Bab 19 [Ketenangan]

387 70 38
                                    

  Dalam keheningan malam yang melarut bersama detak-detak jam dinding, Frans memeluk Skyla dari belakang, mereka sudah siap untuk tidur tapi Frans khawatir istrinya mengingau lagi, hal yang kadang sampai membuat Skyla mengalami demam dan keringat dingin.

  Memang, sejak penyekapan yang dialami Frans hingga kini, ia merasakan perubahan sikap sang istri, dan Frans hanya ingin membuat keadaan rumah tangganya netral dengan bersikap seolah-olah tidak tahu dengan masalalu Skyla. Ia begitu menyayangi istrinya itu. Sangat.

  Pertemuan dengan Revalina pagi tadi sudah ia pastikan sangat rahasia dan tak diketahui pihak keluarga, yang tahu hanya dua rekannya, Polisi Kemal dan Polisi Daniel, tapi kenapa sikap Skyla malam ini tampak dipenuhi kegelisahan? Itu adalah rahasia yang harus Frans pecahkan.

  "Kamu tidak sedang sakit, kan, Sayang?" lirih Frans sambil mengusap-usap punggung tangan Skyla.

  Skyla menggeleng pelan.

  Hening.

  "Mas Frans."

  "Iya."

  "Boleh aku nanya sesuatu?"

  "Katakan saja."

  "Mas, Revalina bilang apa saja selama kemarin menculik kamu?"

  Frans mengernyitkan kening. "Tidak ada hal yang penting dari omongannya, Sayang," balas Frans. "Yang pasti dia hanya iri sama hubungan kita," lanjutnya sambil mengecup ubun-ubun Skyla dengan mesra.

  Skyla lalu membalikkan badan sehingga kini mereka berhadapan, tatapan mereka beradu dan Frans berusaha berekspresi dengan normal, seolah-olah omongan Revalina pagi tadi hanya mimpi, mimpi yang harus segera dilupakan.

  "Mas, menurut kamu, masalalu yang menyakitkan gimana cara ngilanginnya?"

  "Masalalu? Soal mantan kamu?"

  Hening sesaat. Skyla lalu mengangguk dan memegangi dada bidang Frans, ia lantas melorotkan posisi tidurnya hingga ia menempelkan wajahnya di dada suaminya itu.

  "Maafkan aku ya, Mas."

  "Shhh, tenanglah, Sayang. Saya akan membantumu melupakan masalalu kamu yang menyakitkan itu. Sekarang, kan, kamu sudah memiliki saya, jangan khawatir, Mas akan selalu jagain kamu dan nggak akan membiarkan kamu terluka lagi," ucap Frans seraya mengusap rambut istrinya. Tatapan mata Frans lalu menerawang. Tuhan, tolong tenangkan hati istri saya, doanya dalam hati.

  Frans paham, antara Skyla dan Renderon memang punya cerita masalalu, tapi ia tidak ingin menguliknya, lebih baik ia ingin menciptakan kehidupan yang nyaman bagi istrinya itu agar lupa dengan segala hal tentang masalalu. Tapi yang ia tangkap malam ini dari perilaku Skyla masih sama, istrinya itu seperti bukan sedang memikirkan Renderon atau mantan-mantan lain yang bahkan Frans tak tahu siapa, tapi ini soal pelecehan seksual yang dialami istrinya yang mencipta trauma.

  Apakah saya perlu membawanya terapi ke psikolog, Tuhan? tanya Frans dalam hati.

  "Skie."

  "Iya, Mas."

  "Apa yang kamu pikirkan?"

  "Aku memikirkan tentang dosa masalalu, Mas." Skyla tiba-tiba terisak dalam dekapan Frans.

  "Shhh, jangan menangis, saya memegangmu. Coba pikirkan hal apa yang bisa kamu lakukan agar melupakan dosa-dosa itu dan memperbaiki semuanya."

  "Aku hanya ingin hubungan kita langgeng, Mas, itu saja."

  Mata Frans berkaca-kaca. "Saya di sini, Skie, mendekap kamu. Jangan pernah berpikiran saya akan menyakiti dan meninggalkanmu. Saya adalah suamimu, suami yang akan berusaha bertanggung jawab menjagamu. Percayalah, saya sangat menyayangimu, bahkan melebihi rasa sayang saya kepada diri sendiri."

OH MY FRANS ✓ (selesai - lengkap - terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang