3. Dia anak pintar

10.4K 1.4K 119
                                    

Pagi itu, adalah hari pengambilan rapor bagi Jeno dan Jaemin.

Jeno berdiri di depan pintu ruang kerja ayahnya. Dia menarik nafas sebelum akhirnya mengetuk pintu ruang kerja sang ayah.

Tok tok tok....

"Masuk....."

Jeno masuk ke dalam, tampak ayahnya yang sedang bercermin menilai penampilannya.

"Ohh, Jeno? Ada apa?" Tanya tuan Lee.

"Appa mau mengambil rapormu kan?"

"Tentu saja!"

"Boleh aku minta sesuatu?"

"Apa itu?"

"Bisakah appa mengambilkan rapor Jaemin juga?"

Tuan Lee mengerutkan keningnya.
"Untuk apa? Aku tak mau mengambil rapormu anak itu!"

"Memangnya kenapa?"

"Dia hanya akan mempermalukanku, nilainya pasti tidak ada yang bagus!"

"Appa belum tahu bagaimana Jaemin disekolah, ayolah... Dia anak pintar, sudah 7 tahun appa tak mengambil rapor nya, dia selalu dihukum karena tak ad orang tuanya yang mau datang... Jebal appa, sekali ini saja...."

"Jeno...."

"Jebal...."

Melihat permintaan sang anak yang begitu mendamba, tuan Lee yang luluh pun akhirnya mengiyakan permintaan Jeno.

Jeno bersorak gembira, dan berterima kasih pada sang ayah. Dia lalu berlari pergi ke kamar Jaemin, dan masuk tanpa mengetuk pintu.

Jaemin yang sedang memasang dasinya terlonjak kaget melihat Jeno.

"Jeno, ketuk pintunya dulu!"

"Hehehe, mian.... Aku punya kabar gembira!!!"

"Apa itu?"

"Appa setuju untuk mengambil rapormu juga!!!!"

Jaemin terdiam di tempatnya. Tak disangka, jika Jeno sungguh sungguh membujuk ayahnya.

"Kau yakin?" Tanya Jaemin ragu.

"Tentu saja!" Balas Jeno.

Jeno memahami raut wajah Jaemin.
"Jangan khawatir hyung, akan kupastikan semuanya berjalan lancar..."

Jaemin mengangguk.
"Ya sudah, ayo kita berangkat...."

Jeno dan Jaemin turun kebawah dan menghampiri ayah mereka yang sudah menunggu.

Tuan Lee sudah berada di kursi kemudi. Dengan Jeno di sampingnya, dan Jaemin dibelakang. Ketiganya lalu pergi meninggalkan rumah mewah itu.

Selama perjalanan, hanya ada keheningan yang menyelimuti ketiganya. Sampai akhirnya, ketika mereka telah tiba di sekolah Jeno dan Jaemin.

"Kami akan mengambil raporku dulu, kau tunggu disini..." Ucap Jeno yang dibalas anggukan oleh Jaemin.

Jeno dan ayahnya menghilang dibalik kerumunan siswa, Jaemin memilih duduk dan menunggu mereka.

"Jaemin...." Panggil seseorang yang ada di sampingnya.

Jaemin mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil, ketika mendapati Renjun yang berdiri di sebelahnya.

"Kau sendirian? Mana Jeno?"

"Sedang mengambil rapor dengan appa..."

"Apa ayahmu tak mengambil rapormu juga, seperti tahun tahun sebelumnya?"

Back to the time  || Jeno Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang