6

33 8 12
                                    

Hallo gaes♥️
Gimana sama ceritanya??

Kalau ada kesalahannya langsung comen aja ya,biar bisa aku perbaiki.

♡♡♡♡

"Astagfirullah," ucap Kevin dan Ryan bersamaan. 

"Ibu ngangetin aja!" ujar Ryan yang berusaha menetralkan detak jantungnya karna kaget.

"Kalian habis ngapain?" tanya Bu Jesica curiga.

"Bu ... Bu tanggap mereka Bu." Perintah Bu Indah di belakang sana sambil berusaha untuk berdiri yang dibantu oleh beberapa siswi.

Sedangkan Bu Jesica yang kelihatan binggung itu tidak sempat menangkap Kevin dan juga Ryan.

"Babay Bu," ujar Kevin melambaikan tangannya dan berlari meninggalkan lapangan dengan senyum kemenangan.

"Ibu ngapain dilepas?" tanya Bu Indah kecewa.

"Ya,mana saya tau Bu." Kata Bu Jesica acuh. "Lebih baik Ibu bersihin diri dulu,muka sudah penuh lumpur Bu!" lanjut Bu Jesica yang terlihat menahan tawa.

Sedangkan, Bu Indah yang sudah berdiri sepenuhnya itu pun memperhatikan satu-satu muridnya yang telat dan berakhir menatap Bu Jesica.

"Hari ini Ibu kalian lepas! tapi jika lain kali kalian telat lagi, kalian bakal saya hukum berat." ucap Bu Indah tegas.

Bukannya takut,mereka malah tersenyum bahagia. Tidak jadi dihukum adalah kebahagiaan tersendiri bagi para murid-murid yang melanggar peraturan. Tetapi mereka menyembunyikan muka bahagia mereka digantikan dengan muka yang terlihat seperti merasa bersalah.

Pandai ya aktingnya. Coba daftar ikut sinetron, bakal lulus deh.Tapi nggak menjamin.

♡♡♡♡

Setelah kejadian tadi pagi,Bu Indah masih tampak kesal. Dia sampai tidak masuk di jam pelajaran pertama sampa bel istirahat. Waktunya terbuang cukup lama hanya untuk membersihkan diri di toilet.
Ngapain aja Bu selama itu di toilet?

Bu Indah keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang tidak seburuk tadi pagi saat terjatuh. Sekarang adalah niatnya untuk menghukum murid yang telah membuat onar.

Saat melewati koridor, banyak pasang mata yang menatap kearahnya. Tetapi, Bu Indah tampak cuek dan tidak peduli, bahkan saat ada yang menyapanya dia hanya menatapnya sekilas lalu lanjut menatap ke depan.

Nggak lihat apa muka udah serem kayak gini, nggak ada yang takut?

Tepat waktu! Saat berada di persimpangan antara kelas XII IPA 1, Bu Indah dapat melihat 4 murid dengan pakaian yang dikeluarkan layaknya anak brandal yang tengah duduk-duduk santai di depan kelas mereka.

Ryan dan Kevin tidak menyadari bahwa Bu Indah sudah jalan mendekat ke arah mereka. Bahkan dengan santainya, Ryan bernyanyi dengan suara nyaring menjadikan sapu sebagai mic nya,menaiki meja yang sengaja ia keluarkan dari dalam kelas hanya untuk bernyanyi layaknya berada di panggung.

Sedangkan Kevin, dia lebih asik menggoda perempuan yang akan melewati tempat mereka berada.

Arya dan Fairuz yang lebih dulu menyadari kehadiran Bu Indah, lebih baik diam dari pada mereka kena omel sang guru galak.

Bu Indah langsung menghampiri Ryan dan Kevin berada. "Hay kalian," sapa Bu Indah.

"Hay Bu," balas Ryan tanpa sadar bahwa yang menyapanya adalah guru yang tadi pagi ia kerjain. "Eh Ibu!" lanjutnya saat menoleh ulang ke arah guru tersebut.

"Kenapa?" tanya Bu Indah.

"Kenapa apa Bu?" Tanya Ryan balik.

"Kenapa mukanya kaget gitu Ryan?kayak lihat setan aja." Lontar Bu Indah.

"E--Enggak kok Bu." Kata Ryan terbata. Kevin yang masih asik menggoda perempuan yang lewat itu enggan menoleh apa yang terjadi di belakangnya.

"Vin, di belakang ada cewek cantik nih." Kata Arya iseng. Tanpa ba-bi-bu, Kevin langsung menoleh ke belakang dan terkejut melihat cewek cantik yang dimaksud oleh Arya adalah guru galak yang ia jahili tadi pagi.

"Ibu? Ngapain ke sini Bu? Kangen?"  tanya Kevin.

"Dih, nggak ada kerjaan amat saya nyari kalian." Lontar Bu Indah.

"Terus Ibu ngapain ke sini?" tanya Ryan pura-pura tidak tahu. Padadalh dia tahu bahwa kedatangan gurunya ini pasti untuk menghukumnya.

Ibu Indah hanya menatap Kevin dan Ryan secara bergantian. Dan terbitlah senyum licik di bibir yang merah merona tersebut. "Ibu mau jemput murid Ibu yang bijaksana dan pintar ini," ujarnya.

"Oooo, ibu mau jemput Arya sama Fairuz kan?" tanya Ryan. "Ambil aja Bu ambil, nggak papa." Lanjutnya.

Arya dan Fairuz yang binggung pun saling tatap. Kenapa mereka yang dibawa-bawa?

"Eh ... Bukan, ibu mau jemput kamu sama Kevin." Ujar Bu Indah manis.

"Tapi saya nggk sebijak dan sepintar mereka berdua Bu!" ujar Ryan jujur dan menunjuk Arya dan Fairuz.

"Kalian emang nggak pintar di akademik, tapi kalian sangat pintar menjahili orang." Kata Bu Indah terpancing emosi.

"Cepat kalian ikut saya ke ruang kepala sekolah!" ujar Bu Indah marah.

"Lah Bu ken–"

"Nggak usah protes!" potong Bu indah.

Salsa, Viona dan Wenda tak sengaja melihat percecokan antara guru dan murid tersebut berusaha menahan tawa saat Ryan ingin memprotes dan langsung disela oleh Bu Indah.

Arya memperhatikan Salsa yang ada tidak jauh dari dirinya. Dia berusaha mencuri pandang dengan Salsa. Namun, Salsa tampak cuek dan tidak peduli.

"Kenapa harus begini?" gumam Salsa.

Hay gaes♥️

Selamat membaca. Jangan pernah bosan dengan cerita Salsa ini.

Semoga kalian selalu suka dengan ini.

Cerita ini adalah cerita hasil imajinasi ku sendiri.

Nbla

SalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang