5

30 8 7
                                    

Happy reading ♥️

"Ar," panggil Ryan.

"Ya," seru Ryan yang berusaha sabar. "ARYA." Jerit Ryan.

"Apa setan?" sahut Arya.

"Astagfirullah," lirih Ryan dan mengelus-ngelus dadanya seperti orang yang berusaha sabar.

"Btw,lo ngelamunin apaan?" tanya Ryan kepo.

"Kepo," ujar Arya.

"Sakit?" tanya Ryan memegang pelipis Arya, "tapi nggak panas."Lanjut Ryan saat sudah selesai mengecek pelipis Arya dengan cara membolak-balikkan tangannya.

"Lo apain sih?" gerutu Arya menepis tangan Ryan.

"Pin?" panggil Ryan

"Lo manggil gue?" tanya Kevin

"Iya lah!" balas Ryan.

Sedangkan Kevin yang mendapatkan jawaban bahwa ia yang dipanggil hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan kembali ke rutinitasnya yang sempat tertunda.

"Bangsat,Pin!" panggil Ryan yang berusaha sabar.

"Nama gue Kevin,bukan pin." Jelas Kevin yang tidak terima jika namanya diubah.Sudah capek ibu dan bapaknya memberikan nama yang bagus,dengan seenak jidatnya Ryan menggantinya.

"Bacod!" tukas Ryan

"BANGSAT," geram Kevin dan berdiri memukul meja yang menimbulkan suara yang cukup keras dan mampu membuat seisi kelas menatap ke arahnya.

"Bercanda Vin bercanda," lirih Ryan yang takut di tempatnya.

"Gimana?" tanya Kevin

"Gimana apanya?" tanya Ryan binggung.

"Ekting gue barusan gimana? "bagus kan?" kekeh Kevin

Bangsat

Monyet

Tai kodok

Tai kuda

Tai buaya.

Banyak di antara mereka yang mengumpat Kevin.Kevin yang melihat itu hanya bisa cengir,karna teman sekelasnya menganggap serius kemarahannya tadi.Sedangkan Arya dan Fairuz hanya bisa geleng-geleng kepala sembari tersenyum simpul.

"Ketawa aja harus ditahan,"sindir Ryan.

"Apa?" tanya Arya yang merasa bahwa yang disindir oleh Ryan barusan tak lain dan tak bukan adalah dirinya dan Fairuz.

"Nggak ada,"kekeh Ryan. "Vin, Vin."Panggil Ryan sambil menepuk pundak Kevin

"Apaan sih"tanya Kevin ketus.

"Ih sensiaan amat sih bang,"kata Ryan dengan nada yang dibuat-buat.Membuat sebagian siswa menatap ke arahnya dengan tatapan binggung sekalian jijik.
Binggung karna Ryan cowok,jadi mereka berpikir bahwa Ryan ini gay.
Jijik,sebab mendengar suara Ryan yang dibuat-buat itu membuat mereka merasa ilfil.

"Najis!" timpal Kevin.

"Hehehe," cengir Ryan. "Kevin,gangguin guru itu yuk," ajak Ryan menunjuk ke arah lapangan.

Sedangkan Kevin mengikuti arah tunjuk Ryan,betapa kagetnya Kevin saat melihat bahwa yang ingin dikerjakan oleh Ryan adalah "etdah buset!" kaget Kevin dan menatap Ryan. "serius mau gangguin guru yang itu?" tanya Kevin

"Iya gue serius," balas Ryan

"Serius?" tanya Kevin berusaha meyakinkan.

"Ho'oh," balas Ryan mengangguk-angukan kepalanya. "kenapa? Takut lo ya?" cecar Ryan.

SalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang