8

33 6 3
                                    

♡♡♡♡

Viona dan Wenda lah yang ketawanya paling keras. Sedangkan Salsa, ia hanya tertawa kecil dan sesekali memperhatikan Arya.

"Kok bisa kalian di toilet wanita?" tanya Wenda disela tawanya.

"Jangan ditanya, pasti mereka dihukum!" jawab Viona.

"Kalian ngapain disini?" tanya Ryan.

"Lah inikan toilet wanita, ya jelas lah kita mau ke toilet." Tutur Wenda.

"Ya udah sana!" suruh Ryan.

"Ngegas mulu Lo," ucap Wenda.

Sedangkan Ryan menarik nafasnya dan berucap, "silahkan masuk ke toiletnya tuan putri." Sembari memberi jalan dan mempersilahkan  mereka untuk masuk layaknya seorang pengawal.

Wenda yang melihat perlakuan Ryan itu pun mengabaikannya. Ia berjalan sembari  menghentakkan kakinya dan berjalan masuk ke dalam toilet.

Saat melewati Arya, Salsa merasakan aura yang berbeda. Ia masuk ke dalam dan sesekali menatap ke arah Arya.

Padahal Arya sudah menatapnya jauh sebelum Salsa menatap dirinya.

Ketika berada di dalam toilet, tiba-tiba tubuh Salsa gemetar. Ia menatap dirinya dicermin, melihat pantulan wajahnya yang kelihatan pucat. Ia mencari benda yang bisa ia jadikan pegangan.

Sekejap kemudian, Salsa tiba-tiba terjatuh lemas. Rasanya ia tidak mampu menahan berat badannya sendiri,pandangannya pudar, kepalanya sakit, perutnya sakit seperti dililit.

"Sal, lo kenapa?" tanya Viona histeris.

"Sal?" panggil Wenda dan memukul kecil pipi Salsa.

"Mm." Hanya itu yang bisa Salsa jawab. Ia merasa malas untuk membuka suara.

"Kita ke UKS ya!" ajak Wenda.

Tidak ada jawaban. Tetapi Wenda dan Viona mengabaikan pertanyaan yang dilontarkannya tadi. Mereka lebih baik membawa Salsa ke UKS secepatnya. Mereka berusaha berdiri dan merangkul Salsa, berharap bisa membawanya ke UKS. Tapi nihil, mereka terjatuh, terjatuh dan terjatuh.

"Tolong!" teriak Wenda, berharap ada yang membantunya.

"Men! Ada yang minta tolong?" tanya Ryan memastikan.

"Gue juga dengar," ujar Kevin.

"Suaranya dari dalam sana," ujar Kevin menunjuk ke arah toilet perempuan.

"Apa jangan-jan– "

Menyadari suara itu berasal dari arah toilet, ARKA langsung bergegas ke arah toilet.

Masa bodo yang mereka masuki adalah toilet perempuan, yang penting saat ini adalah mencari dan menolong orang yang meminta bantuan tersebut.

"Salsa?" panggil Arya langsung mengambil alih tubuh Salsa yang lemas dari pangkuan Wenda.

"Dia kenapa?" tanya Arya panik.

"G--gue nggak tau!" ujar Viona terputus-putus.

"Ya udah, ayo! kita bawa Salsa ke UKS." Kata Kevin yang langsung diangguki oleh yang lain.

Arya langsung mengangkat tubuh Salsa yang menurutnya sangat imut dan kecil itu. Padahal saat Wenda dan Viona yang mengangkat tubuh Salsa terasa sangat berat. Bahkan sampai jatuh berkali kali.

"Mereka cocok ya!" bisik Ryan kepada Kevin.

"Iya, saat kita lihat dari belakang kayak gini mereka cocok banget." Balas Kevin.

Viona, Wenda, Fairuz, Ryan dan Kevin, hanya bisa melihat perlakuan Arya terhadap Salsa melalui punggungnya saja. Mereka bahkan memikirkan andai saja Arya dan Salsa berpacaran pasti mereka akan sangat cocok. Apalagi kalau nikah.

Saat sampai di UKS, Arya membanringkan tubuh Salsa di atas ranjang. Ia mengecek suhu badan Salsa yang sedikit panas.

"Gue sama Wenda balik duluan ya! Takut dicari sama Pak Wawan." Pamit Viona yang diangguki oleh yang lain.

"Kita juga duluan ya Ar, ntar kita dimarah lagi sama Bu Indah nggak selesain hukumannya." Ujar Ryan.

"Terus gue?" tanya Arya kepada teman-temannya.

"Lo disini aja! Kasihan Salsa kalau sendirian disini." Kata Ryan.

"Ya udah deh!" balas Arya.

Hanya tersisa dirinya dan Salsa yang berada dalam ruangan tersebut, Arya mulai mengompres kening Salsa yang panas dan memberikan minyak kayu putih di bagian tangan dan kakinya.

"Kenapa? Kenapa kamu selalu kayak gini? Entah kenapa hatiku merasakan aura berbeda saat berada di sampingmu. Apa ini yang dinamakan cinta? Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan diriku?" gumam Arya sembari menatap Salsa yang masih memejamkan matanya.

♡♡♡♡

Hello gaes❤ gimana nih? Sama part yang ini?

Selalu dukung aku ya:)
Jangan pernah bosan sama cerita ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di part yang ini. Dukungan kalian akan membuat aku lebih semangat lagi.

Salam Author
Nbla

SalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang