Hari itu, Jeno dan Jaemin sedang berada di rumah. Mereka hanya berbaring di sofa ruang tengah. Sepulang sekolah tadi, mereka sedang malas untuk kemana mana.
Astaga, hampir lupa! Ada Mark, Haechan, dan Renjun juga disana. Jadi mereka berlima hanya berbaring dan saling diam. Cuaca sangat panas di siang hari, dan itu semua menambah suasana bosan.
"Apa yang sebaiknya kita lakukan?" Tanya Haechan entah pada siapa.
"Di luar panas sekali!" Jeno mengipas tubuhnya dengan buku tipis yang dia pegang.
"This is so boring! Apa ada kegiatan yang bisa kita lakukan?" Tanya Mark.
"Bermain game?" Usul Jeno.
"Aku bosan bermain game...." Sambung Haechan.
"Jeno~ya, apa tak ada minuman dingin?" Tanya Renjun.
"Sudah habis, aku lupa berbelanja...." Jawab Jeno.
"Ahhhh eotteoke? Ini sangat panas!!"
Keluh Mark."Apa AC disini tak menyala?" Tanya Jaemin.
"Kau lupa? Appa bilang AC nya rusak. Dan baru akan diperbaiki besok...." Sambung Jeno malas.
"Astaga!!!! Apakah bumi ini sudah diambang bahaya? Kenapa dunia disini panas sekali??!!!" Entah kenapa, secara tiba tiba Haechan berteriak sangat keras. Membuat keempat pria lainnya terlonjak kaget.
Mereka memang sudah bermandika keringat. Renjun langsung melempar salah satu bantal sofa di dekatnya pada Haechan. Dan bantal sofa itu mendarat mulus di wajahnya.
"Diamlah! Kau membuat suasana semakin panas!" Kesal Renjun.
"Heyy, aku ada ide!" Ucap Jaemin sumringah.
Kelimanya memandang kulkas berisi banyak minum dingin yang berjejer rapi.
Mereka sedang berada di supermarket. Atas usul Jaemin.Ide apa ini? Semua orang melakukan ini ketika mereka kepanasan.
"Kau tahu Lee Jaemin? Ini bukan ide..." Ucap Haechan datar."Ketika aku kepanasan, aku menjadi malas bergerak. Namun demi idemu yang sepertinya bagus itu, aku terpaksa berjalan di tengah terik matahari. Lalu apakah ini idemu?" Ucap Mark lesu.
"Mau bagaimana lagi? Ya sudah, pilih saja...." Ucap Jaemin acuh, lalu mengambil sebotol teh kemasan yang ada di kulkas itu.
Dengan rasa malas luar biasa, keempatnta mengambil minuman juga dan membayarnya.
Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang, meskipun supermarket itu dengan dengan rumah Jeno dan Jaemin, namun disaat panas seperti ini tetap saja rasanya seperti berjalan sepanjang 5 kilometer.
Akhirnya mereka sampai di rumah.
"Astaga aku lelah sekali!!!" Pekik Haechan.
"Diamlah, kau berisik sekali!!" Kesal Renjun sambil menyentil mulut Haechan.Jaemin hanya tertawa saja, sebenarnya dia juga kepanasan sama seperti teman temannya. Tetapi, setidaknya dia bisa semakin dekat dengan teman, atau bisa dibilang sahabat barunya.
𝓑𝓪𝓬𝓴 𝓽𝓸 𝓽𝓱𝓮 𝓽𝓲𝓶𝓮
Tuan Lee sedang berada di ruangannya. Dia sedang mengurus beberapa berkas yang harus ditandatanganinya.
Sekretarisnya lalu masuk.
"Daepyeo~nim, ada kabar buruk....." Ucap sekretaris itu sambil menunduk.Alis tuan Lee terangkat.
"Apa maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the time || Jeno Jaemin [END]
Fiksi Penggemar[SEQUEL 1: DON'T HATE ME || JENO JAEMIN] Tidak ada seorangpun yang bisa mengubah jalannya takdir. Benar bukan? Takdir selalu mempermainkan kita, memberi harapan palsu yang tak akan pernah kita dapatkan. Ya, terkadang takdir memang selucu itu.. A...