jika luka putrinya itu mengalami pendarahan lagi.
"Seseorang tolong selamatkan putri ku!"
****
Rosé membuka matanya perlahan. Matanya bergerak mendapati Soo Hyun yang terduduk lemas dengan kondisi kacau.
"Appa~"
Pria Cheon itu mendongak dan tersenyum "Bagaimana, apa ada yang sakit sayang?"
"Dimana Lisa?"
Soo Hyun terdiam tak bisa menjawab. Sungguh hatinya gelisah sesaat setelah Jennie menyuruhnya pergi tadi.
"Appa, aku bertanya dimana Lisa. Perasaan ku tak enak" Rosé menatap ayahnya itu penuh harap.
"Dokter Kim bilang luka jahitnya berdarah, tapi bukan masalah serius. Lisa harus kembali di rawat selama 1 minggu kedepan. Selebihnya apa tak tahu"
Gadis berpipi chubby itu menghela nafasnya kasar "Appa aku ingin melihat Lisa"
•
•
•
•
"Oppa kenapa harus di rawat, kau bilang ini wajar" Seokjin menoleh dengan tatapan tajam.
"Aku tidak mau terjadi sesuatu yang tak diinginkan Lisa. Hal seperti ini seharusnya tak terjadi"
Lisa melirik sekilas pada Soo Hyun yang datang dengan mendorong kursi roda Rosé "Oppa aku juga harus kuliah minggu depan"
Pria Kim itu menatap Lisa dengan wajah memerah nampak begitu kesal mendengar Lisa yang terus saja protes "Untuk apa kau kuliah jika berakhir mati"
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me ✔
FanfictionJalan takdir itu tidak pernah bisa di tebak. Ada kalanya dimana roda kehidupan berputar, membalik sesuatu yang semula hanya bayangan menjadi sebuah penyesalan.