Yoyoyo whats up, Gengs! Gimana kabar kalian? Wah, hampir-hampir 2 minggu nih author ga nyapa kalian, dikarenakan [selain sibuk edit naskah yang kali ini sedang Open Pre-Order *judulnya Beauty and the Big], aku juga disibukkan dengan semua prosesnya, cover, layout, banner, promosi. Sudah sudah jangan dibayangkan pusingnya.
Yuk dilanjut kisah Frans dan Skyla-nya, buat yang ga inget cerita sebelumnya, aku kasih bocoran episode sebelumnya ya!
Sebelumnya:
Frans menemukan Skyla saat ia baru keluar dari rumah Miss Angela Vattari, istrinya itu lari diantara hujan deras dan berhenti di bawah jembatan layang, sulit untuk mengobrol dengan Skyla hingga Skyla mengungkapkan perasaannya tentang rasa insecure-nya, pasalnya ada fakta baru yang cukup menyakitkan bagi rumah tangga mereka, yaitu, Skyla dinyatakan mandul oleh dokter karena ada kerusakan fatal di rahimnya.Nah, mari dilanjut!
Happy reading!***
Geliat api yang melahap kayu-kayu kering mencipta kehangatan bagi Frans sore ini di ruang perapian rumah Angela Vattari, begitupun Skyla yang duduk di hadapannya, juga Angela Vattari sendiri. Sementara itu Polisi Daniel sudah izin pamit pulang ke Frans karena masalah selanjutnya yang dihadapi Frans adalah masalah yang lebih pribadi, ini tentang rumah tangga.
Mereka bertiga duduk melingkar pada karpet tebal di hadapan tungku, di tangan masing-masing ada secangkir minuman kakao panas dengan asap mengepul.
Tangis Skyla menyisakan diam yang membuat Frans bingung, padahal setelah membawa sang istri dari keterpurukan di bawah jembatan layang tadi, Skyla sudah menggenggam tangan Frans erat-erat seolah mendapat kepercayaan kalau suaminya akan tetap menerimanya apapun keadaannya, apapun kenyataannya.
"Skie, bicaralah, apa yang ingin kamu utarakan ke saya, ucapkanlah," tutur Frans sehabis menyeruput minumannya.
Miss Angela yang duduk di samping Skyla tampak mengusap rambut Skyla seolah mengalirkan ketenangan agar Skyla mau bicara.
Keadaan lantas kembali menghening karena Skyla tetap tak menjawab dan malah terus menunduk sambil menggenggam cangkir minumannya.
Tiba-tiba seorang bodyguard Angela Vattari datang ke ruangan tersebut.
"Ada apa?" tanya Miss Angela sambil menoleh ke arah pria kekar berpakaian serba hitam itu.
"Lapor, Miss. Ada berita terbaru soal orang yang sedang kita selidiki, Renderon Bian."
Seketika Skyla dan Frans menoleh ke arah bodyguard tersebut.
Dahi Miss Angela berkerut. "Ada apa dengan lelaki itu?"
"Dia dinyatakan tidak bersalah setelah menjalani serangkaian penyidikan selama tiga hari ini, dia bukan komplotannya Revalina, melainkan dia diperdaya Revalina dan dimanfaatkan untuk menculik Pak Frans, sementara itu Renderon ini punya tujuan sendiri ingin mendapatkan hati Nona Skyla yang menjadi cinta di masalalunya."
"Jadi lelaki itu dibebaskan?" Miss Angela tampak mengerutkan kening lagi.
"Betul, Miss."
"Baiklah, terima kasih informasinya, tolong pantau lelaki itu dan pastikan dia tidak mencelakai Skyla ataupun Frans kedepannya. Itu saja."
"Baik, Miss. Permisi, Miss."
Miss Angela mengangguk, diikuti anggukan Frans yang tak terlalu memikirkan Renderon, pikiran Frans masih tertuju ke Skyla yang saat ini malah kembali menundukkan kepala.
Begitu bodyguard tadi pergi, dilihat oleh Frans, Miss Angela bangkit dari duduknya. "Kalian bicaralah empat mata dulu, aku ingin menemui anak buahku di depan," ucap Miss Angela seraya menatap mata Frans, hal yang lantas dibalas Frans dengan anggukan mantap.
Ditinggalkan berdua saja di ruangan itu, Frans mulai mencoba bicara dengan Skyla.
"Skie, sampai kapan kamu akan kuat menanggung masalah kamu sendiri?" Frans mendekatkan posisi duduknya sehingga kini jaraknya lebih dekat dengan Skyla. Ia meminta cangkir di tangan sang istri lalu meletakannya, selanjutnya ia menggenggam tangan Skyla. "Katakan apa yang kamu rasakan, saya mohon."
Skyla malah terisak dalam kelirihan dan tak berani menatap Frans.
"Skie, saya tetap mencintaimu dalam keadaan senang maupun susah. Seperti detik ini, di hati saya tak berkurang sedikitpun rasa cinta tersebut, sekalipun kamu sedang mengalami hal pahit di hidupmu, dan karena kamu adalah istri sah saya, kepahitanmu juga menjadi kepahitan saya. Kita atasi sama-sama." Frans mengeratkan genggamannya.
"Rasanya aku ingin menyendiri dulu, Mas." Akhirnya Skyla menjawab, walau lirih.
Frans tersenyum tipis dan menunggu lanjutan pitutur istrinya tersebut.
"Aku mau pulang ke rumah Bunda dulu, Mas, aku ingin menyendiri dulu. Lagipula dalam beberapa hari ke depan aku sudah harus mengerjakan tugas skripsiku."
"Kamu menghindari saya, Skie? Saya minta maaf kalau ada salah ke kamu, tolong sebutkan apa salah saya."
"Tidak, Mas, aku yang salah. Tolong hargai keputusanku."
"Baiklah." Frans menghela napas. "Saya antar ke rumah Bunda kalau kamu sudah siap."
"Mas, terima kasih banyak, tapi nggak usah. Aku bisa ke sana sendiri."
Keheningan menyeruak, tiba-tiba Skyla membalas genggaman tangan Frans dan membalas tatapan Frans dengan senyuman tulus. Ia lantas bangkit dari duduknya.
"Suatu hari, akan kutemui kamu, Mas, saat aku bisa menerima diriku sendiri dan saat skripsiku sudah rampung, kuharap kamu paham perasaanku."
Frans mengangguk-angguk. Ia lantas ikut bangkit dan begitu mereka sama-sama berdiri, Frans mendekap tubuh Skyla, lama, hal yang lantas dibalas dengan dekapan juga oleh Skyla.
Tak terasa air mata Frans menetes setelah istrinya itu melepaskan pelukan dan berlalu pergi meninggalkannya dengan kepala tertunduk. Dilihat olehnya, Skyla lantas berlalu menuju pintu keluar yang di sana kebetulan sedang ada Angela Vattari. Kedua wanita itu berpelukan sebelum akhirnya Skyla pamit.
Perpisahan sore ini, walau dilatar belakangi masalah yang rumit, Frans tetap berusaha tersenyum diantara lelehan air matanya menyaksikan kepergian sang istri. Baginya, Tuhan memang sedang menguji kehidupan rumah tangganya untuk menuju kebahagiaan yang lebih besar di depan sana. Frans hanya bisa menerima keadaan dan akan berusaha memastikan kalau dimanapun berada, istrinya akan tetap baik-baik saja.
BERSAMBUNG...
Dikit nggak pa-pa ya, besok lagi, heheh, manggak divomment!
Salam!
~Ikko Williams
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FRANS ✓ (selesai - lengkap - terbit)
RomanceSkyla, gadis yang ulet dalam meraih mimpinya, ketika hidupnya terasa sempurna oleh pekerjaan impiannya sebagai selebgram, masa depannya dirusak oleh Revalina, dosen killer di kampusnya sendiri. Tapi itu masalalu baginya, sebab dendamnya kepada sang...