Temu kangen.

1K 130 52
                                    

"Ikut ya sayang~"

Setengah jam berlalu, tapi Chaewon masih saja membujuk sang suami untuk ikut pergi berkunjung kerumah sahabatnya yang tak lain Seo Changbin, tapi pria tampan Lee itu sama sekali tidak memperdulikan dan seakan tidak mendengar rengekan khas anak balitanya, padahal Chaewon sudah dengan berat hati menurunkan harga dirinya yang sangat mahal itu.

"Sudahlah brother Lee, follow saja istrimu, memangnya kau mau dia berduaan dengan your rival!" Ucap Jisung yang sudah jengah dengan kedua pasutri tak tahu tempat dan umur itu, Jisung bahkan tidak bisa makan mie instan kesukaannya dengan tenang, sedangkan baby Jae tidak terlalu terganggu dengan keributan mereka, mata bulat kecil nan jernihnya masih fokus pada layar persegi di depan yang menampilkan kartun lucu sambil memakan kue pie rasa susu pisang dengan serius.

Ngomong - ngomong dengan musuh, Jisung sudah tahu masalah Chaewon dan Felix kemarin malam, karena setibanya di hotel, ketika Chaewon sedang di kamar mandi, tanpa sadar Felix menceritakan kecemburuannya pada Jisung dengan nada emosi.

Mendengar pernyataan bocah milenial itu, Chaewon menautkan alisnya heran.

"Rival? Maksudmu?" Bukan Chaewon tak mengerti artinya, tapi ia bingung dengan ucapan Jisung yang tak dapat dipahami, siapa musuh Felix?

Jisung jadi gelagapan sendiri, ia melirik Felix yang melotot kearahnya, demi apapun ia takut dengan pria blasteran itu, bisa - bisa ia diusir dari hotel ini dan berakhir menjadi gelandangan karena tidak punya uang untuk pulang.

"M-maksudku, rivalnya itu aku hehehe, we kan akan pergi together dan lagi me itu handsome jadi brother Lee takut kalau kau berduaan denganku berakhir fall in love deh,"

Setelah berkata seperti itu, Jisung langsung berpose tampan dan angkuh, membuat Felix ingin melemparnya keluar dari kaca hotel yang kebetulan kamar mereka dilantai tiga belas, tapi ia juga lega karena bocah itu bisa mencari alasan yang membuatnya aman.

Chaewon terkekeh gemas melihat tingkah lucu dan konyol tetangganya, ia mengusak rambut Jisung lembut.

"Bisa saja kau, jadi bagaimana tuan Lee? Kau memang mau aku berpaling pada Jisung huh?" Tanya Chaewon dengan tatapan putus asa, jangan lupa bibir dimajukan beberapa centi, membuat Felix mau tidak mau luluh karenanya.

"Arraseo, tapi jangan lama - lama disana!" Pungkas Felix dan kemudian menyambar jaket denim dan kunci mobil.

Chaewon tersenyum lebar, ia lalu menggendong baby Jae dengan semangat sampai - sampai pienya jatuh kelantai.

"Huwa eomma!!!" Anak berumur lima tahun itu menangis dengan keras karena acara santainya terganggu oleh sang eomma.

"Huwa eomma!!!" Anak berumur lima tahun itu menangis dengan keras karena acara santainya terganggu oleh sang eomma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cup.. cup.. mianhae sayang, eomma tadi terlalu bersemangat!" Chaewon mengusap air mata baby Jae yang jatuh, ia jadi merasa bersalah pada putranya.

Lee Family {Chaewon - Felix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang