19

21 6 0
                                    

Jalan bareng?______Salsa Aurora.

"Nggak mau pulang?" tanya Arya.

"Hah?" tanya Salsa terkejut, karna ia melamun sejak tadi.

"Ayo pulang!" ajak Arya.

"Tapi...." potong Salsa.

Arya hanya menaikkan kedua alisnya sebagai jawaban.

"Penampilan gue!" lanjut Salsa menunduk.

Arya sadar, bahwa keadaan Salsa tidak baik-baik saja. Muka yang lebam rambut yang berantakan dam ada noda merah di sudut bibirnya.

Arya melepas jaket yang melekat ditubuhnya.

"Pakai ini!" suruh Arya dan memakaikan jaket miliknya ke tubuh mungil Salsa.

Salsa lantas terkejut melihat perlakuan Arya.

Kenapa akhir-akhir ini Arya memperlakukannya dengan baik dan... sosweat. Ualahh Salsa nggak mau baperan!

"Ayo naik!" ajak Arya setelah memakaikan jaket miliknya ke tubuh Salsa.

Salsa langsung naik ke atas motor KLX milik Arya.

"Pegangan," suruh Arya ketus.

Salsa tidak berani memegang Arya, ia milih terdiam dan berharap semoga ia selamat sampai rumah.

Tapi, saat motor Arya laju menelusuri jalanan yang terlihat sepi, membuat Salsa merasa takut. Takut jatuh:(.

"Pelan-pelan Ar!" suruh Salsa lumayan kencang agar Arya bisa mendengar suaranya.

"Makaknya pegangan Sal!" ujar Arya dibalik helmnya.

Perlahan tapi pasti, Salsa akhirnya memegang pinggang Arya dengan gugup.

Sedangkan Arya, ia merasa bahagia saat Salsa menjadikan dirinya sebagai pegangan.

Arya tau bahwa Salsa pasti merasa gugup.

"Nggak usah gugup juga Sal!" goda Arya.

"Apaan sih," ujar Salsa menutupi mukanya dibelakang bahu Arya.

Tolong gue! Jangan buat gue luluh!.

"Udah makan?" tanya Arya.

"Lo nanya gue?!" tanya Salsa binggung.

"Iya kali gue ngomong sama angin!" sindir Arya.

Salsa hanya cengengesan.

"Sejak kapan lo pintar ngelawak?" tanya Salsa. Kan biasanya Arya  cool gitu kalau di sekolah.

"Sejak gue ketemu sama lo," ujar Arya.

Salsa terdiam mendengarnya.

"Kok gue?" tanya Salsa binggung.

"Nggak ada, lupakan!" ujar Arya.

SalsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang