20

25 5 0
                                    

Paginya Salsa langsung berangkat ke sekolah. Tapi saat sampai di sekolah, Salsa sudah mendapatkan tatapan aneh dari para murid yang melewatinya. Sampai, ada salah satu murid laki-laki yang berani menanyakannya langsung pada Salsa.

"Sal, muka lo kenapa?" tanya murid laki-laki itu.

"Hah?" Salsa lantas memegang kedua pipinya. Apa yang salah dengan mukanya?

"Bawa kaca nggak?" tanya Salsa pada lelaki yang bernama Alwi.

"Lo kira gue cewek apa! Bawa kaca kemana-mana!" katanya tidak terima.

Tapi perkataannya barusan membuat kaum ciwi-ciwi yang lewat menatap tajam dirinya.

"Ngatain gue lo?" tanya Salsa tajam.

"Hehehe, nggak lah!" katanya cengengesan.

Salsa menatapnya dengan tajam, lalu Salsa pergi menuju jendela kaca di kelas XII Bahasa.

Saat Alwi ingin pergi meninggalkan Salsa, tiba-tiba ia dipanggil lagi.

"Eh, mau ke mana lo?" tanya Salsa.

"Hehehe, emang lo butuh gue ya?" tanyanya.

"Ya iya lah, sini!" ajak Salsa.

Alwi berjalan mendekat ke arah Salsa dengan rasa takut.

"Ambil buku salah satu murid di kelas itu, dan tempelin di jendelan ini." Jelas Salsa menunjuk jendela yang bakal ia gunakan untuk mengaca.

"Oke," balas Alwi lesu.

Awli masuk ke dalam kelas XII Bahasa tanpa salam, dan membuat para murid menatapnya dengan aneh.

Pindah kelas lo?

Waww anak IPS ke sini dong!

Mau apa lo?

Salsa yang mendengar itu lantas ikut masuk juga. Saat Salsa masuk, tidak ada yang berani berbicara, mereka diam seribu bahasa.

Salsa langsung mengambil salah satu buku yang berada di meja paling depan.

"Pinjam!" izinnya.

"Ayo!" ajak Salsa kepada Alwi.

Alwi berjalan di belakang Salsa. Syukurlah selamat ia dari para anak Bahasa. Walaupun anak IPS terkenal nakal, bukan berarti ia tidak memiliki rasa takut.

"Nih, pegang!" suruh Salsa menyodorkan sebuah buku.

Alwi langsung mengambilnya dan menempelkan buku tersebut ke jendela kaca sesuai permintaan Salsa. Sedangkan, murid yang berada di dalam kelas tersebut merasa binggung apa yang sedang dilakukan oleh kedua murid tersebut.

Salsa ternganga melihat mukanya lewat pantulan kaca.

Sial! Kenapa gue nggak dandan dulu tadi!

"Sudah!" ujar Salsa, agar Alwi berhenti menempelkan buku tersebut ke jendela kaca.

Alwi langsung mengembalikan buku tersebut kepada sang pemilik. Dan tidak lupa ia berucap terima kasih walaupun Alwi tidak mendapatkan jawaban dari sang pemilik buku, karna ia masih merasa binggung.

Alwi berjalan keluar kelas dengan muka menantang. "Gue tunggu lo pada lewat kelas gue!" katanya sombong.

Murid Kelas Bahasa hanya terdiam mendengarnya, mereka tidak berani menyahuti karna ada Salsa.

Tapi, saat Alwi berada di ambang pintu, tiba-tiba ia dihalang oleh Salsa lagi.

Gue pikir gue udah di lepas!

SalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang