Terereng... Saatnya istirahat jam pertama... Teng... Teng... Teng...
Bel istirahat sudah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas, berisitirahat sejenak untuk mendinginkan otak mereka.
Begitu juga dengan Arshel, Zenith, Viora dan Adena yang bersatu menjadi Dazzling Girls itu.
"Lo beneran mau ke kantin Shel? Kaki lo masih sakit kan?" tanya Zenith sambil membantu Arshel berdiri dari duduknya.
"Udah ke kantin aja. Bosen gue dikelas."
Mereka pun berjalan menuju kantin dengan Arshel yang dibantu berjalan oleh Zenith.
"Eh, hai Kak Jordan," sapa Adena sambil mengedipkan sebelah matanya kepada seorang laki-laki bertubuh tinggi yang berpapasan dengan mereka.
Laki-laki tinggi yang bernama Jordan itu tersenyum kikuk kearah Adena. "Hai juga."
Mereka pun hanya berpapasan sebentar, namun bapernya Adena tak berujung.
"Duh, tu cowok cocok buat jadi pacar gue ya guys?" tanya Adena sambil senyum-senyum sendiri.
"Si Jordan jadi pacar lo? Auto jadi musuh semua cewek Smaflam lo," ketus Viora yang sedari tadi berjalan sambil memainkan ponselnya.
Jordan begitu populer di Smaflam. Bagaimana tidak? Ia adalah mantan kapten basket.
Selain Shelan, Jordan juga sangat diidam-idamkan siswi-siswi Smaflam. Selain itu, Jordan juga selebgram yang mempunyai lebih dari satu juta followers.
Dan tibalah mereka dikantin. Mereka pun berjalan menuju bangku pribadi mereka yang berada disudut kantin. Sama seperti sebelumnya, tak ada yang berani duduk dibangku itu. Mereka tak ingin bernasib sama seperti Meldi.
"Na, lo pesen gih sana," ucap Zenith kepada Adena setelah mereka duduk dibangkunya.
Adena yang sibuk memoles kukunya dengan cat gliter berwarna biru hanya mendengus kesal. "Gue lagi sibuk. Viora aja noh, dari tadi main hp mulu."
"Apaan sih lo. Dari tadi gue ngecek gosip-gosip terbaru. Oh iya Shel, gosip lo udah kesebar dimana-mana nih. Smansa sama SMA Karina juga ikutan posting," ucap Viora.
Arshel hanya mengendikkan bahunya acuh. Biarkan saja gosip itu menyebar, Arshel sudah tak mempedulikannya.
"K-kak Arshel, selamat ya. Semoga langgeng sama Kak Shelan." Tiba-tiba seorang gadis dan temannya menghampiri meja Arshel sambil tersenyum dengan sedikit takut. Pasalnya mereka tau siapa yang mereka ajak bicara.
"Iya Kak, selamat ya," ucap temannya yang lain.
Hal itu jelas membuat Arshel kesal. "Apaan sih, sana pergi!" teriak Arshel kepada sekumpulan adik kelasnya itu.
Setelah mendengar bentakan Arshel, gadis-gadis itu pun berjalan menjauh menuju bangku nya sendiri.
"Kok orang-orang nganggep serius sih ke gosip itu," geram Arshel.
"Ye namanya juga gosip. Gue aja awalnya percaya kalo lo pacaran sama Shelan," ucap Viora dengan santainya.
"Guys udah lah. Ini gak ada yang mesen makan gitu? Gue laper anjir!" teriak Zenith lalu meletakkan kepalanya diatas meja.
Arshel mengedarkan pandangannya, dan tatapannya berhenti diseorang gadis yang tengah menyantap makanannya dimeja yang tak jauh dari mereka.
"MELDI!" panggil Arshel sambil berteriak, membuat beberapa orang terlonjak kaget.
Gadis yang disebut namanya itu pun menoleh kearah Arshel yang berada disudut kantin. Tanpa menghabiskan makanannya gadis bernama Meldi itu berjalan kearah Arshel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshelan
Teen FictionNasib seringkali dikonotasikan dengan hal-hal buruk, negatif, dan kesialan. Sementara takdir adalah sesuatu atau peristiwa yang tidak bisa diterka sama sekali karena itu rencana tuhan. Lantas, bertemu dengan Shelan apakah sebuah nasib atau takdir? S...