Bab 3 [Gangguan]

952 121 15
                                    


Beberapa hari kemudian...

  Siang ini Skyla duduk di sebuah bangku yang sepi dekat parkiran kampus Palma Jaya, menunggu Krisna dan Ajeng yang sedang tak ada kelas dan mereka berencana menyicil foto produk endorsan. Tujuan mereka adalah ke sebuah hotel di kawasan Merdeka Barat, tempat yang kata Krisna sangat mantul untuk melakukan photoshoot.

  Menjalani pernikahan yang sudah berjalan beberapa hari, kini Skyla dan Frans sudah kembali ke kesibukan masing-masing, Skyla kuliah lagi, sementara Frans kini sedang ada job di sebuah kantor pengadilan Jakarta, menjadi kuasa hukum seorang politikus yang terjebak fitnah pencemaran nama baik. Dari job tersebut, jika berhasil, Frans akan mendapatkan gaji 1M dan menggunakan gajinya tersebut untuk bulan madu dengan Skyla.

  "Waw! Ya sudah kita kumpulin saja dulu uangnya, Mas, biar kita bisa bulan madu ke negara impian kita, London. Lagipula jobku juga sedang membanjir nih, sambil nunggu waktu yang pas, nanti kita gabungin uang kita," ucap Skyla pagi tadi saat sarapan bareng suaminya.

  Frans yang selesai melahap anggur hijau lantas mengecup pipi istrinya. "Shhh, gaji kamu ya untuk kamu saja, Sayang. Saya nggak akan mencampuri gaji kamu, bulan madu kita nanti pakai uang saya saja."

  Skyla tersenyum dan membelai pipi suaminya. "Kita ini sudah menjadi satu kesatuan sekarang loh, Mas, masak apa-apa pakai uang Mas terus, kan aku nggak enak."

  "Uang kamu ditabung saja, Sayang." Frans mengelapkan bibir Skyla yang habis melahap buah. "Nanti digunakan untuk persiapan anak pertama kita."

  "Ah, makasih banyak, Mas, aku selalu kagum sama keputusan dan kebijakan kamu," ucap Skyla yang lalu mengecup bibir suaminya, mereka berdua pun lantas bersiap berangkat, menjalankan rutinitas masing-masing di luar rumah.

  Mengingat obrolannya pagi tadi, Skyla jadi tersenyum, apalagi soal ia dan Frans yang sepakat mempunyai anak setelah Skyla selesai kuliah.

  Tuhan, eratkan terus hubungan kami, doa Skyla yang pagi tadi baru sempat membuang alat pencipta selaput dara dari Angela Vattari, alat yang ia gunakan di malam pertamanya dengan Frans beberapa hari lalu.

  Yakin saja, Skie, hubungan kamu sama Mas Frans akan selalu baik-baik saja karena sekarang sudah tidak ada penganggu, batin Skyla mantap seraya mengingat kejadian pagi tadi di aula Palma Jaya, dilihatnya para mahasiswa sedang berduyun-duyun menandatangani petisi yang mengecam tindakan jahat Revalina, mereka semua sepakat Revalina didakwa hukuman mati karena semakin hari korbannya kian bermunculan. Sampai hari ini saja sudah ada total 11 mahasiswi yang kehilangan keperawanan mereka karena kebejatan Revalina.

  Namun, walaupun Revalina sendiri kini masih berada di Rumah Sakit Jiwa, para mahasiswa masih tak mempercayai gangguan psikologis wanita jahat tersebut.

  "Sukurin tuh, Mak Lampir," komentar Ajeng sehabis menemani Skyla ikut menandatangani petisi tersebut pagi tadi.

  Lega-lah perasaan Skyla saat ini, tidak ada yang perlu ia khawatirkan dari hubungan pernikahannya dengan Frans Hendrawan.

  Masih menunggu Krisna sambil memainkan ponsel, tiba-tiba Skyla dibuat kaget, seseorang memegang pundaknya dari samping, membuat Skyla membelalakkan mata sambil mendongakkan wajah.

  Astaga! Renderon?! batin Skyla kaget. Sangat kaget. Sontak, jantungnya terasa berhenti berdetak. Lho, lho, lho, kok dia bisa ada di sini? Tuhan, saya nggak lagi bermimpi kan ini?

  "Hey, Skie!" sapa pria berwajah sangar itu dengan antusias, membuat Skyla meringis.

  "Ha-hai!" Skyla yang gugup lantas berusaha mengatur napas, mukanya merah padam karena ingat pesan email dari pria itu saat ia sedang ke Dubai beberapa minggu yang lalu. Gue harus ngehindari dia, titik, batin Skyla mantap, sebab ia ingat betul dulu sekali mereka pernah dekat dan Renderon adalah pria yang mencintainya mati-matian namun akhirnya ditolak oleh Skyla karena pria itu begitu posesif. Masih jadi gebetan saja sudah posesif, gimana kalau udah taken? batin Skyla pada saat itu.

  Jantung Skyla deg-degan ketika tiba-tiba Renderon melangkah melewatinya dan duduk tepat di sisinya. "Nggak ada kelas, Skie? Hey, kamu apa kabar? Kok kuemail nggak dibales, di DM apalagi."

  Skyla mengatur napas. "Maaf, Der," ucap Skyla. "Aku selalu sibuk saat ini, terlebih saat ini aku sudah punya kekasih," lanjutnya tegas.

  Renderon diam. "Oh, waw, it's okay, ini loh aku tuh menemui kamu karena aku ada libur panjang di Indonesia sampai satu setengah bulan ke depan."

  Perasaan nggak ada yang nanya deh, batin Skyla sambil membuang wajah. Duh, Krisna sama Ajeng mana sih kok nggak dateng-dateng. "Oh," jawab Skyla sekenannya. "Maaf ya Der, aku harus pulang," ucap Skyla seraya menyambar tasnya dan bangkit berdiri, ia siap pergi, meninggalkan pria itu karena Skyla tak mau ada urusan lagi dengannya.

  Greppp!

  Ketika siap melangkah, tiba-tiba Skyla dibuat kaget, Renderon menangkap pergelangan tangannya. "Tunggu, Skie," ucap pria itu santai, membuat Skyla langsung membelalakkan mata dan menepisnya.

  "Apa-apan sih kamu, Der!"

  Genggaman tangan Renderon kian menguat. "Aku anter pulang ya, Skie."

  "Maaf, nggak usah, aku ditunggu ortuku soalnya," dusta Skyla, ia kembali berusaha melepaskan tangannya, tapi susah.

  Kali ini Renderon bangkit. "Gimana kabar ortu kamu, Skie?"

  Duh, dia kok makin geje sih.

  "Skie!" Tiba-tiba panggilan Krisna terlantun, sontak Skyla jadi gelagapan. Dengan cepat ia pun menepis genggaman tangan Renderon, dan berhasil!

  Selanjutnya, Skyla lari, meninggalkan Renderon, ekspresi kecewa yang terukir jelas di wajah pria itu.

  Hosh hosh! Napas Skyla tak beraturan begitu masuk ke mobil yang sudah distarter oleh Krisna. Ajeng yang duduk di belakangnya lantas tampak heran melihat kegugupan Skyla.

  "Skie, are you okay?" tanya Ajeng penasaran.

  "Iya, lo kenapa sih, Skie, kok ngos-ngosan? Cemberut lagi." Kali ini Krisna yang bertanya.

  "Nggak pa-pa, nggak pa-pa, udah, jalan aja, Kris," jawab Skyla sambil mengusap dada, mengatur napasnya yang memburu.

  Dari tempatnya berdiri, Renderon terus mengamati keberlaluan mobil Skyla. Tangan kekar pria itu mengepal.

  BERSAMBUNG….

Ini maaf ya updatenya dikit bgt, mataku tuh lagi sakit, kena banyak polusi kayaknya, tadi tuh kondangan ke daerah Magelang puncak dan nggak pake kacamata, rasanya pegel-pegel aneh, selain itu karena memang ngantuk, huahaha!

See you!

OH MY FRANS ✓ (selesai - lengkap - terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang