Kemana aja, Kak Ikko?
Me: Ada deh pokoknya
Masih semangat nulis, kan, Kak?
Me: Woiya jelasJangan tanya kenapa aku lama nggak update ya, Gengs. Nggak punya alasan soalnya (*ditampol*)
Aduh menggunung sudah rasa kangenku sama lapak ini, mari kita lanjut, eh kalian jaga kesehatan ya!
Selamat membaca ....
🍁🍁🍁
Gerimis turun bersama semilir angin siang ini ketika Frans berdiri di depan sebuah rumah megah pada komplek perumahan elite yang ia telusuri lokasinya selama berhari-hari, ia didampingi sahabatnya, polisi Daniel. Masing-masing dari mereka memegang payung hitam.
Gerimis mencipta cipratan tanah pada sepatu hitamnya, namun Frans tak terlalu mempedulikan itu. Sekali lagi ia menekan bel di dekat gerbang rumah berpagar keemasan itu.
"Apa mungkin salah rumah?" tanya Frans seraya menoleh ke arah polisi Daniel yang mengenakan pakaian kasual dan rapi.
"Tidak, Frans. Ini memang rumah Angela Vattari, hanya saja saya tidak tahu pasti apakah dia sedang berada di rumah atau tidak."
Frans mengangguk paham.
Di antara sepinya kawasan itu, juga hujan yang menjelma semakin deras, untuk ketiga kalinya Frans membunyikan bel rumah tersebut dan…
Krekkk….
Seorang lelaki berbadan kekar besar berpakaian serba hitam membukakan pintu. Sebelum Frans mengutarakan maksud kedatangannya, orang tersebut tiba-tiba mempersilahkannya masuk, seolah-olah Frans memang sudah ditunggu si pemilik rumah.
"Apakah beliau di rumah?" tanya Frans kepada lelaki itu saat berjalan beriringan bertiga dengan polisi Daniel.
"Yes, Sir," jawab lelaki dengan sikap dingin itu tanpa menoleh sedikitpun. Frans taksir orang tersebut adalah bodyguard yang bekerja untuk Angela Vattari.
Menjejakkan kaki di teras rumah berlantai granit itu, Frans segera menutup payungnya diikuti polisi Daniel. Lantas sang bodyguard tersebut mempersilahkan mereka untuk masuk, selanjutnya lelaki itu pergi.
"Masuk saja, silahkan."
Sebelum Frans mengucap permisi, suara seorang wanita mengalun dari dalam. Frans lantas menoleh ke arah polisi Daniel dan ditemukannya sahabatnya itu mengangguk mantap ke arahnya. Selanjutnya mereka berdua pun masuk.
Begitu masuk, Frans cukup tertegun melihat ke arah sekeliling. Ruang tamu yang luas itu penuh hiasan hewan-hewan langka yang dikeringkan, mulai dari kepala harimau putih, kepala beruang, singa hingga rusa.
"Duduklah." Suara seorang wanita kembali terlantun. Frans dan polisi Daniel segera menoleh.
Dari arah anak tangga yang menuju ruangan lain, turunlah seorang wanita muda dengan mantel bulu warna hitam. Wanita itu berparas cantik dan dari wajahnya seperti blasteran orang luar. Sekali tatapan, Frans merasa tak asing dengan wanita satu itu, membuatnya mengernyitkan kening karena mengenali sorot matanya.
"Anda kah Miss Angela Vattari?" tanya Polisi Daniel saat wanita itu terus mendekat, langkahnya diikuti seekor citah yang penurut.
"Yes, I am," jawab Miss Angela Vattari dengan santainya.
Hening.
Miss Angela Vattari mendekati Frans, menjabat tangan Frans lalu mempersilahkan Frans dan Polisi Daniel untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FRANS ✓ (selesai - lengkap - terbit)
RomanceSkyla, gadis yang ulet dalam meraih mimpinya, ketika hidupnya terasa sempurna oleh pekerjaan impiannya sebagai selebgram, masa depannya dirusak oleh Revalina, dosen killer di kampusnya sendiri. Tapi itu masalalu baginya, sebab dendamnya kepada sang...