Jungkook meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk.
Ia masih di mobil.
Artinya semalam sudah dirinya mencari Lisa tanpa arah dan sampai saat ini sahabatnya itu masih tak memberi tahukan keberadaannya.
"Sudah pukul delapan sebentar lagi jam masuk kampus" gumam Jungkook melempar tubuhnya pada sandara kursi.
"Ah anak itu benar-benar"
Jungkook menghela nafasnya panjang menatap room chat dirinya dan Lisa yang masih tak mendapatkan jawaban "Apa anak itu pulang ke mansionnya?"
Tapi tak mungkin. Jika Lisa pulang ke mansion setidaknya Jennie akan mengabarinya.
"Aku hanya berharap dia tak dalam bahaya"
****
Lisa masih terdiam di sana. Menatap hamparan laut biru yang begitu indah dipandang.
Hidupnya rumit.
Hanya itu yang ada di benaknya. Tak pernah merasakan kasih sayang keluarganya bukanlah hal besar yang Lisa tuntu.
Tapi setidaknya ia bisa berada dekat dengan mereka. Menjada dan melindungi mereka dari ancaman yang membahayakan. Tak apa jika dia terluka, asalkan jangan keluarganya.
Tak apa jika ia tersakiti. Asalkan mereka tidak. Rasanya jauh lebih menyakitkan ketika melihat orang yang kita sayang tersakit, dari pada merasakannya sendirian.
"Nona apa anda tidak ingin beristirahat dan makan?"
Seorang maid menghampirinya dengan kepala yang menunduk "Tidak, aku akan pergi sebentar lagi"
"Setidaknya makanlah sarapan yang kami siapkan untuk nona" Gadis berponi itu mendongak pada seorang maid berumur di sampingnya itu
"Maafkan saya karena tidak bisa menolong nona hari itu. Saya terlalu takut dan bodoh untuk—"
"Tidak masalah aku memahaminya" potong Lisa cepat dengan senyum tipis.
"Saya mengenal nona cukup lama. Karena minggu lalu nona pergi tanpa pamit setidaknya untuk hari ini nikmatilah makanan khas Yeosu buatan kami"
"Terimakasih banyak karena kau tidak memberitahukan beradaan ku pada siapa pun" Lisa bangkit, membungkuk sopan pada sosok yang jauh lebih tua darinya.
"Saya cukup prihatin tentang Jung ahjumma. Kami berteman cukup lama sebelum tuan dan nyonya memilih pindah ke Seoul. Saya juga sempat ikut mengurus nona beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit"
Lisa mengangguk, memang sudah sejak bayi para maid lah yang merawatnya "Terimakasih untuk semua yang kalian berikan pada ku. Kau sangat berjasa untuk masa kecil ku"
Bungsu Cheon itu mengingat satu hal.
Selain bibi Jung yang selalu merawatnya. Wanita paruh baya dihadapannya ini pun selalu membelanya saat semua orang terus menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Rosé kala itu.
"Nona percayalah bahwa suatu saat nanti. Akan ada satu waktu di saat mereka akan menggila karena kehilangan anda"
•
•
•
•
Lisa menelan salivanya susah payah saat mendapati Jungkook yang berdiri dengan tangan yang bersedekap di depan kamar hotelnya.
"Dari mana?"
Gadis Cheon itu memilih membuka pintu kamarnya dan masuk meninggalkan Jungkook "Kau tahu? Aku semalaman mencari mu bahkan aku tidur di mobil!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me ✔
FanfictionJalan takdir itu tidak pernah bisa di tebak. Ada kalanya dimana roda kehidupan berputar, membalik sesuatu yang semula hanya bayangan menjadi sebuah penyesalan.