Seminggu kemudian...
Usai mengetahui berita kaburnya Revalina dari RSJ sampai seminggu ini dan Angela Vattari belum bisa melacaknya, Skyla mau tak mau jadi ikut mikir, terlebih ada kejadian lagi, sebuah teror via telepon menghubungi nomor Whatsapp bisnisnya -yang saat ini nomor tersebut dipegang Krisna. Teror atas nama Revalina itu segera Skyla serahkan semuanya ke Angela untuk pelacakan, namun belum juga ada kabar pelacakan nomor tersebut. Malahan, pagi tadi teror tersebut muncul di nomor pribadi Skyla, dan nomor penerornya sudah ganti baru lagi.
Sementara itu, khayalak yang mengikuti soal kasus Revalina ini semakin ramai, penuh kecaman. Bahkan mahasiswa/mahasiswi ada yang sampai demo di depan kantor kepolisian, mendesak pihak berwenang untuk segera menangkap kembali Revalina dan memenjarakannya.
Frans sendiri juga mengikuti setiap update berita tersebut, menyerahkan penanganan kepada pihak berwenang karena kaburnya Revalina ini termasuk berita meresahkan diantara pengakuan mahasiswi yang kian banyak bermunculan sebagai korban pelecehan sexual wanita edan tersebut.
Sore ini sepulang kuliah, Skyla pergi ke Johnson Coffee untuk menemui Krisna, ada semacam unek-unek di hati yang ingin ia sampaikan ke sahabatnya itu.
Sekira pukul 14:00 ia sampai di Johnson Coffee dan menemukan sahabatnya itu menunggunya di lantai dua pada sebuah ruangan privat.
"Hi, Kris, sorry ya nunggu lama," ucap Skyla begitu duduk dan meletakkan goodie kesayangannya di sofa.
"Santai aja, Skie," balas Krisna yang sedang memainkan laptop karena tengah mengerjakan tugas kuliah.
"Eh, menu pilihan gue udah dipesankan semua, kan, Kris?"
Krisna menutup laptopnya dan tersenyum. "Sudah, Skie, nih." Ia menunjuk beberapa makanan yang terhidang di meja. "Bola-bola ayam, es matcha tanpa gula, sama kentang goreng."
Skyla pun tersenyum semringah. "Uwuuu, thanks Kris," balasnya seraya menyesap aroma sedap makanan di hadapannya, dilihatnya di meja juga ada roti bakar keju pesanannya Krisna yang baru dimakan separuh. "Ngobrolnya sambil nyemil-nyemil nggak papa ya Kris."
"Iya, santuy saja, Skie. Eh, mau ngobrolin apa memang? Rona-ronanya penting banget, soal si Reva ya, Skie?"
Skyla mengangguk-angguk sehabis menggunakan hand sanitizer dan melahap kentang goreng di hadapannya. "Kris, gue pengen minta bantuan lo."
"Boleh, selama gue mampu akan gue bantu. Soal apa?"
"Gue pengen menyelidiki diam-diam kemana perginya Revalina," tutur Skyla.
"Diam-diam? It's mean, tanpa melibatkan orang lain?"
"Yeah, bener."
"Tanpa campur tangan Angela Vattari?"
Skyla mengangguk. "Gue pengen menyelidiki sama lo doang, Kris."
"Why? Apa karena pelacakan Miss Angela belum juga mendapatkan hasil?"
"Itu salah satu alasannya, selain itu karena pagi ini gue dapat teror via telepon lagi ke nomor pribadi gue, atas nama Reva."
"Astaga!" Krisna tampak sangat kaget. "Skie, lo nggak lagi bercanda, kan?"
Skyla mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan nomor yang menerornya pagi tadi. Membuat Krisna tampak heran dan berpikir keras.
"Gimana caranya ya Reva dapetin nomor pribadi lo?"
"Itu dia, Kris, makanya walaupun Miss Angela bilang ke gue untuk tenang, tenang, dan tenang, gue tetep ketar-ketir, tapi gue juga nggak mungkin lapor ke polisi dong, soalnya nama baik gue jadi taruhannya. Makanya gue mau minta bantuan lo melacak nomor ini, lo kan ahli IT juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FRANS ✓ (selesai - lengkap - terbit)
Roman d'amourSkyla, gadis yang ulet dalam meraih mimpinya, ketika hidupnya terasa sempurna oleh pekerjaan impiannya sebagai selebgram, masa depannya dirusak oleh Revalina, dosen killer di kampusnya sendiri. Tapi itu masalalu baginya, sebab dendamnya kepada sang...